Masa Kecil Nikola Tesla, Ilmuwan Amerika yang Punya Kebiasaan Unik

JAKARTA - Nikola Tesla adalah seorang ilmuwan , insinyur, penemu, dan poliglot yang menguasai 8 bahasa. Nikola Tesla merupakan salah satu ilmuwan penting karena banyak penemuannya bermanfaat bagi kehidupan modern.

Nikola Tesla lahir pada 10 Juli 1856 di Desa Smiljan, Kerajaan Austria yang sekarang sudah memasuki Kroasia. Sejak kecil Nikola Tesla sangat mencintai dunia sastra dan suka membaca puisi, namun dia memiliki minat di bidang sains.

Nikola Tesla juga memiliki beberapa sikap yang dianggap aneh, misalnya selalu menghitung langkahnya ketika berjalan dan tidak mau menyentuh rambut siapa pun. Tesla pun sangat tertarik pada benda-benda berkilau seperti mutiara dan perhiasan.



Nikola Tesla juga memiliki kemampuan photographic memory, yaitu kemampuan untuk mengingat kembali apa yang sudah dilihat, didengar dan dibaca secara singkat. Melalui kemampuannya itu, Nikola Tesla selalu berimajinasi membangun alat-alat dipikirannya tanpa perlu mencorat-coret.

Kemampuan yang dimiliki Nikola Tesla tentunya menimbulkan kritikan dari teman-teman di sekolahnya. Nikola Tesla dituduh mencontek ketika ulangan integral kalkulus karena mampu mengerjakannya tanpa berhitung.

Nikola Tesla mengaku bahwa kepintarannya ini berasal dari sang ibu yang juga pandai sehingga mampu menciptakan alat-alat rumah tangga dan alat mekanik sendiri. Bahkan penemuan listrik yang berhasil dilakukan oleh Tesla karena adanya dukungan dari sang ibu.



Namun saat masih kecil Tesla sering sakit-sakitan. Tesla terjangkit kolera hingga membuat dirinya terbaring di atas tempat tidur selama 9 bulan, bahkan hampir meninggal. Setelah sembuhan, Nikola Tesla berhasil melanjutkan pendidikannya di Graz University Technology.

Dia sangat bersemangat untuk mengikuti perkuliahan di tahun pertama. Bahkan nilai yang didapat nya pun sangat bagus. Namun sayang, di tahun kedua Tesla mulai merasa malas yang menyebabkan dia bertengkar dengan dosennya.

Tidak hanya itu Tesla juga menjadi pecandu game judi dan rela menggunakan uang saku dan uang kuliahnya untuk judi. Akibatnya beasiswa yang didapatkannya pun dicabut dan pihak kampus juga mengeluarkan dirinya.

MG/Ni Made Susilawati