Mengenal G-Force, Tekanan Gravitasi yang Bisa Tentukan Hasil Balap Pembalap F1 dan MotoGP

Kamis, 15 September 2022 - 16:00 WIB
loading...
A A A
Cara pembalap meminimalisir efek G-Force adalah menjalani pelatihan fisik yang intensif, dengan fokus utama pada peningkatan kekuatan bahu dan leher. Biasanya, pembalap berlatih menggunakan helm berbobot besar atau menarik beban menggunakan leher.

Ketika pembalap mampu menahan efek G-Force yang diterima, maka ajang balapan tersebut akan berjalan lancar sebagaimana mestinya. Berbeda jika pembalap tidak mampu menahannya, maka ia akan kehilangan kendali yang menyebabkan kecelakaan, entah menabrak pembatas, mobil lain, atau lainnya. Dengan demikian, efek G-Force sangat mempengaruhi performa pembalap saat mengikuti ajang balapan, seperti Formula 1 dan MotoGP.

Tercatat ada beberapa pembalap Formula 1 yang mendapatkan efek G-Force dengan jumlah besar, yakni Verstappen sebesar 51 G saat menabrak pembatas di sirkuit Silverstone, lalu Haas Romain sebesar 67 G saat menabrak pembatas di sirkuit Formula 1 GP Bahrain.

Serta, Jules Bianchi sebesar 92 G saat menabrak pembatas di sirkuit Formula 1 GP Jepang, dan Kenny Brack sebesar 214 G di sirkuit IndyCar, jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar sepanjang sejarah. Hal serupa terjadi pada pembalap MotoGP, yakni Loris Baz sebesar 30 G di sirkuit Sepang Internasional, Malaysia.

MG/Afridha Khalila
(wsb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2565 seconds (0.1#10.140)