Astronot NASA Temukan Fenomena Menakutkan Terjadi di Tepi Tata Surya
loading...
A
A
A
TEXAS - Ilmuwan telah menemukan sesuatu yang menakutkan dan aneh terjadi di tepi tata surya tepat pada saat hari Halloween. Astronom menyebut sesuatu yang menakutkan itu sebagai fenomena yang disebut Heliopause.
Ini merupakan fenomena di mana batas antara heliosfer (gelembung angin matahari yang mengelilingi tata surya) dan medium antarbintang (materi antara bintang) tampak beriak dan menciptakan sudut miring dengan cara yang tidak terduga.
Seperti dilansir dari Space, Senin (31/10/2022) konsep umum bahwa Heliopause berubah bentuk sebenarnya bukanlah hal barus selama dekade terakhir. Para ilmuan telah mengungkap bahwa fenomena itu memang tidak statis.
Tapi tetap saja, Heliopause menjadi fenomena yang tetap menakutkan untuk dilihat. Bagaimana tidak, angin matahari dan medium antarbintang mendorong dan menarik satu sama lain sehingga menciptakan batas yang terus bergerak.
Para ilmuan mendapat temuan ini menggunakan data dari Voyager 1 dan Voyager 2, satu-satunya dua pesawat ruang angkasa yang keluar dari heliosfer sejauh ini, serta satelit Interstellar Boundary Explorer (IBEX) NASA.
"Pesawat ruang angkasa Voyager menyediakan satu-satunya pengukuran langsung dari lokasi batas-batas ini. Tetapi hanya pada satu titik dalam ruang dan waktu," kata Eric Zirnstein, fisikawan ruang angkasa di Universitas Princeton.
Para ilmuwan telah menggunakan data untuk membuat model yang memprediksi bagaimana perubahan heliopause. Tetapi penelitian terbaru tentang heliopause telah memunculkan data yang bertentangan dengan temuan sebelumnya.
Pemantauan akan dilakukan dari NASA Interstellar Mapping and Acceleration Probe, satelit baru dan lebih baik yang dapat mendeteksi ENA dan dijadwalkan diluncurkan pada 2025, kata Zirnstein kepada Vice.
Selama beberapa bulan pada tahun 2014, IBEX menangkap kecerahan ENA yang menunjukkan asimetri dalam heliopause, dan tim kemudian menyadari bahwa asimetri tersebut tidak sesuai dengan model.
Di Jurnal Nature Astronomy, para peneliti menyebut perbedaan ini "menarik dan sangat kontroversial." Mereka berencana untuk terus mempelajari Heliopause untuk mencari lebih banyak temuan.
Ini merupakan fenomena di mana batas antara heliosfer (gelembung angin matahari yang mengelilingi tata surya) dan medium antarbintang (materi antara bintang) tampak beriak dan menciptakan sudut miring dengan cara yang tidak terduga.
Seperti dilansir dari Space, Senin (31/10/2022) konsep umum bahwa Heliopause berubah bentuk sebenarnya bukanlah hal barus selama dekade terakhir. Para ilmuan telah mengungkap bahwa fenomena itu memang tidak statis.
Tapi tetap saja, Heliopause menjadi fenomena yang tetap menakutkan untuk dilihat. Bagaimana tidak, angin matahari dan medium antarbintang mendorong dan menarik satu sama lain sehingga menciptakan batas yang terus bergerak.
Para ilmuan mendapat temuan ini menggunakan data dari Voyager 1 dan Voyager 2, satu-satunya dua pesawat ruang angkasa yang keluar dari heliosfer sejauh ini, serta satelit Interstellar Boundary Explorer (IBEX) NASA.
"Pesawat ruang angkasa Voyager menyediakan satu-satunya pengukuran langsung dari lokasi batas-batas ini. Tetapi hanya pada satu titik dalam ruang dan waktu," kata Eric Zirnstein, fisikawan ruang angkasa di Universitas Princeton.
Para ilmuwan telah menggunakan data untuk membuat model yang memprediksi bagaimana perubahan heliopause. Tetapi penelitian terbaru tentang heliopause telah memunculkan data yang bertentangan dengan temuan sebelumnya.
Pemantauan akan dilakukan dari NASA Interstellar Mapping and Acceleration Probe, satelit baru dan lebih baik yang dapat mendeteksi ENA dan dijadwalkan diluncurkan pada 2025, kata Zirnstein kepada Vice.
Selama beberapa bulan pada tahun 2014, IBEX menangkap kecerahan ENA yang menunjukkan asimetri dalam heliopause, dan tim kemudian menyadari bahwa asimetri tersebut tidak sesuai dengan model.
Di Jurnal Nature Astronomy, para peneliti menyebut perbedaan ini "menarik dan sangat kontroversial." Mereka berencana untuk terus mempelajari Heliopause untuk mencari lebih banyak temuan.
(wbs)