Helikopter Serang Buatan Italia Terbang Perdana, Leonardo AW249 Punya Kokpit Lapis Baja

ROMA - Prototipe pertama dari helikopter serang AW249, yang dikembangkan oleh Leonardo Helicopters, melakukan penerbangan pertamanya. Penerbangan itu pada 12 Agustus di fasilitas perusahaan di Vergiate, Italia .

Helikopter ini dilengkapi dengan senapan mesin OTO Melara TM197B 20mm dan Toplite Electro-Optic milik Rafael. Prototipe eksperimental adalah helikopter pertama yang diproduksi di bawah NEES. Program NEES dijalankan oleh Angkatan Darat Italia.

Program NEES diluncurkan pada tahun 2017. Program ini seharusnya menggantikan helikopter pengintai dan serang A129D Mangusta. Mereka telah bertugas dengan tentara Italia sejak 1990-an. NEES ditandatangani dengan Leonardo Helicopters untuk pengembangan helikopter AW249 senilai USD487 juta.



“AW249 memenuhi semua persyaratan helikopter generasi baru yang akan memenuhi kebutuhan medan perang yang berkembang pesat selama 30 tahun ke depan. AW249 akan menggabungkan teknologi canggih, kinerja luar biasa, dan daya tahan tinggi dengan biaya pengoperasian yang rendah,” keterangan perusahaan itu dalam sebuah pernyataan dikutip SINDOnews dari laman Bulgarian Military, Kamis (25/8/2022).

Militer Italia akan mempensiunkan A129D pada tahun 2025 dan berencana untuk menerima pengiriman AW249 mulai tahun 2025. Pengiriman 1 prototipe eksperimental, 3 prototipe serial, dan 48 helikopter operasional direncanakan dalam proyek tersebut.

Agar AW249 dapat beradaptasi dengan skenario yang berubah sesuai dengan kebutuhan medan perang masa depan, helikopter tersebut rencananya akan dirancang dengan arsitektur sistem terbuka. Helikopter yang akan dilengkapi dengan peralatan komunikasi line-of-sight [LOS], beyond-line-of-sight [BLOS], dan sistem komando dan kontrol canggih, juga direncanakan dapat mengoperasikan sistem tanpa awak.



Selain itu, helikopter juga akan memiliki kokpit digital dan sistem tampilan yang dipasang di helm [HMD] untuk meningkatkan kesadaran situasional. Helikopter ini didukung oleh 2 mesin turboshaft GE Aviation CT7-8E6 [T700]. Masing-masing mampu menghasilkan 2.583 shp [1.925 kW]. AW249 memiliki berat lepas landas maksimum [MTOW] 8.000 kg, hampir dua kali lipat dari A129D.

Helikopter ini dirancang untuk beroperasi di ketinggian, kondisi suhu rendah dan tinggi. Helikopter akan dapat berfungsi sebagai kapal yang dikerahkan saat dibutuhkan. Dengan bobot lepas landas maksimum yang lebih tinggi, helikopter ini akan mampu membawa persenjataan hampir dua kali lebih banyak dari A129D.


Persenjataan
AW249, yang memiliki enam stasiun senjata, diharapkan membawa senapan mesin 20mm, peluru kendali/tidak terarah, tangki bahan bakar eksternal, rudal udara-ke-udara, dan rudal anti-tank SPIKE buatan Rafael. Helikopter ini akan memiliki sistem pertahanan diri canggih, Elettronica ELT-162 Radar Warning Receiver [RWR], dan ELT/577 Quiris Directed Infrared Countermeasure System [DIRCM], Sistem Deteksi Inframerah Multi-Aperture buatan Leonardo [MAIR] dan sistem peringatan untuk rudal [MWS].

Helikopter, yang akan memiliki kokpit lapis baja dan tangki bahan bakar, peralatan misi cadangan, dan badan pesawat tahan tabrakan untuk meningkatkan kemampuan bertahan, juga akan dirancang dengan penampang radar rendah dan tanda tangan inframerah untuk deteksi rendah.