Jadi Hewan Invasif, Katak dan Ular Ini Bikin Kerugian Rp241 Triliun

Minggu, 31 Juli 2022 - 09:42 WIB
loading...
Jadi Hewan Invasif,...
Katak Bullfrog dikenal sangat rakus dan memakan apapun, mulai dari serangga hingga jenis katak lainnya. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Ternyata hewan invasif seperti katak maupun ular bisa menimbulkan kerugian yang luar biasa besar. Hal ini terungkap dalam penelitian terbaru di Scientific Reports.

Spesies invasif sendiri merupakan tumbuhan atau sekelompok hewan yang faktanya bukan organisme asli dari suatu daerah tertentu. Spesies invasif mudah beradaptasi, bisa dengan cepat bereproduksi dan dapat mengancam ekonomi, hewan dan tumbuhan endemik di daerah tersebut.

Penyebaran spesies ini bisa dilakukan secara sengaja oleh manusia atau tidak. Namun memiliki dampak yang signifikan dalam waktu yang relatif cepat. Banyak spesies invasif yang masuk ke wilayah baru dengan tidak sengaja. Misalnya karena perdagangan hewan.

Yang tidak disangka, ternyata dampak hewan invasif pada ekonomi sangatlah besar. Ini terungkap setelah ilmuwan mencoba menghitung kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh hama invasif di seluruh dunia.

Lalu, mereka menemukan dua spesies hewan invasif yang membuat dampak kerugian sangat besar. Yang pertama katak Bullfrog Amerika dan kedua ular pohon coklat. Kedua spesies tersebut telah menyebabkan kerugian sebesar USD16,3 miliar (Rp241 triliun) sejak 1986 di seluruh dunia.

Selain kerusakan ekologis, katak Bullfrog dan ular pohon coklat itu telah merusak tanaman pertanian dan memicu pemadaman listrik.

Para peneliti berharap temuan mereka ini akan mendorong lebih banyak investasi untuk membantu memblokir spesies invasif di masa depan.

Jadi Hewan Invasif, Katak dan Ular Ini Bikin Kerugian Rp241 Triliun

Dari hasil penelitian di Scientific Reports, para ilmuwan menyebut ular pohon coklat menimbulkan kerusakan hingga USD10,3 miliar (Rp152 triliun) karena menyebar tidak terkendali di beberapa pulau di Pasifik.

Di Guam, reptil tersebut secara tidak sengaja diperkenalkan oleh marinir AS sekitar 100 tahun lalu. Ular tersebut sering kali menyebabkan pemadaman listrik karena mereka merayap di atas kabel listrik. Dampak dari pemadaman listrik tersebut sangatlah mahal.

Lebih dari dua juta ular pohon coklat diperkirakan menghuni pulau kecil Pasifik. Diperkirakan ada 20 ekor ular di setiap 4.000 meter persegi di hutan Guam.
Dampak lainnya, ekosistem hutan Guam dianggap rentan terhadap spesies invasif. Sebab, mereka menimbulkan ancaman kepunahan yang besar bagi hewan dan fauna asli.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2084 seconds (0.1#10.140)