Kandungan Racun Ular Kobra Sangat Mematikan dan Mampu Menembus Tulang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kandungan racun ular kobra sangat berbahaya bagi sistem peredaran darah, saraf maupun otot manusia. Setiap gigitan ular ini juga berpotensi menyebabkan kematian, bahkan bisa King Kobra mampu menembus tulang mangsanya.
Beberapa spesies ular kobra tersebar mulai dari Afrika ke Asia Selatan hingga ke Asia Tenggara. Ular ini memang dikenal dengan bisanya, teruntuk King Kobra yang merupakan ular berbisa terbesar di dunia.
Melansir dari Britannica, Racun kobra umumnya mengandung neurotoksin yang aktif melawan sistem saraf mangsa terutama vertebrata kecil dan ular lainnya. Gigitan ular kobra dapat berakibat fatal tergantung pada jumlah racun yang disuntikkan.
Racun ular kobra ini diproduksi di bagian belakang kepala ular melalui kelenjar ludah. Kelenjar ini nantinya yang berfungsi menyimpan racun yang nantinya dapat dikeluarkan melalui gigi yang berlubang menurut laman lets talk Science.
Saat ular menggigit, otot-otot di kepalanya menekan kelenjar racun dan mendorong cairan melalui otot taringnya sehingga cairan melalui taringnya ini dapat masuk ke dalam daging mangsanya.
Dilansir dari International Journal : Snake Venom, Anti-Snake Venom & Potential of Snake Venom, menjelaskan kandungan racun ular yang terdiri dari protein, enzim, neurotoksin, koagulan, antikoagulan dan zat dengan efek sitotoksik.
Selain itu terdapat pula Fosfodiesterase A2 yang dapat menyebabkan hemolisis dengan merusak membran sel sel darah merah. Kemudian ada Oksidase dan protease yang digunakan untuk proses pencernaan.
Kandungan anorganik juga terdapat dalam racun ular kobra ini seperti natrium, kalium, magnesium dan sejumlah kecil seng, nikel, kobalt, iron.
Dua klasifikasi utama racun yang ditemukan yaitu adalah neurotoksin (yang mempengaruhi sistem saraf) dan Sito-toksin (yang menyerang sel).
Beberapa spesies ular kobra tersebar mulai dari Afrika ke Asia Selatan hingga ke Asia Tenggara. Ular ini memang dikenal dengan bisanya, teruntuk King Kobra yang merupakan ular berbisa terbesar di dunia.
Melansir dari Britannica, Racun kobra umumnya mengandung neurotoksin yang aktif melawan sistem saraf mangsa terutama vertebrata kecil dan ular lainnya. Gigitan ular kobra dapat berakibat fatal tergantung pada jumlah racun yang disuntikkan.
Racun ular kobra ini diproduksi di bagian belakang kepala ular melalui kelenjar ludah. Kelenjar ini nantinya yang berfungsi menyimpan racun yang nantinya dapat dikeluarkan melalui gigi yang berlubang menurut laman lets talk Science.
Saat ular menggigit, otot-otot di kepalanya menekan kelenjar racun dan mendorong cairan melalui otot taringnya sehingga cairan melalui taringnya ini dapat masuk ke dalam daging mangsanya.
Dilansir dari International Journal : Snake Venom, Anti-Snake Venom & Potential of Snake Venom, menjelaskan kandungan racun ular yang terdiri dari protein, enzim, neurotoksin, koagulan, antikoagulan dan zat dengan efek sitotoksik.
Selain itu terdapat pula Fosfodiesterase A2 yang dapat menyebabkan hemolisis dengan merusak membran sel sel darah merah. Kemudian ada Oksidase dan protease yang digunakan untuk proses pencernaan.
Kandungan anorganik juga terdapat dalam racun ular kobra ini seperti natrium, kalium, magnesium dan sejumlah kecil seng, nikel, kobalt, iron.
Dua klasifikasi utama racun yang ditemukan yaitu adalah neurotoksin (yang mempengaruhi sistem saraf) dan Sito-toksin (yang menyerang sel).