Jet Boom Supersonic Mampu Terbang hingga 1.975 Km Per Jam, American Airlines Pesan 20 Unit
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pesawat jet Boom Supersonic Overture dirancang untuk terbang dengan kecepatan hingga Mach 1,7 atau sekitar 1.975 km per jam. American Airlines sepakat untuk membeli 20 unit jet penumpang Boom Supersonic Overture, yang diharapkan dapat membawa 65 sampai 80 orang.
Berdasarkan persyaratan yang disepakati antara American Airlines dan Boom Supersonic, produsen jet supersonik harus membuktikan bahwa Overture memenuhi semua standar keselamatan, operasi, dan kinerja yang diamanatkan industri sebelum pesawat dikirim. American Airlines, maskapai penerbangan terbesar di dunia ini memiliki opsi untuk membeli 40 pesawat tambahan di masa depan.
Jet Boom Supersonic Overture diproyeksikan memiliki jangkauan lebih dari 7.870 kilometer dan sanggup terbang dari Paris (Prancis) ke Montreal (Kanada) hanya dalam 3 jam dan 45 menit. Jet penumpang Boom Supersonic Overture memiliki fitur badan pesawat meruncing yang menampilkan diameter lebih besar di bagian depan daripada di bagian belakangnya.
Perusahaan mengklaim desain ini membantu meminimalkan hambatan yang dialami pesawat dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Empat mesin jet yang dipasang di bawah sayap akan memberikan kecepatan maksimum Overture di atas Mach 1,7 saat terbang.
“Kami bangga berbagi visi tentang dunia yang lebih terhubung dan berkelanjutan dengan American Airlines. Kami percaya Overture dapat membantu Amerika memperdalam keunggulan kompetitifnya pada jaringan, loyalitas, dan preferensi maskapai secara keseluruhan melalui manfaat perubahan paradigma dengan memangkas waktu perjalanan menjadi dua,” kata CEO dan pendiri Boom Blake Scholl dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (17/8/2022).
Boom Supersonic juga memiliki kesepakatan dengan Northrop Grumman untuk memasok varian pesawat Overture untuk misi militer dan tanggap darurat. Terlepas dari kesepakatan ini, Boom Supersonic sebagian besar masih dalam pengujian preflight.
Perusahaan berharap untuk memulai produksi pada pesawat Overture pada tahun 2024 dan melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2026. Jet supersonik perusahaan lainnya, demonstran teknologi XB-1, menargetkan penerbangan pertama pada akhir tahun 2022.
Berdasarkan persyaratan yang disepakati antara American Airlines dan Boom Supersonic, produsen jet supersonik harus membuktikan bahwa Overture memenuhi semua standar keselamatan, operasi, dan kinerja yang diamanatkan industri sebelum pesawat dikirim. American Airlines, maskapai penerbangan terbesar di dunia ini memiliki opsi untuk membeli 40 pesawat tambahan di masa depan.
Jet Boom Supersonic Overture diproyeksikan memiliki jangkauan lebih dari 7.870 kilometer dan sanggup terbang dari Paris (Prancis) ke Montreal (Kanada) hanya dalam 3 jam dan 45 menit. Jet penumpang Boom Supersonic Overture memiliki fitur badan pesawat meruncing yang menampilkan diameter lebih besar di bagian depan daripada di bagian belakangnya.
Perusahaan mengklaim desain ini membantu meminimalkan hambatan yang dialami pesawat dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Empat mesin jet yang dipasang di bawah sayap akan memberikan kecepatan maksimum Overture di atas Mach 1,7 saat terbang.
“Kami bangga berbagi visi tentang dunia yang lebih terhubung dan berkelanjutan dengan American Airlines. Kami percaya Overture dapat membantu Amerika memperdalam keunggulan kompetitifnya pada jaringan, loyalitas, dan preferensi maskapai secara keseluruhan melalui manfaat perubahan paradigma dengan memangkas waktu perjalanan menjadi dua,” kata CEO dan pendiri Boom Blake Scholl dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (17/8/2022).
Boom Supersonic juga memiliki kesepakatan dengan Northrop Grumman untuk memasok varian pesawat Overture untuk misi militer dan tanggap darurat. Terlepas dari kesepakatan ini, Boom Supersonic sebagian besar masih dalam pengujian preflight.
Perusahaan berharap untuk memulai produksi pada pesawat Overture pada tahun 2024 dan melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2026. Jet supersonik perusahaan lainnya, demonstran teknologi XB-1, menargetkan penerbangan pertama pada akhir tahun 2022.
(wib)