AS Perpanjang Operasional ISS hingga 2030, Tetap Butuh Dukungan Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kongres Amerika Serikat (AS) secara resmi memperpanjang partisipasi NASA dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama enam tahun hingga 2030. Namun, keberlangsungan opeasional ISS tidak sepenuhnya dalam kendali pemerintah AS, lembaga mitra program lainnya juga harus berkomitmen.
Kongres AS baru mengesahkan Undang-undang Creating Helpful Incentives to Produce Semiconductors (CHIPS) tahun 2022 mencakup RUU otorisasi NASA. Di antaranya, secara resmi memperpanjang partisipasi NASA dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga 2030.
Undang-Undang CHIPS, yang tujuan utamanya untuk meningkatkan manufaktur semikonduktor di Amerika Serikat untuk mengatasi kekurangan rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi, kini hanya perlu tanda tangan dari Presiden Joe Biden untuk menjadi hukum.
“Saya sangat senang Kongres telah meloloskan Undang-Undang Otorisasi NASA tahun 2022, otorisasi pertama untuk agensi kami dalam lima tahun,” kata Administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Jumat (29/7/2022).
Namun, apakah operasional ISS bisa mencapai 2030 atau tidak, tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah AS. Lembaga mitra lainnya juga harus berkomitmen untuk menjaga ekstensi ISS, salah satu mitra itu, badan antariksa federal Rusia Roscosmos.
Padahal Roscosmos pada Selasa 26 Juli 2022, mengumumkan niatnya untuk menarik diri dari program ISS setelah 2024. Apalagi Rusia berencana membangun stasiun luar angkasa sendiri yang bakal dimulai paling cepat tahun 2028.
Senat juga merilis rancangan undang-undang pengeluaran perdagangan, keadilan dan ilmu pengetahuan (CJS) untuk tahun fiskal 2023. RUU itu akan memberi NASA USD25,9738 miliar tahun depan dan mencakup beberapa penyesuaian untuk NASA.
Ini termasuk meminta misi NEO Surveyor pemburu asteroid untuk mempertahankan tanggal peluncuran 2026 daripada mengundur hingga ke 2028. Kemudian, memotong sebagian dari pengeluaran teknologi luar angkasa yang mencakup pekerjaan proplusi termal nuklir dan menambahkan USD50 juta untuk mendukung penyedia kru komersial baru di luar SpaceX dan Boeing.
“Tindakan ini menunjukkan dukungan bipartisan yang berkelanjutan dari banyak misi NASA, termasuk pendekatan bulan ke Mars, serta perpanjangan partisipasi AS di Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga 2030. Dengan dukungan kuat dari Administrasi Biden-Harris serta otorisasi ini, NASA akan terus memajukan penemuan ilmiah,” tambah Nelson.
Kongres AS baru mengesahkan Undang-undang Creating Helpful Incentives to Produce Semiconductors (CHIPS) tahun 2022 mencakup RUU otorisasi NASA. Di antaranya, secara resmi memperpanjang partisipasi NASA dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga 2030.
Undang-Undang CHIPS, yang tujuan utamanya untuk meningkatkan manufaktur semikonduktor di Amerika Serikat untuk mengatasi kekurangan rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi, kini hanya perlu tanda tangan dari Presiden Joe Biden untuk menjadi hukum.
“Saya sangat senang Kongres telah meloloskan Undang-Undang Otorisasi NASA tahun 2022, otorisasi pertama untuk agensi kami dalam lima tahun,” kata Administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Jumat (29/7/2022).
Namun, apakah operasional ISS bisa mencapai 2030 atau tidak, tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah AS. Lembaga mitra lainnya juga harus berkomitmen untuk menjaga ekstensi ISS, salah satu mitra itu, badan antariksa federal Rusia Roscosmos.
Padahal Roscosmos pada Selasa 26 Juli 2022, mengumumkan niatnya untuk menarik diri dari program ISS setelah 2024. Apalagi Rusia berencana membangun stasiun luar angkasa sendiri yang bakal dimulai paling cepat tahun 2028.
Senat juga merilis rancangan undang-undang pengeluaran perdagangan, keadilan dan ilmu pengetahuan (CJS) untuk tahun fiskal 2023. RUU itu akan memberi NASA USD25,9738 miliar tahun depan dan mencakup beberapa penyesuaian untuk NASA.
Ini termasuk meminta misi NEO Surveyor pemburu asteroid untuk mempertahankan tanggal peluncuran 2026 daripada mengundur hingga ke 2028. Kemudian, memotong sebagian dari pengeluaran teknologi luar angkasa yang mencakup pekerjaan proplusi termal nuklir dan menambahkan USD50 juta untuk mendukung penyedia kru komersial baru di luar SpaceX dan Boeing.
“Tindakan ini menunjukkan dukungan bipartisan yang berkelanjutan dari banyak misi NASA, termasuk pendekatan bulan ke Mars, serta perpanjangan partisipasi AS di Stasiun Luar Angkasa Internasional hingga 2030. Dengan dukungan kuat dari Administrasi Biden-Harris serta otorisasi ini, NASA akan terus memajukan penemuan ilmiah,” tambah Nelson.
(wib)