Fakta Kebenaran Al-Quran Soal Keberadaan Sungai di Dalam Laut yang Tak Terbantahkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sungai menjadi salah satu sumber air yang keberadaannya berada di permukaan bumi. Mengalir dari hulu ke hilir, melintasi berbagai wilayah dan daerah. Masing-masing memiliki luas dan kedalaman yang berbeda-beda, sungai juga jadi bagian kehidupan manusia yang sangat penting.
Namun tahukah Anda, bahwa di dunia ini ternyata ada sungai yang letaknya berada di dasar laut. Hal ini sempat menghebohkan dunia, lantaran penemuan ini benar-benar mengherankan dan dianggap ajaib. Bagaimana tidak, air sungai yang umumnya diisi oleh air tawar malah ada di dalam dasar laut.
Sungai dalam laut sendiri adalah sebuah fenomena alam, di mana terdapat sungai dengan karakteristik air tawar di dalam laut dengan air asin. Fenomena tersebut ditemukan oleh seorang Oseanografi asal Prancis, yaitu Yves Costeau di kawasan Cenote Angelita, Meksiko.
Sungai ini ditemukan pada kedalaman 115 kaki atau setara dengan 35 meter dengan lebar sekitar setengah mil. Sejumlah peneliti melakukan pennelitian, bahwa sungai di dalam laut ini terbentuk akibat fenomena Halocline.
Halocline ini adalah sebuah fenomena alam, di mana adanya sebuah zona vertikal di dalam laut. Pada zona tersebut memiliki kedalaman yang mana memengaruhi kadar garam yang ada di dalam laut ittu sendiri. Kemudian akan berubah dengan cepat, seiring dengan pertambahan kedalamannya.
Perubahan inilah yang kemudian menyebabkan adanya kepadatan air sehingga menyebabkan adanya dinding pemisah antara air laut dan air tawar.
Sementara itu, menurut pakar geologi gempa bumi dan geotektonik di Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Danny Hilman Natawidjaja, M.Sc menyebutkan, bahwa adanya sungai di bawah laut ini tak hanya ditemukan di Meksiko saja. Namun di Indonesia pun ditemukan lokasi serupa, yang tak lain adalah sungai di bawah laut.
"Ada di dasar laut Jawa dan Selat Karimata," katanya saat dihubungi MNC Portal, Selasa (16/08/2022).
Ia menjelaskan, terbentuknya sungai bawah laut itu lantaran akibat zaman es. Dahulu ketika masa tersebut, es adalah sebuah daratan hingga akhirnya mencair seiring berjalan waktu dan juga tahun.
Pencairan es yang dulunya daratan itu berubah menjadi macam-macam, ada yang jadi bagian dari air laut dan yang paling menarik adalah berubah atau membentuk sungai di bawah laut. Fenomena tersebut sangat menakjubkan, apalagi lokasinya ada di Indonesia.
Sementara untuk kepadatan dan kedalamannya sendiri belum sempat diketahui. Hal ini dikarenakan, sungai tersebut yakni yang ada di bawah laut itu sudah tidak ada lagi akibat perubahan pada bumi itu sendiri.
"Sekarang sudah tidak ada. Dan tidak ada yang tahu (kedalaman) sungai di bawah laut itu," terangnya.
Fenomena tersebut ada kaitannya dengan Paparan Sunda. Secara biogeografi, Paparan Sunda dikenal bagi Sundaland atau Tanah Sunda, istilah yang merujuk kepada bentang daratan lempeng benua, dan landas kontinen di Asia Tenggara yang adalah dataran di atas permukaan laut ketika permukaan laut jauh semakin rendah pada zaman es terakhir.
Tanah Sunda sendiri termasuk Semenanjung Malaya, Kepulauan Sunda Luhur termasuk Kalimantan, Sumatera dan Jawa, serta laut dangkal di sekitarnya, yaitu Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Teluk Siam, dan anggota selatan Laut China Selatan.
Terdapat tebing curam dasar laut membatasi batasan timur Tanah Sunda yang sama dengan batasan Garis Wallace, dicetuskan oleh Alfred Russel Wallace, yang menandai perbatasan timur persebaran mamalia benua Asia. Di mana itu juga menjadi perbatasan selang zona ekologi Indomalaya dan Australia.
Hal ini menjadi bukti, bahwa pulau-pulau Sunda Luhur pernah bersatu dengan benua Asia adalah sebaran macam mamalia Asia seperti beberapa macam kera, gajah, macan dan harimau yang ditemukan di benua Asia, Sumatera, Jawa, dan Bali; serta mempunyainya Orangutan adil di Sumatera dan Kalimantan.
Paparan ini terbentuk dampak keaktifan vulkanik beribu-ribu tahun dan erosi massa benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir seiring naik dan turunnya permukaan laut.
Kemudian keajaiban sungai di bawah laut pun juga tertulis dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS.Al-Furqon ayat 53).
