Mengenal Polonium-210 dan Novichok, 2 Racun Mematikan dalam Kasus Keracunan Orang Rusia
loading...
A
A
A
LONDON - Dua racun paling mematikan, Polonium-210 dan Novichok, namanya mulai dikenal dalam kasus keracunan dua orang Rusia di Inggris. Polonium-210 disebut sebagai penyebab kematian Alexander Litvinenko, mantan intelijen Rusia yang membelot ke Barat, pada 2006.
Sementara Novichok, racun menyerang saraf (agen saraf) digunakan untuk meracuni Sergei Skripal, mantan agen cabang intelijen militer Rusia, GRU, pada 2018. Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan petugas tak sadarkan diri di bangku taman di Salisbury, Inggris selatan dan selamat.
Untuk mengenal tentang Polonium-210 dan Novichok, berikut keterangan singkat yang dirangkum dari laman learngerman.dw dan reuters.
Polonium-210
Polonium-210 tidak dapat dibeli di pasaran dan hampir tidak mungkin terdeteksi jika penyelidikan dimulai terlambat. Polonium-210 memiliki waktu paruh 138 hari dan di alam hanya muncul dalam jumlah marjinal (kecil) sebagai produk peluruhan radioaktif.
Hanya negara yang memiliki kekuatan nuklir yang mampu memproduksi polonium dalam jumlah yang dapat digunakan untuk membunuh. Untuk menghasilkan dosis mematikan 100 nanogram, dibutuhkan beberapa ratus kilogram bijih uranium mentah.
Dalam reaktor nuklir, dapat menghasilkan polonium dengan membombardir bismut dengan neutron. Penanganan polonium, bagaimanapun, tidak terlalu berbahaya. Unsur ini adalah pemancar alfa pengion yang kuat.
Saat disegel dalam kemasan apa pun, sebenarnya aman. Tingkat radioaktivitas, bahkan tidak akan menembus selembar kertas. Namun, jika terhirup atau tertelan dapat langsung merusak lapisan lambung, menghancurkan leukosit dalam darah, dan mengakibatkan anemia.
Polonium juga menghancurkan sel induk dan mencegahnya berkembang biak. Korban yang menghirup polonium akan meninggal dalam beberapa hari atau minggu.
Sementara Novichok, racun menyerang saraf (agen saraf) digunakan untuk meracuni Sergei Skripal, mantan agen cabang intelijen militer Rusia, GRU, pada 2018. Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan petugas tak sadarkan diri di bangku taman di Salisbury, Inggris selatan dan selamat.
Untuk mengenal tentang Polonium-210 dan Novichok, berikut keterangan singkat yang dirangkum dari laman learngerman.dw dan reuters.
Polonium-210
Polonium-210 tidak dapat dibeli di pasaran dan hampir tidak mungkin terdeteksi jika penyelidikan dimulai terlambat. Polonium-210 memiliki waktu paruh 138 hari dan di alam hanya muncul dalam jumlah marjinal (kecil) sebagai produk peluruhan radioaktif.
Hanya negara yang memiliki kekuatan nuklir yang mampu memproduksi polonium dalam jumlah yang dapat digunakan untuk membunuh. Untuk menghasilkan dosis mematikan 100 nanogram, dibutuhkan beberapa ratus kilogram bijih uranium mentah.
Dalam reaktor nuklir, dapat menghasilkan polonium dengan membombardir bismut dengan neutron. Penanganan polonium, bagaimanapun, tidak terlalu berbahaya. Unsur ini adalah pemancar alfa pengion yang kuat.
Saat disegel dalam kemasan apa pun, sebenarnya aman. Tingkat radioaktivitas, bahkan tidak akan menembus selembar kertas. Namun, jika terhirup atau tertelan dapat langsung merusak lapisan lambung, menghancurkan leukosit dalam darah, dan mengakibatkan anemia.
Polonium juga menghancurkan sel induk dan mencegahnya berkembang biak. Korban yang menghirup polonium akan meninggal dalam beberapa hari atau minggu.