Baru Terungkap, Rusia Gunakan Rudal Hipersonik untuk Jatuhkan Pesawat Tempur Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Setelah sembilan bulan perang di Ukraina , rincian senjata baru yang digunakan oleh Rusia selama perang secara bertahap mulai terungkap. Salah satunya penggunaan rudal hipersonik Vympel R-37, untuk menjatuhkan pesawat tempur Ukraina.
Rudal hipersonik Vympel R-37 yang oleh NATO disebut AA-13 Axehead, digunakan untuk menyerang target udara sejauh 250 mil atau sekitar 402 km. Rudal Vympel dirancang untuk menyerang target udara di ketinggian rendah ini memiliki kecepatan Mach 6 atau 6 kali kecepatan suara.
Kecepatan yang tinggi ini membuat rudal Vympel R-37 sulit untuk dihadapi dan hampir tidak mungkin untuk dihindari. Apalagi rudal Vympel R-37 ditembakkan dari pesawat tempur MiG-31 yang berakselerasi lebih dari dua kali kecepatan suara (Mach 2).
Militer Ukraina mengatakan telah mendeteksi rudal hipersonik Rusia. Berdasarkan data Ukraina, serta data dari sumber eksternal, diasumsikan bahwa kombinasi MiG-31 dan Vympel R-37 Angkatan Udara Rusia bertanggung jawab atas banyak pesawat Ukraina yang jatuh.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Sabtu (19/11/2022), empat perwira Angkatan Udara Ukraina bersaksi bahwa pada bulan Oktober, Angkatan Udara dan Luar Angkasa Rusia [VKS] meluncurkan enam rudal semacam itu per hari. Mereka mengungkapkan bahwa Rusia telah mulai menggunakan Rudal Udara-ke-Udara Jarak Jauh (Very Long Range Air-to-Air Missiles /VLRAAM).
Para ahli menjelaskan prinsip kerja rudal Vympel R-37 setelah ditembakan membentuk lintasan busur. Selama penerbangan ini, rudal mengandalkan navigasi inersia. Sekitar 18 mil atau 29 km dari target, rudal mulai menggunakan radar dual-band untuk mengunci target.
Kecepatan tinggi rudal Vympel R-37 membuat pesawat tempur Su-25 Frogfoot dan pengebom supersonik Su-24 Fencer Ukraina tak berkutik. Walaupun secara teori menurut mantan pilot Angkatan Udara AS Kolonel Jeffrey Fisher mengklaim bahwa rudal Vympel R-37 memiliki sayap yang kecil sehingga sulit untuk bermanuver, sehingga ada peluang pesawat Ukraina menghindar.
Kehadiran rudal hipersonik Vympel R-37 di medan perang Ukraina, berarti Rusia mampu mengelabui para analis Barat. Selama bertahun-tahun diyakini bahwa roket ini adalah "produksi butik" atau dengan kata lain senjata eksotis.
Rudal hipersonik Vympel R-37 yang oleh NATO disebut AA-13 Axehead, digunakan untuk menyerang target udara sejauh 250 mil atau sekitar 402 km. Rudal Vympel dirancang untuk menyerang target udara di ketinggian rendah ini memiliki kecepatan Mach 6 atau 6 kali kecepatan suara.
Kecepatan yang tinggi ini membuat rudal Vympel R-37 sulit untuk dihadapi dan hampir tidak mungkin untuk dihindari. Apalagi rudal Vympel R-37 ditembakkan dari pesawat tempur MiG-31 yang berakselerasi lebih dari dua kali kecepatan suara (Mach 2).
Militer Ukraina mengatakan telah mendeteksi rudal hipersonik Rusia. Berdasarkan data Ukraina, serta data dari sumber eksternal, diasumsikan bahwa kombinasi MiG-31 dan Vympel R-37 Angkatan Udara Rusia bertanggung jawab atas banyak pesawat Ukraina yang jatuh.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Sabtu (19/11/2022), empat perwira Angkatan Udara Ukraina bersaksi bahwa pada bulan Oktober, Angkatan Udara dan Luar Angkasa Rusia [VKS] meluncurkan enam rudal semacam itu per hari. Mereka mengungkapkan bahwa Rusia telah mulai menggunakan Rudal Udara-ke-Udara Jarak Jauh (Very Long Range Air-to-Air Missiles /VLRAAM).
Para ahli menjelaskan prinsip kerja rudal Vympel R-37 setelah ditembakan membentuk lintasan busur. Selama penerbangan ini, rudal mengandalkan navigasi inersia. Sekitar 18 mil atau 29 km dari target, rudal mulai menggunakan radar dual-band untuk mengunci target.
Kecepatan tinggi rudal Vympel R-37 membuat pesawat tempur Su-25 Frogfoot dan pengebom supersonik Su-24 Fencer Ukraina tak berkutik. Walaupun secara teori menurut mantan pilot Angkatan Udara AS Kolonel Jeffrey Fisher mengklaim bahwa rudal Vympel R-37 memiliki sayap yang kecil sehingga sulit untuk bermanuver, sehingga ada peluang pesawat Ukraina menghindar.
Kehadiran rudal hipersonik Vympel R-37 di medan perang Ukraina, berarti Rusia mampu mengelabui para analis Barat. Selama bertahun-tahun diyakini bahwa roket ini adalah "produksi butik" atau dengan kata lain senjata eksotis.
Baca Juga