"Di kedalaman sekitar 30 m, Costeau menjumpai beberapa kumpulan mata air tawar dan segar sangat sedap rasanya, tidak asing sebagaimana air di sekelilingnya. Seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya." Seperti dikutip dari "Buku Islam Itu Ilmiah" Penerbit Laksana.
Namun tahukah Anda, bahwa di dunia ini ternyata ada sungai yang letaknya berada di dasar laut. Hal ini sempat menghebohkan dunia, lantaran penemuan ini benar-benar mengherankan dan dianggap ajaib. Bagaimana tidak, air sungai yang umumnya diisi oleh air tawar malah ada di dalam dasar laut.
Sungai dalam laut sendiri adalah sebuah fenomena alam, di mana terdapat sungai dengan karakteristik air tawar di dalam laut dengan air asin. Fenomena tersebut ditemukan oleh seorang Oseanografi asal Prancis, yaitu Yves Costeau di kawasan Cenote Angelita, Meksiko.
Sungai ini ditemukan pada kedalaman 115 kaki atau setara dengan 35 meter dengan lebar sekitar setengah mil. Sejumlah peneliti melakukan pennelitian, bahwa sungai di dalam laut ini terbentuk akibat fenomena Halocline.
Halocline ini adalah sebuah fenomena alam, di mana adanya sebuah zona vertikal di dalam laut. Pada zona tersebut memiliki kedalaman yang mana memengaruhi kadar garam yang ada di dalam laut ittu sendiri. Kemudian akan berubah dengan cepat, seiring dengan pertambahan kedalamannya.
Perubahan inilah yang kemudian menyebabkan adanya kepadatan air sehingga menyebabkan adanya dinding pemisah antara air laut dan air tawar.
Sementara itu, menurut pakar geologi gempa bumi dan geotektonik di Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Danny Hilman Natawidjaja, M.Sc menyebutkan, bahwa adanya sungai di bawah laut ini tak hanya ditemukan di Meksiko saja. Namun di Indonesia pun ditemukan lokasi serupa, yang tak lain adalah sungai di bawah laut.
"Ada di dasar laut Jawa dan Selat Karimata," katanya saat dihubungi MNC Portal, Selasa (16/08/2022).
Ia menjelaskan, terbentuknya sungai bawah laut itu lantaran akibat zaman es. Dahulu ketika masa tersebut, es adalah sebuah daratan hingga akhirnya mencair seiring berjalan waktu dan juga tahun.
Pencairan es yang dulunya daratan itu berubah menjadi macam-macam, ada yang jadi bagian dari air laut dan yang paling menarik adalah berubah atau membentuk sungai di bawah laut. Fenomena tersebut sangat menakjubkan, apalagi lokasinya ada di Indonesia.
Sementara untuk kepadatan dan kedalamannya sendiri belum sempat diketahui. Hal ini dikarenakan, sungai tersebut yakni yang ada di bawah laut itu sudah tidak ada lagi akibat perubahan pada bumi itu sendiri.
"Sekarang sudah tidak ada. Dan tidak ada yang tahu (kedalaman) sungai di bawah laut itu," terangnya.
Fenomena tersebut ada kaitannya dengan Paparan Sunda. Secara biogeografi, Paparan Sunda dikenal bagi Sundaland atau Tanah Sunda, istilah yang merujuk kepada bentang daratan lempeng benua, dan landas kontinen di Asia Tenggara yang adalah dataran di atas permukaan laut ketika permukaan laut jauh semakin rendah pada zaman es terakhir.
Tanah Sunda sendiri termasuk Semenanjung Malaya, Kepulauan Sunda Luhur termasuk Kalimantan, Sumatera dan Jawa, serta laut dangkal di sekitarnya, yaitu Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Karimata, Teluk Siam, dan anggota selatan Laut China Selatan.
Terdapat tebing curam dasar laut membatasi batasan timur Tanah Sunda yang sama dengan batasan Garis Wallace, dicetuskan oleh Alfred Russel Wallace, yang menandai perbatasan timur persebaran mamalia benua Asia. Di mana itu juga menjadi perbatasan selang zona ekologi Indomalaya dan Australia.
Hal ini menjadi bukti, bahwa pulau-pulau Sunda Luhur pernah bersatu dengan benua Asia adalah sebaran macam mamalia Asia seperti beberapa macam kera, gajah, macan dan harimau yang ditemukan di benua Asia, Sumatera, Jawa, dan Bali; serta mempunyainya Orangutan adil di Sumatera dan Kalimantan.
Paparan ini terbentuk dampak keaktifan vulkanik beribu-ribu tahun dan erosi massa benua Asia, serta terbentuknya konsolidasi runtuhan batu di pesisir seiring naik dan turunnya permukaan laut.
Kemudian keajaiban sungai di bawah laut pun juga tertulis dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS.Al-Furqon ayat 53).
"Di kedalaman sekitar 30 m, Costeau menjumpai beberapa kumpulan mata air tawar dan segar sangat sedap rasanya, tidak asing sebagaimana air di sekelilingnya. Seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya." Seperti dikutip dari "Buku Islam Itu Ilmiah" Penerbit Laksana.
(wbs)