Indonesia Tuntut Pengembalian Artefak Bersejarah dari Belanda, Termasuk Tulang Manusia Jawa
loading...
A
A
A
AMSTERDAM - Indonesia meminta Belanda untuk mengembalikan delapan koleksi artefak sejarah dari museumnya, termasuk tulang belulang “Manusia Jawa”. Ini adalah fosil pertama spesies Homo erectus yang diyakini sebagai asal evolusi manusia.
Tulang 'Manusia Jawa' merupakan fosil pertama spesies Homo erectus yang diketahui, digali oleh paleoantropolog Belanda Eugene Dubois pada abad ke-19. Artefak yang diklasifikasikan sebagai “jarahan” oleh Jakarta, termasuk patung-patung dari kerajaan Hindu kuno di Jawa, Singasari, dan barang-barang pribadi milik pahlawan nasional Indonesia.
“Tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan barang-barang tersebut dan menghasilkan pengetahuan,” kata Bonnie Triyana, seorang sejarawan dan anggota tim Indonesia yang melakukan repatriasi, kepada Reuters dikutip SINDOnews dari laman Aljazeera, Jumat (21/10/2022).
Bonnie mengatakan fokus utama tim adalah koleksi milik negara di museum nasional, termasuk Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis Belanda, yang menyimpan tulang paha dan tengkorak Manusia Jawa. “Permintaan itu diajukan pada Juli. Artefak-artefak ini adalah tanda dari peristiwa yang jauh lebih besar,” kata Bonnie.
Sebagai koloni Belanda antara 1800 dan 1949, Indonesia dikenal sebagai Hindia Belanda dan merupakan sumber kekayaan penting bagi Belanda. Selama masa itu Belanda mengeksploitasi sumber daya alam dan perdagangan rempah-rempah, logam mulia dan mineral.
Media berita Belanda telah melaporkan permintaan Indonesia panjang lebar minggu ini. Surat kabar harian Trouw melaporkan bahwa daftar artefak yang diminta oleh Indonesia sangat luas dan termasuk koleksi lengkap Dubois, yang terdiri dari sekitar 40.000 fosil yang digali di Indonesia antara tahun 1887 dan 1900.
“Mahakarya mutlak dari koleksi Dubois, sisa-sisa yang disebut Manusia Jawa, bahkan disebutkan secara eksplisit,” tulis laporan Trouw.
Seorang juru bicara Naturalis mengatakan kepada surat kabar itu bahwa ada permintaan seperti itu dari Indonesia dan pihak museum akan bekerja sama, meskipun pertanyaan tentang keamanan artefak perlu diperhatikan.
“Kami memahami klaim Indonesia. Tetapi pertanyaannya juga: Di mana koleksi tersebut dapat disimpan, diakses, dan diteliti dengan aman? Saya rasa saya tahu jawabannya,” kata Trouw mengutip juru bicara tersebut.
Laman berita NRC melaporkan bahwa Bonnie, anggota tim repatriasi Indonesia, mengatakan daftar delapan koleksi dan artefak hanyalah permulaan. Koleksi Dubois dan tulang Manusia Jawa telah menjadi fokus diskusi antara Indonesia dan Belanda sejak 1954.
“Belum diketahui kapan Indonesia akan menyusun sisa daftar. Menurut peneliti, diperkirakan ada 300.000 benda koleksi Belanda yang bisa jadi merupakan hasil jarahan kolonial,” lapor NRC.
Belanda sebelumnya telah mengembalikan barang-barang museum ke Indonesia, termasuk keris milik pangeran Jawa Diponegoro, yang dikembalikan pada tahun 2020. Kementerian pendidikan dan sains di Belanda, yang mengoordinasikan proses pemulangan, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Tulang 'Manusia Jawa' merupakan fosil pertama spesies Homo erectus yang diketahui, digali oleh paleoantropolog Belanda Eugene Dubois pada abad ke-19. Artefak yang diklasifikasikan sebagai “jarahan” oleh Jakarta, termasuk patung-patung dari kerajaan Hindu kuno di Jawa, Singasari, dan barang-barang pribadi milik pahlawan nasional Indonesia.
“Tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan barang-barang tersebut dan menghasilkan pengetahuan,” kata Bonnie Triyana, seorang sejarawan dan anggota tim Indonesia yang melakukan repatriasi, kepada Reuters dikutip SINDOnews dari laman Aljazeera, Jumat (21/10/2022).
Bonnie mengatakan fokus utama tim adalah koleksi milik negara di museum nasional, termasuk Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis Belanda, yang menyimpan tulang paha dan tengkorak Manusia Jawa. “Permintaan itu diajukan pada Juli. Artefak-artefak ini adalah tanda dari peristiwa yang jauh lebih besar,” kata Bonnie.
Sebagai koloni Belanda antara 1800 dan 1949, Indonesia dikenal sebagai Hindia Belanda dan merupakan sumber kekayaan penting bagi Belanda. Selama masa itu Belanda mengeksploitasi sumber daya alam dan perdagangan rempah-rempah, logam mulia dan mineral.
Media berita Belanda telah melaporkan permintaan Indonesia panjang lebar minggu ini. Surat kabar harian Trouw melaporkan bahwa daftar artefak yang diminta oleh Indonesia sangat luas dan termasuk koleksi lengkap Dubois, yang terdiri dari sekitar 40.000 fosil yang digali di Indonesia antara tahun 1887 dan 1900.
“Mahakarya mutlak dari koleksi Dubois, sisa-sisa yang disebut Manusia Jawa, bahkan disebutkan secara eksplisit,” tulis laporan Trouw.
Seorang juru bicara Naturalis mengatakan kepada surat kabar itu bahwa ada permintaan seperti itu dari Indonesia dan pihak museum akan bekerja sama, meskipun pertanyaan tentang keamanan artefak perlu diperhatikan.
“Kami memahami klaim Indonesia. Tetapi pertanyaannya juga: Di mana koleksi tersebut dapat disimpan, diakses, dan diteliti dengan aman? Saya rasa saya tahu jawabannya,” kata Trouw mengutip juru bicara tersebut.
Laman berita NRC melaporkan bahwa Bonnie, anggota tim repatriasi Indonesia, mengatakan daftar delapan koleksi dan artefak hanyalah permulaan. Koleksi Dubois dan tulang Manusia Jawa telah menjadi fokus diskusi antara Indonesia dan Belanda sejak 1954.
“Belum diketahui kapan Indonesia akan menyusun sisa daftar. Menurut peneliti, diperkirakan ada 300.000 benda koleksi Belanda yang bisa jadi merupakan hasil jarahan kolonial,” lapor NRC.
Belanda sebelumnya telah mengembalikan barang-barang museum ke Indonesia, termasuk keris milik pangeran Jawa Diponegoro, yang dikembalikan pada tahun 2020. Kementerian pendidikan dan sains di Belanda, yang mengoordinasikan proses pemulangan, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
(wib)