Ilmuwan Vietnam Temukan Zat Anti Kanker dari Kulit Padi
loading...
A
A
A
HANOI - Ilmuwan Vietnam, Prof Dr Tran Dang Xuan dan rekan-rekannya di Universitas Hiroshima, Jepang telah menemukan zat anti kanker dalam kulit padi.
Seperti dilansir dari Vietnamplus Jumat (4/11/2022), penelitian berjudul 'Cytotoxic Mechanisms of Momilactones A and B against Acute Promyelocytic Leukemia and Multiple Myeloma Cell Lines' diterbitkan di majalah Cancers pada bulan Oktober tahun ini, menurut kantor berita Vietnam (VNA).
Ini adalah studi pertama yang menjelaskan mekanisme sitotoksik dari Momilactones A (MA) dan Momilactones B (MB) pada sel leukemia promyelocytic akut (APL) HL-60 dan U266 multiple myeloma (MM).
Selain itu, senyawa ini dapat menyebabkan penghentian fase G2 dalam siklus sel HL-60 melalui aktivasi p-38 dan gangguan kompleks CDK1 dan cyclin B1, katanya.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang sifat anti-kanker Momilactone, yang dapat menjadi dasar untuk penelitian dan pengembangan obat anti-kanker berbasis Momilactone di masa depan.
Menurut VNA, Laboratorium Fisiologi Tanaman dan Biokimia di Universitas Hiroshima yang dipimpin oleh Xuan adalah salah satu dari sedikit laboratorium di dunia yang dapat lebih jauh memurnikan Momilactones dari sumber alami seperti beras. Dalam sebuah penelitian pada tahun 2019, kelompok tersebut menemukan dan berhasil mengekstraksi 600 mg MA dan MB dari 30kg padi.
Ilmuwan tersebut mengatakan bahwa banyak perusahaan farmasi di dalam dan di luar Jepang yang bekerja sama dengan timnya untuk mengekstrak MA dan MB untuk mengembangkan obat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, obat anti kanker, untuk mengobati diabetes dan kosmetik.
Seperti dilansir dari Vietnamplus Jumat (4/11/2022), penelitian berjudul 'Cytotoxic Mechanisms of Momilactones A and B against Acute Promyelocytic Leukemia and Multiple Myeloma Cell Lines' diterbitkan di majalah Cancers pada bulan Oktober tahun ini, menurut kantor berita Vietnam (VNA).
Ini adalah studi pertama yang menjelaskan mekanisme sitotoksik dari Momilactones A (MA) dan Momilactones B (MB) pada sel leukemia promyelocytic akut (APL) HL-60 dan U266 multiple myeloma (MM).
Selain itu, senyawa ini dapat menyebabkan penghentian fase G2 dalam siklus sel HL-60 melalui aktivasi p-38 dan gangguan kompleks CDK1 dan cyclin B1, katanya.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang sifat anti-kanker Momilactone, yang dapat menjadi dasar untuk penelitian dan pengembangan obat anti-kanker berbasis Momilactone di masa depan.
Menurut VNA, Laboratorium Fisiologi Tanaman dan Biokimia di Universitas Hiroshima yang dipimpin oleh Xuan adalah salah satu dari sedikit laboratorium di dunia yang dapat lebih jauh memurnikan Momilactones dari sumber alami seperti beras. Dalam sebuah penelitian pada tahun 2019, kelompok tersebut menemukan dan berhasil mengekstraksi 600 mg MA dan MB dari 30kg padi.
Ilmuwan tersebut mengatakan bahwa banyak perusahaan farmasi di dalam dan di luar Jepang yang bekerja sama dengan timnya untuk mengekstrak MA dan MB untuk mengembangkan obat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, obat anti kanker, untuk mengobati diabetes dan kosmetik.
(wbs)