Apakah Anaconda Ada di Indonesia? Yuk Cek Faktanya

Selasa, 06 September 2022 - 13:25 WIB
loading...
Apakah Anaconda Ada di Indonesia? Yuk Cek Faktanya
Apakah Anaconda ada di Indonesia hal itu masih menjadi perdebatan dan hingga kini belum ditemukan kebenarannya. FOTO/ The Tolsa Zoo
A A A
SAMARINDA - Apakah Anaconda ada di Indonesia hingga saat ini belum ditemukan kebenaran tentang keberadaan Anaconda di Indonesia. Faktanya Anaconda ular yang sanggup hidup di dalam air dan hidup di hutan tropis Amerika Selatan, seperti di Amazon .

Anaconda secara umum berasal dari genus Eunectes, genus boa. Eunectes dalam bahasa Yunani berarti "perenang yang baik". Menurut Bill Heyborne, seorang herpetologis dan profesor biologi di Southern Utah University, ada empat spesies Anaconda di alam liar.



Keempat spesies itu, adalah Anaconda Hijau, Anaconda Kuning atau Paraguay, Anaconda berbintik gelap, dan Anaconda Beni atau Bolivia. “Mereka dapat dibedakan satu sama lain secara genetik, tetapi juga berdasarkan ukuran dan jangkauan geografis mereka," kata Heyborne seperti dilansir dari Live Science.

Anakonda hijau (Eunectes murinus), sesuai namanya, memiliki warna coklat kehijauan, zaitun, atau abu-abu kehijauan. Biasanya memiliki bintik-bintik berbentuk telur hitam atau coklat di bagian tengah hingga belakang tubuhnya. Sisi tubuhnya terkadang lebih kuning daripada hijau dengan bintik-bintik berbentuk telur dengan pusat kuning.

Panjang maksimum (yang terferivikasi) Anaconda sekitar 9 meter, tapi rata-rata panjangnya sekitar 6 meter. Ukuran rata-rata Anaconda betina sekitar 4,5 meter dan jantan sekitar 2,7 meter. Bobotnya juga belum diketahui secara pasti,sekitar 250 kilogram, tetapi rata-rata antara 45 dan 68 kg.

Anaconda kuning (Eunectes notaeus) memiliki warna kuning, cokelat keemasan, atau kuning-hijau dengan bercak, bintik, garis, dan pita punggung hitam atau coklat tua. Setiap ular memiliki pola unik sisik kuning dan hitam di bagian bawah ekornya. Panjang rata-rata sekitar 2,7 meter.

Sedangkan Anaconda Bolivia atau Beni (Eunectes beniensis) tidak banyak yang diketahui karena sejak lama dianggap sebagai hibrida dari Anaconda Kuning dan Anaconda Hijau. Menurut World Atlas, warnanya mirip dengan Anaconda Hijau.

Terakhir, Anaconda Bintik Gelap (Eunectes deschauenseei) memiliki tanda bintik-bintik coklat tua atau hitam pada latar belakang coklat dan tumbuh sekitar 2,7 meter. Menurut Sciencing warna dan ukuran Anaconda tergantung pada spesiesnya untuk bisa berbaur dengan sungai tropis dan hutan hujan.

Anaconda memiliki status legendaris sebagai pemakan manusia. Biasanya, Anaconda dan manusia jarang bertemu di alam liar dan manusia bukanlah mangsa khas Anaconda.

Ada sejumlah laporan tentang manusia yang dimakan Anaconda, meskipun tidak ada yang diverifikasi. Namun, konsensus ilmiah, bagaimanapun, menyatakan bahwa Anaconda bisa memakan manusia.

Alasannya, Anaconda sanggup memakan mangsa yang lebih tangguh dan lebih kuat dari manusia. Misalnya, Anaconda Hijau diketahui memakan rusa berekor putih, yang beratnya sekitar 54 kg, jadi masuk akal untuk berasumsi manusia yang berukuran sama bisa dimangsa.

Pada Desember 2014, Discovery Channel menayangkan acara khusus berjudul "Eaten Alive", di mana seorang pria akan dimakan oleh Anaconda Hijau. Naturalis Paul Rosolie mengenakan pelindung tubuh "tahan ular" yang dirancang untuk menahan taring, penyempitan, dan pencernaan ular sehingga dia akan selamat dari percobaan itu.

Namun, Anaconda tidak tertarik untuk memakan Rosolie, terutama dengan setelan khusus miliknya. Jas itu disiram dengan darah babi untuk membuatnya menjadi makanan yang lebih menarik, tetapi ketika Rosolie mendekat, ular itu takut dan mencoba melarikan diri.

Rosolie kemudian memprovokasi ular itu dan akhirnya menyerang. Itu mulai membelit Rosolie, yang khawatir itu akan mematahkan lengannya. Dia berteriak ketakutan dan kesakitan dan meminta kru untuk menyelamatkannya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)