Ilmuwan Temukan Jawaban Ilmiah Keistimewaan Air Zamzam yang Tak Tertandingi
loading...
A
A
A
KAIRO - Sumur Zamzam di Mekkah diketahui sudah berusia 4.000 tahun dan air Zamzam menjadi salah satu buah tangan yang wajib dibawa kembali ke Tanah Air sepulang melakukan ibadah haji.
Profesor geologi dan sumber daya air di Institut Penelitian Afrika Abbas Sharaqi mengatakan, sumur Zamzam di Mekkah tidak pernah kering karena terhubung dengan air tanah terbarukan. Karena itu, air Zamzam ini dianggap berkah bagi umat Islam.
Seperi diketahui, Sumur Zamzam berasal dari zaman Ismail Ibnu Ibrahim dan terletak di sebelah timur Kakbah Suci, di dekat halaman Masjid Al-Haram.
Dokumen sejarah menunjukkan bahwa kedatangan Ismail ke Mekkah pada tahun kelahirannya, sekitar tahun 1910 sebelum masehi merupakan tahun munculnya Zamzam .
Antara hari ini dan pertama kali muncul air Zamzam kira-kira 4.000 tahun sesuai kalender Hijriah. Hal ini segera menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana air Zamzam tidak pernah habis selama ribuan tahun?
Penjelasan ilmiah dari Profesor Sharaqi, tidak adanya penipisan dalam geologi berarti bahwa air dapat diperbarui secara alami. "Air tanah dapat diperbarui, seperti di sumur Zamzam,” katanya seperti dikutip Egypttoday.
Dia menambahkan, Mesir memiliki Gurun Barat, reservoir Batu Pasir Nubian yang terletak di oasis. Namun, itu tidak dapat diperbarui.
“Air Zamzam adalah air terbarukan. Sumber airnya berasal dari hujan. Mekkah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya menampung sumur Zamzam di dataran rendah,” kata Sharaqi.
Air zamzam dipercaya berkhasiat bagi tubuh. Sejumlah penelitian pun dilakukan untuk membuktikan keistimewaan air ini. Masaru Emoto seorang peneliti asal Jepang, salah satu yang menelitinya.
Dalam buku "The True Power of Water", dijelaskan bahwa Air Zamzam mempunyai molekul yang berarturan mirip kristal.
Penelitian yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information (NCBI), Air Zamzam mengandung empat ion logam esensial.
Seperti kalium, natrium, magnesium, dan kalsium. Selain itu, ada juga tujuh ion logam lain di dalam Air Zamzam. Termasuk vanadium, mangan, zat besi, kobalt, tembaga, zinc, dan molibdenum.
Baca Juga
Profesor geologi dan sumber daya air di Institut Penelitian Afrika Abbas Sharaqi mengatakan, sumur Zamzam di Mekkah tidak pernah kering karena terhubung dengan air tanah terbarukan. Karena itu, air Zamzam ini dianggap berkah bagi umat Islam.
Seperi diketahui, Sumur Zamzam berasal dari zaman Ismail Ibnu Ibrahim dan terletak di sebelah timur Kakbah Suci, di dekat halaman Masjid Al-Haram.
Dokumen sejarah menunjukkan bahwa kedatangan Ismail ke Mekkah pada tahun kelahirannya, sekitar tahun 1910 sebelum masehi merupakan tahun munculnya Zamzam .
Antara hari ini dan pertama kali muncul air Zamzam kira-kira 4.000 tahun sesuai kalender Hijriah. Hal ini segera menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana air Zamzam tidak pernah habis selama ribuan tahun?
Penjelasan ilmiah dari Profesor Sharaqi, tidak adanya penipisan dalam geologi berarti bahwa air dapat diperbarui secara alami. "Air tanah dapat diperbarui, seperti di sumur Zamzam,” katanya seperti dikutip Egypttoday.
Dia menambahkan, Mesir memiliki Gurun Barat, reservoir Batu Pasir Nubian yang terletak di oasis. Namun, itu tidak dapat diperbarui.
“Air Zamzam adalah air terbarukan. Sumber airnya berasal dari hujan. Mekkah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya menampung sumur Zamzam di dataran rendah,” kata Sharaqi.
Air zamzam dipercaya berkhasiat bagi tubuh. Sejumlah penelitian pun dilakukan untuk membuktikan keistimewaan air ini. Masaru Emoto seorang peneliti asal Jepang, salah satu yang menelitinya.
Dalam buku "The True Power of Water", dijelaskan bahwa Air Zamzam mempunyai molekul yang berarturan mirip kristal.
Penelitian yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information (NCBI), Air Zamzam mengandung empat ion logam esensial.
Seperti kalium, natrium, magnesium, dan kalsium. Selain itu, ada juga tujuh ion logam lain di dalam Air Zamzam. Termasuk vanadium, mangan, zat besi, kobalt, tembaga, zinc, dan molibdenum.
(wbs)