Pada 2022, NASA akan Tabrak Asteroid yang akan Menghantam Bumi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebagai upaya menyelamatkan Bumi, NASA berencana akan menabrakan pesawat ruang angkasa ke sebuah asteroid. Pasalnya, asteroid besar itu diperkirakan akan menghantam Planet Biru. BACA JUGA - Dynamic Shield Pajero Sport Facelift Ujian Berat Fortuner 2020
Demi menandai momen bersejarah ini, asteroid yang akan dihancurkan tersebut kini dinamai Dimorphos. Sebelumnya, benda langit itu diberi nama sebagai Didymos B. BACA JUGA - Beda Jauh dari yang Sekarang, Toyota Fortuner 2020 Terlihat di Dealer-Dealer
Momen penabrakan itu akan terjadi pada 2022 mendatang, dalam misi Double Asteroid Redirection Test (DART). Misi itu merupakan demonstrasi skala penuh pertama dari teknologi defleksi asteroid sebagai pertahanan Bumi. BACA JUGA - Siap diproduksi, Suzuki Pastikan Pasar Motor Listrik Masih Belum Jelas
“Pesawat ruang angkasa DART akan melakukan dampak kinetik, sengaja menabrak asteroid untuk mengubah gerakannya di ruang angkasa,” tulis NASA, dalam lama resminya, dikutip Minggu (28/6/2020).
DART merupakan misi pertama yang dikembangkan oleh Kantor Koordinasi Pertahanan Planet, yang didirikan pada tahun 2016, dan satu bagian dari perencanaan pertahanan planet yang lebih luas dari NASA.
Rencananya, DART akan meluncurkan roket milik SpaceX di pertengahan 2021, kemudian diperkirakan momen ditabraknya Dimorphos diprediksi akan terjadi menjelang akhir 2022.
Sementara itu, Badan Antariksa Eropa (ESA), yang membantu NASA dalam rencana defleksi asteroid ini, menyebutkan bahwa Dimorphos berdiameter sekitar 160 meter (525 kaki). Artinya, sama dengan ukuran Piramida Besar Mesir.
Di sisi lain, ESA saat ini sedang mengembangkan pesawat ruang angkasa bernama Hera, yang akan mengunjungi sistem asteroid Didymos. Tetapi kunjungan itu terjadi dengan asumsi DART berhasil menabrak Dimorphos.
Jika sesuai rencana, Hera akan diluncurkan pada 2024 dan akan tiba pada 2026 untuk menggali temuan baru dari asteroid itu.
Demi menandai momen bersejarah ini, asteroid yang akan dihancurkan tersebut kini dinamai Dimorphos. Sebelumnya, benda langit itu diberi nama sebagai Didymos B. BACA JUGA - Beda Jauh dari yang Sekarang, Toyota Fortuner 2020 Terlihat di Dealer-Dealer
Momen penabrakan itu akan terjadi pada 2022 mendatang, dalam misi Double Asteroid Redirection Test (DART). Misi itu merupakan demonstrasi skala penuh pertama dari teknologi defleksi asteroid sebagai pertahanan Bumi. BACA JUGA - Siap diproduksi, Suzuki Pastikan Pasar Motor Listrik Masih Belum Jelas
“Pesawat ruang angkasa DART akan melakukan dampak kinetik, sengaja menabrak asteroid untuk mengubah gerakannya di ruang angkasa,” tulis NASA, dalam lama resminya, dikutip Minggu (28/6/2020).
DART merupakan misi pertama yang dikembangkan oleh Kantor Koordinasi Pertahanan Planet, yang didirikan pada tahun 2016, dan satu bagian dari perencanaan pertahanan planet yang lebih luas dari NASA.
Rencananya, DART akan meluncurkan roket milik SpaceX di pertengahan 2021, kemudian diperkirakan momen ditabraknya Dimorphos diprediksi akan terjadi menjelang akhir 2022.
Sementara itu, Badan Antariksa Eropa (ESA), yang membantu NASA dalam rencana defleksi asteroid ini, menyebutkan bahwa Dimorphos berdiameter sekitar 160 meter (525 kaki). Artinya, sama dengan ukuran Piramida Besar Mesir.
Di sisi lain, ESA saat ini sedang mengembangkan pesawat ruang angkasa bernama Hera, yang akan mengunjungi sistem asteroid Didymos. Tetapi kunjungan itu terjadi dengan asumsi DART berhasil menabrak Dimorphos.
Jika sesuai rencana, Hera akan diluncurkan pada 2024 dan akan tiba pada 2026 untuk menggali temuan baru dari asteroid itu.
(wbs)