Seperti Istana Nabi Sulaiman, Yahudi Juga Terus Cari Peninggalan Raja Herodes

Kamis, 11 Agustus 2022 - 08:32 WIB
loading...
Seperti Istana Nabi...
Ilmuwan Yahudi terus memburu sisa-sisa kerajaan Herodes sama seperti mencari Istana Nabi Sulaiman. FOTO/ IST
A A A
JERUSALEM - Arkeolog Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan makam sang raja besar Herodes Agung, raja Yudea yang memerintah tidak lama sebelum zaman Yesus pada 2007 lalu. Israel terus memburu keberadaan Raja Herodes sama seperti dengan Istana Nabi Sulaiman

Menariknya saat ini terungkap makam tersebut berdiri sebuah kompleks besar yang dibangun oleh Herodes di sebuah bukit berbentuk kerucut di padang pasir di luar Yerusalem.



Namun, Herodium yang semua orang mengira adalah tempat peristirahatan terakhirnya, kemungkinan besar tidak. Strukturnya terlalu kecil dan sederhana untuk seorang raja gemar hidup mewah.

Bangunannya biasa-biasa saja dan desainnya bertentangan dengan reputasi Herodes sebagai perencana utama dan pembangun, kata arkeolog kini.

Raja Herodes, yang hidup dari 74 SM sampai 4 SM, adalah raja bawahan kekaisaran Roma. Dikenal baik sebagai orang jenius dan gila, ia mengeksekusi banyak anggota keluarganya tapi memanjakan ibu dan ayahnya. Dia membangun
kompleks bangunan mewah, termasuk benteng terkenal Masada, meskipun ia mendanai proyek-proyek besar tersebut dengan membebani masyarakat dengan pajak tinggi.

Dalam Perjanjian Baru, Herodes dikatakan telah memerintahkan pembantaian ribuan bayi tak bersalah setelah nabi menubuatkan akan lahir seorang yang akan tumbuh menjadi saingannya (Mat. 2:16-18).

Dokumen dari sejarawan Yahudi, Flavius aa€‹Josephus, menunjukkan Herodes dimakamkan di Herodium tersebut, diletakkan di tempat tidur emas dibungkus dengan kain mewah, dan penuh sesak dengan seluruh tentara dan prosesi penguburan besar, kata Joseph Patrich, seorang arkeolog di Universitas Ibrani Yerusalem.

Kemudian, pada 2007, arkeolog Ehud Netzer mengumumkan ia telah menemukan tempat peristirahatan terakhir raja. Makam itu adalah bangunan berukuran (10x10 meter) dengan atap runcing dan tiga peti mati.

Salah satu peti mati ini, batu merah berukir, diduga menjadi makamnya. Sebuah pameran besar tentang makam saat ini dipajang Oktober ini di Museum Israel. Netzer meninggal pada 2010 karena terjatuh tidak jauh dari lokasi penggalian.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1235 seconds (0.1#10.140)