Inilah Benda-benda Aneh di Lokasi Temuan Kerangka 'Drakula' Wanita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekelompok arkeolog di Polandia menemukan kerangka mayat wanita dalam kondisi menyeramkan yang diyakini sebagai Drakula.
Seperti dilansir dari The Sun, Senin (5/9/2022), penemuan itu terjadi selama proses penggalian di pemakaman abad ke-17 di desa Pien di provinsi Mielec.
Kerangka tersebut diyakini sebagai vampir karena mayat tersebut ditemukan memiliki sabit di sekitar tenggorokannya. Jempol kaki kiri kerangka juga dikunci, diyakini menyerupai ritual yang konon akan mencegah mayat hidup kembali.
Ketua tim peneliti, Profesor Dariusz Polinski dari Universitas Nicholas Copernicus mengatakan, bentuk penguburannya tidak biasa.
Cara untuk melindungi diri dari 'orang mati yang dibangkitkan' termasuk memenggal kepala atau mengamputasi kaki, meletakkan orang mati di tanah, menggigit tanah, membakar dan menghancurkannya dengan batu.
"Sabit itu dikalungkan di leher sebagai peringatan bahwa jika almarhum mencoba 'bangun', kemungkinan besar kepalanya akan terpenggal atau terluka," kata Polinski.
Dia menambahkan bahwa jempol kaki kiri yang terkunci memperkuat teori bahwa kerangka itu dianggap sebagai vampir pada saat kematiannya.
Polinski mengatakan bahwa orang-orang yang mengaku sebagai vampir sekitar abad ke-17 dibunuh secara brutal di seluruh Eropa Timur selama waktu itu.
Seperti dilansir dari The Sun, Senin (5/9/2022), penemuan itu terjadi selama proses penggalian di pemakaman abad ke-17 di desa Pien di provinsi Mielec.
Kerangka tersebut diyakini sebagai vampir karena mayat tersebut ditemukan memiliki sabit di sekitar tenggorokannya. Jempol kaki kiri kerangka juga dikunci, diyakini menyerupai ritual yang konon akan mencegah mayat hidup kembali.
Ketua tim peneliti, Profesor Dariusz Polinski dari Universitas Nicholas Copernicus mengatakan, bentuk penguburannya tidak biasa.
Cara untuk melindungi diri dari 'orang mati yang dibangkitkan' termasuk memenggal kepala atau mengamputasi kaki, meletakkan orang mati di tanah, menggigit tanah, membakar dan menghancurkannya dengan batu.
"Sabit itu dikalungkan di leher sebagai peringatan bahwa jika almarhum mencoba 'bangun', kemungkinan besar kepalanya akan terpenggal atau terluka," kata Polinski.
Dia menambahkan bahwa jempol kaki kiri yang terkunci memperkuat teori bahwa kerangka itu dianggap sebagai vampir pada saat kematiannya.
Polinski mengatakan bahwa orang-orang yang mengaku sebagai vampir sekitar abad ke-17 dibunuh secara brutal di seluruh Eropa Timur selama waktu itu.
(wbs)