Fakta Mengejutkan Kenapa Orang Mesir Kuno Sangat Menyukai Kucing
loading...
A
A
A
KAIRO - Orang Mesir kuno terkenal akan kecintaan mereka terhadap kucing yang tergambar jelas dari sejumlah artefak dan mumi yang ditemukan. Namun ada juga fakta kejam di balik kecintaan orang Mesir Kuno terhadap kucing yang masih diteliti hingga kini.
Dikutip dari Live Science, Senin (3/1/2021), arkeolog melihat kecintaan orang Mesir kuno terhadap kucing luar biasa. Bahkan arkeolog juga menemukan pemakaman khusus kucing yang berusia lebih dari 2.000 tahun.
Menurut sejarawan Yunani kuno Herodotus, orang Mesir akan mencukur alis sebagai tanda penghormatan ketika kucing keluarga mati. Penghormatan ini karena orang Mesir kuno menganggap dewa dan penguasa mereka memiliki kualitas seperti kucing.
Bagi orang Mesir kuno , kucing seperti makhluk khusus yang patut diperhatikan. Sphinx Agung Giza, memiliki wajah manusia dan tubuh singa, mungkin adalah contoh paling terkenal dari monumen semacam itu.
Demikian juga, dewi Sakhmet digambarkan memiliki kepala singa di tubuh seorang wanita. Dia dikenal sebagai dewa pelindung, terutama pada saat-saat transisi, termasuk fajar dan senja.
Dewi lain, Bastet, sering digambarkan sebagai singa atau kucing, dan orang Mesir kuno percaya bahwa kucing suci baginya.
Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa obsesi ini tidak selalu baik dan sayang. Ada bukti sisi yang lebih jahat dari daya tarik kucing Mesir kuno.
Dikutip dari Live Science, Senin (3/1/2021), arkeolog melihat kecintaan orang Mesir kuno terhadap kucing luar biasa. Bahkan arkeolog juga menemukan pemakaman khusus kucing yang berusia lebih dari 2.000 tahun.
Menurut sejarawan Yunani kuno Herodotus, orang Mesir akan mencukur alis sebagai tanda penghormatan ketika kucing keluarga mati. Penghormatan ini karena orang Mesir kuno menganggap dewa dan penguasa mereka memiliki kualitas seperti kucing.
Bagi orang Mesir kuno , kucing seperti makhluk khusus yang patut diperhatikan. Sphinx Agung Giza, memiliki wajah manusia dan tubuh singa, mungkin adalah contoh paling terkenal dari monumen semacam itu.
Demikian juga, dewi Sakhmet digambarkan memiliki kepala singa di tubuh seorang wanita. Dia dikenal sebagai dewa pelindung, terutama pada saat-saat transisi, termasuk fajar dan senja.
Dewi lain, Bastet, sering digambarkan sebagai singa atau kucing, dan orang Mesir kuno percaya bahwa kucing suci baginya.
Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa obsesi ini tidak selalu baik dan sayang. Ada bukti sisi yang lebih jahat dari daya tarik kucing Mesir kuno.