Perempuan Mesir Kuno Gunakan Tato untuk Perlindungan Ketika Melahirkan, Bergambar Dewa di Punggung Bawah
loading...
A
A
A
KAIRO - Para perempuan Mesir kuno sudah mengenal rajah atau tato dalam kehidupan sehari-hari. Mereka merajah punggung bagian bawah dengan gambar tato khusus yang ditujukan untuk perlindungan saat melahirkan.
Penggunaan tato di bagian punggung bawah mungkin seperti mode awal abad ke-21 yang dipopulerkan oleh selebriti. Tato itu akan tampak ketika memakai celana jins bertingkat rendah.
Namun, bukti arkeologis baru dari mumi Mesir menunjukkan bahwa praktik tersebut sebenarnya berusia lebih dari tiga milenium. Beberapa perempuan Mesir kuno memiliki tato di punggung bawah yang kemungkinan dimaksudkan untuk melindungi mereka saat melahirkan dan selama periode pascapersalinan.
Di situs Kerajaan Baru Deir el-Medina (1550 SM hingga 1070 SM), peneliti Anne Austin dan Marie-Lys Arnette telah menemukan bahwa tato pada daging kuno dan patung-patung tato dari situs tersebut kemungkinan terkait dengan dewa Mesir kuno Bes. Dewa ini dipercaya melindungi perempuan dan anak, terutama pada saat melahirkan.
Penemuan di situs Kerajaan Baru Deir el-Medina terletak di tepi barat Sungai Nil, di seberang situs arkeologi Luxor dipublikasikan pada bulan Oktober 2022 di Journal of Egyptian Archaeology. Situs Kerajaan Baru Deir el-Medina dikenal sebagai Set-Ma'at atau "Tempat Kebenaran".
Kerajaan Baru Deir el-Medina adalah komunitas terencana, lingkungan besar dengan jalan-jalan berbentuk persegi panjang dan perumahan bagi para pekerja yang bertanggung jawab untuk membangun makam para penguasa Mesir. Sementara para pria akan pergi selama berhari-hari untuk bekerja di makam, wanita dan anak-anak tinggal di desa Deir el-Medina.
Fitur penting dari situs ini adalah yang disebut Lubang Besar, tempat pembuangan kuno yang penuh dengan potongan gaji, kuitansi, dan surat di atas papirus yang telah membantu para arkeolog lebih memahami kehidupan masyarakat biasa. Namun, tidak ada Great Pit atau bukti yang menyebutkan praktik tato pada perempuan.
Ketika ditemukan tato pada setidaknya enam mumi wanita di Deir el-Medina cukup mengejutkan para arkeolog. “Sangat jarang dan sulit untuk menemukan bukti tato karena Anda perlu menemukan kulit yang terawetkan dan terbuka,” kata Anne Austin, ahli bioarkeolog di University of Missouri-St. Louis kepada Live Science, Rabu (9/11/2022).
Penggunaan tato di bagian punggung bawah mungkin seperti mode awal abad ke-21 yang dipopulerkan oleh selebriti. Tato itu akan tampak ketika memakai celana jins bertingkat rendah.
Namun, bukti arkeologis baru dari mumi Mesir menunjukkan bahwa praktik tersebut sebenarnya berusia lebih dari tiga milenium. Beberapa perempuan Mesir kuno memiliki tato di punggung bawah yang kemungkinan dimaksudkan untuk melindungi mereka saat melahirkan dan selama periode pascapersalinan.
Di situs Kerajaan Baru Deir el-Medina (1550 SM hingga 1070 SM), peneliti Anne Austin dan Marie-Lys Arnette telah menemukan bahwa tato pada daging kuno dan patung-patung tato dari situs tersebut kemungkinan terkait dengan dewa Mesir kuno Bes. Dewa ini dipercaya melindungi perempuan dan anak, terutama pada saat melahirkan.
Penemuan di situs Kerajaan Baru Deir el-Medina terletak di tepi barat Sungai Nil, di seberang situs arkeologi Luxor dipublikasikan pada bulan Oktober 2022 di Journal of Egyptian Archaeology. Situs Kerajaan Baru Deir el-Medina dikenal sebagai Set-Ma'at atau "Tempat Kebenaran".
Kerajaan Baru Deir el-Medina adalah komunitas terencana, lingkungan besar dengan jalan-jalan berbentuk persegi panjang dan perumahan bagi para pekerja yang bertanggung jawab untuk membangun makam para penguasa Mesir. Sementara para pria akan pergi selama berhari-hari untuk bekerja di makam, wanita dan anak-anak tinggal di desa Deir el-Medina.
Fitur penting dari situs ini adalah yang disebut Lubang Besar, tempat pembuangan kuno yang penuh dengan potongan gaji, kuitansi, dan surat di atas papirus yang telah membantu para arkeolog lebih memahami kehidupan masyarakat biasa. Namun, tidak ada Great Pit atau bukti yang menyebutkan praktik tato pada perempuan.
Ketika ditemukan tato pada setidaknya enam mumi wanita di Deir el-Medina cukup mengejutkan para arkeolog. “Sangat jarang dan sulit untuk menemukan bukti tato karena Anda perlu menemukan kulit yang terawetkan dan terbuka,” kata Anne Austin, ahli bioarkeolog di University of Missouri-St. Louis kepada Live Science, Rabu (9/11/2022).