Unik dan Misterius, Pengalaman Spiritual Para Astronot di Luar Angkasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengalaman spiritual para astronot di luar angkasa ternyata unik dan misterius. Menariknya pengalaman itu justru selalu dialami astronot saat berada di luar angkasa.
Nighal Guessoum dari Arab News mengatakan pengalaman spiritual itu justru tidak hanya dimiliki oleh astronot yang beragama Islam saja. Para astronot dari agama lain juga mengalami hal yang sama.
"Ini tidak terbatas pada mereka yang melakukan perjalanan ke bulan, melainkan meluas ke banyak astronot yang telah menghabiskan beberapa waktu di luar angkasa, terutama di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Ini juga dialami astronot dari berbagai agama Kristen, Islam, Hindu, dan mungkin lainnya," tulis Nighal Guessoum.
Ambil contoh pengalaman spiritual John Glenn, astronot pertama Amerika yang sampai ke orbit bumi. Dia mengaku selama di luar angkasa mendapatkan peningkatan keyakinan. Selama di luar angkasa hampir setiap hari dia terus-terusan berdoa.
"Melihat ciptaan yang ada dan tidak percaya pada adanya Tuhan menurut saya itu tidak mungkin. Ada di atas sana justru membuat keyakinan saya meningkat," terang John Glenn.
Pengalaman yang nyaris sama dirasakan oleh tiga astronot Apollo 8, William Anders, Jim Lovell dan Frank Borman. Ketiganya sampai di luar angkasa pada 24 Desember 1968.
Saat siaran langsung yang bisa disaksikan dari bumi, ketiganya bahkan membacakan ayat pertama dari Injil saking takjubnya melihat bumi dan luar angkasa. Ketiganya mengaku benar-benar merasakan kekuasaan yang maha dahsyat begitu melihat alam semesta.
Tiga astronot Apollo 11 yang berhasil mengguncang dunia karena sampai ke bulan, Neil Armstrong, Edwin Aldrin dan Michael Collins punya pengalaman spiritual yang sama. Edwin Aldrin bahkan saat menjejakkan kaki di bulan sempat mengajak masyarakat di bumi yang melihat siaran langsung mereka untuk berdoa bersama. "“Saya ingin meminta beberapa saat untuk mengheningkan cipta. Mengundang setiap orang yang mendengarkan, di mana pun dan siapa pun mereka berada, untuk berhenti sejenak dan merenungkan peristiwa beberapa jam terakhir (pendaratan luar biasa), dan mengucap syukur dengan caranya sendiri,” ucap Edwin Aldrin sambil memberikan tanda salib.
Nighal Guessoum dari Arab News mengatakan pengalaman spiritual itu justru tidak hanya dimiliki oleh astronot yang beragama Islam saja. Para astronot dari agama lain juga mengalami hal yang sama.
"Ini tidak terbatas pada mereka yang melakukan perjalanan ke bulan, melainkan meluas ke banyak astronot yang telah menghabiskan beberapa waktu di luar angkasa, terutama di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Ini juga dialami astronot dari berbagai agama Kristen, Islam, Hindu, dan mungkin lainnya," tulis Nighal Guessoum.
Ambil contoh pengalaman spiritual John Glenn, astronot pertama Amerika yang sampai ke orbit bumi. Dia mengaku selama di luar angkasa mendapatkan peningkatan keyakinan. Selama di luar angkasa hampir setiap hari dia terus-terusan berdoa.
"Melihat ciptaan yang ada dan tidak percaya pada adanya Tuhan menurut saya itu tidak mungkin. Ada di atas sana justru membuat keyakinan saya meningkat," terang John Glenn.
Pengalaman yang nyaris sama dirasakan oleh tiga astronot Apollo 8, William Anders, Jim Lovell dan Frank Borman. Ketiganya sampai di luar angkasa pada 24 Desember 1968.
Saat siaran langsung yang bisa disaksikan dari bumi, ketiganya bahkan membacakan ayat pertama dari Injil saking takjubnya melihat bumi dan luar angkasa. Ketiganya mengaku benar-benar merasakan kekuasaan yang maha dahsyat begitu melihat alam semesta.
Tiga astronot Apollo 11 yang berhasil mengguncang dunia karena sampai ke bulan, Neil Armstrong, Edwin Aldrin dan Michael Collins punya pengalaman spiritual yang sama. Edwin Aldrin bahkan saat menjejakkan kaki di bulan sempat mengajak masyarakat di bumi yang melihat siaran langsung mereka untuk berdoa bersama. "“Saya ingin meminta beberapa saat untuk mengheningkan cipta. Mengundang setiap orang yang mendengarkan, di mana pun dan siapa pun mereka berada, untuk berhenti sejenak dan merenungkan peristiwa beberapa jam terakhir (pendaratan luar biasa), dan mengucap syukur dengan caranya sendiri,” ucap Edwin Aldrin sambil memberikan tanda salib.