Ilmuwan Pastikan Ukuran Spesies Baru Paus Meksiko Sangat Besar
loading...
A
A
A
NEW MEXICO - Pemuan spesies baru paus berparuh yang berada di sekitar pantai Barat Meksiko, membuat para ilmuwan terus berupaya membuka tabir baru perihal spesies mamalia laut terbesar tersebut.
Dalam beberapa kesempatan, para peneliti menemukan tiga spesimen ikan paus yang tidak biasa. Paus berparuh dan pemalu tersebut ditemukan pada 17 November 2020 di Kepulauan San Benito, Meksiko atau sektiar 300 mil sebelah Selatan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
“Hewan-hewan ini muncul ke permukaan tepat di sebelah perahu,” kata pakar biologi mamalia laut dari Scripps Institution of Oceanography di San Diego, Jay Barlow, kepada LiveSciens.
“Itu pertemuan yang fenomenal. Sangat jarang bahkan untuk melihat paus berparuh. Sementara untuk menemukan sekelompok paus berparuh yang ramah, sangat jarang,” imbuh Barlow.
Dalam temuannya tersebut, peneliti menemukan awalnya mereka tidak menyadari ada spesies paus baru yang muncul. Namun, setelah mempelajari foto-foto yang mereka ambil, mereka menemukan keunikan dari spesies baru tersebut. Salah satu keunikan yang berhasil mereka rekam adalah bagaimana gigi paus berada di tempat yang tidak biasa.
Sekilas, spesies paus baru tersebut mirip dengan ikan lumba-lumba dengan paruh yang lebih panjang. Dari segi ukuran, spesies baru mamalia laut ini memiliki ukuran panjang lebih dari 5 meter.
Para peneliti menyebut bahwa paus jenis ini hidup di perairan dalam sekitar 3000 kaki di bawah laut. Dengan hidup di perairan dalam, paus tersebut mampu menghindari predator utama mereka yaitu paus pembunuh. Akan tetapi, sesekali paus tersebut muncul ke permukaan untuk menghirup udara.
“Fakta bahwa mereka mencari ikan paus yang sangat langka dan menemukan sesuatu yang sama sekali berbeda, adalah sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan. Mereka gembira secara saintis,” kata ahli biologi dari Duke University, Andrew Read.
Barlow pun mengungkapkan bahwa pihaknya tetap berhati-hati untuk mengidentifikasi temuan mereka tersebut. Kini, peneliti tengah menunggu hasil analisis sampel air pada sel kulit yang berfungsi untuk pengujian DNA lebih lanjut serta menjawab apakah spesies paus ini adalah spesies baru atau bukan.
Itu adalah hewan yang sangat besar dan bera seperti kuda Clydesdale. Bayangkan, sesuatu yang sebesar seperti itu berada di dunia namun belum pernah ditemukan,”
“Tapi ada banyak misteri di laut,” tutup Barlow.
Para ilmuwan percaya bahwa paus sangat rentan terhadap polusi suara yang diciptakan selama survei seismik, ketika perusahaan bahan bakar fosil meledakkan kolom air dengan gelombang suara yang kuat untuk mendeteksi potensi deposit minyak dan gas di bawah dasar laut.
Gelombang suara ini dapat mengganggu komunikasi, navigasi, dan perilaku makan cetacea dan bahkan membuat beberapa individu tuli secara permanen, tulis para peneliti.
Dalam beberapa kesempatan, para peneliti menemukan tiga spesimen ikan paus yang tidak biasa. Paus berparuh dan pemalu tersebut ditemukan pada 17 November 2020 di Kepulauan San Benito, Meksiko atau sektiar 300 mil sebelah Selatan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
“Hewan-hewan ini muncul ke permukaan tepat di sebelah perahu,” kata pakar biologi mamalia laut dari Scripps Institution of Oceanography di San Diego, Jay Barlow, kepada LiveSciens.
“Itu pertemuan yang fenomenal. Sangat jarang bahkan untuk melihat paus berparuh. Sementara untuk menemukan sekelompok paus berparuh yang ramah, sangat jarang,” imbuh Barlow.
Dalam temuannya tersebut, peneliti menemukan awalnya mereka tidak menyadari ada spesies paus baru yang muncul. Namun, setelah mempelajari foto-foto yang mereka ambil, mereka menemukan keunikan dari spesies baru tersebut. Salah satu keunikan yang berhasil mereka rekam adalah bagaimana gigi paus berada di tempat yang tidak biasa.
Sekilas, spesies paus baru tersebut mirip dengan ikan lumba-lumba dengan paruh yang lebih panjang. Dari segi ukuran, spesies baru mamalia laut ini memiliki ukuran panjang lebih dari 5 meter.
Para peneliti menyebut bahwa paus jenis ini hidup di perairan dalam sekitar 3000 kaki di bawah laut. Dengan hidup di perairan dalam, paus tersebut mampu menghindari predator utama mereka yaitu paus pembunuh. Akan tetapi, sesekali paus tersebut muncul ke permukaan untuk menghirup udara.
“Fakta bahwa mereka mencari ikan paus yang sangat langka dan menemukan sesuatu yang sama sekali berbeda, adalah sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan. Mereka gembira secara saintis,” kata ahli biologi dari Duke University, Andrew Read.
Barlow pun mengungkapkan bahwa pihaknya tetap berhati-hati untuk mengidentifikasi temuan mereka tersebut. Kini, peneliti tengah menunggu hasil analisis sampel air pada sel kulit yang berfungsi untuk pengujian DNA lebih lanjut serta menjawab apakah spesies paus ini adalah spesies baru atau bukan.
Itu adalah hewan yang sangat besar dan bera seperti kuda Clydesdale. Bayangkan, sesuatu yang sebesar seperti itu berada di dunia namun belum pernah ditemukan,”
“Tapi ada banyak misteri di laut,” tutup Barlow.
Para ilmuwan percaya bahwa paus sangat rentan terhadap polusi suara yang diciptakan selama survei seismik, ketika perusahaan bahan bakar fosil meledakkan kolom air dengan gelombang suara yang kuat untuk mendeteksi potensi deposit minyak dan gas di bawah dasar laut.
Gelombang suara ini dapat mengganggu komunikasi, navigasi, dan perilaku makan cetacea dan bahkan membuat beberapa individu tuli secara permanen, tulis para peneliti.
(wbs)