Jepang Berhasil Uji Tembak Standard Missile, Perkuat Pertahanan Rudal Balistik dari Kapal Perusak
loading...
A
A
A
TOKYO - Jepang berhasil menguji tembak sistem pertahanan rudal balistik yang dilakukan dari dua kapal perusak di dekat Hawaii. Jepang menggunakan kapal dua perusak Pasukan Bela Diri Maritim Jepang JS Haguro dan JS Maya untuk menembakkan rudal Standard Missile (SM).
Badan Pertahanan Rudal AS (MDA) mengatakan pada 21 November bahwa dua peristiwa penembakan langsung dilakukan selama periode latihan dua minggu. Kegiatan yang dinamai Japan Flight Test Mission-07 (JFTM-07) bekerja sama dengan Angkatan Laut AS, juga menunjukkan kemampuan rudal Standard Missile (SM).
Rudal SM-3 Blok IIA dikembangkan melalui kerja sama kedua negara untuk mencegat rudal balistik jarak menengah dan menengah. Rudal SM-3 Blok IIA ditembakkan dari Kapal Perusak JS Maya berhasil mengenai target rudal balistik jarak menengah T4-E.
Kapal perusak JS Maya dilengkapi pelacak Aegis dan menghancurkan target di atas Samudra Pasifik. Ini untuk pertama kali kapal perusak kelas Maya melakukan uji penembakkan rudal SM-3.
Latihan penembakan berikutnya menggunakan rudal SM-3 Blok IB dan rudal SM-2 Blok IIIB dari Kapal Perusak JS Haguro. Penembakan berhasil menghancurkan target rudal balistik jarak pendek dan drone BQM-177.
Nikkei Asia melaporkan pengujian itu juga melibatkan Cooperative Engagement Capability yang dipasang di kedua kapal perusak. Kapal JS Maya mendeteksi dan melacak target rudal, kemudian kapal JS Haguro menembak jatuh target menggunakan data dari kapal JS Maya.
MDA mengatakan bahwa pengujian ini adalah tonggak penting dalam kerja sama antara Jepang dan AS membangun pertahanan rudal. Kerja sama ini untuk mendukung modernisasi pertahanan rudal balistik JMSDF dan sertifikasi Baseline Sistem Senjata Aegis Jepang kelas J7 dan Maya.
Rudal pencegat SM-3 blok IIA adalah proyek pengembangan bersama antara Raytheon dan Mitsubishi Heavy Industries. Rudal pencegat ini berdiameter lebih besar dan dapat bermanuver, dengan sistem pelacak canggih yang ditingkatkan serta membawa hulu ledak kinetik.
Jepang memiliki delapan kapal perusak Aegis yang diperlengkapi untuk pertahanan udara dan rudal. Jepang juga berencana membangun dua kapal pertahanan rudal khusus yang berpusat di sekitar radar Lockheed-Martin SPY-7(V)1 yang telah dialokasikan untuk dua rudal darat Aegis Ashore fasilitas pertahanan.
Namun proyek Aegis Ashore ditinggalkan karena kesulitan teknis. Kemudian diputuskan Jepang akan membangun dua Kapal yang dilengkapi Sistem Aegis untuk menggantikan fasilitas berbasis darat. Kapal-kapal itu akan memiliki panjang 210 meter dengan lebar 40 meter dan bobot sekitar 20.000 ton.
Setiap kapal akan memiliki 110 awak dan juga akan membawa rudal SM-6 untuk pertahanan udara dan rudal anti-kapal Tipe 12 buatan dalam negeri. Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan bahwa kapal direncanakan akan ditugaskan pada awal 2028 dan 2029.
Radar SPY-7(V)1 menggunakan peralatan canggih dan perangkat lunak yang berasal dari Radar Diskriminasi Jarak Jauh canggih MDA yang berlokasi di Clear, Alaska. MDA mengumumkan pada bulan Agustus bahwa mereka telah berhasil mendemonstrasikan pembuatan perangkat lunak Rilis 3 dari perangkat lunak Aegis Baseline J7.B bersama dengan radar SPY-7(V)1 untuk program ASEV.
Badan Pertahanan Rudal AS (MDA) mengatakan pada 21 November bahwa dua peristiwa penembakan langsung dilakukan selama periode latihan dua minggu. Kegiatan yang dinamai Japan Flight Test Mission-07 (JFTM-07) bekerja sama dengan Angkatan Laut AS, juga menunjukkan kemampuan rudal Standard Missile (SM).
Rudal SM-3 Blok IIA dikembangkan melalui kerja sama kedua negara untuk mencegat rudal balistik jarak menengah dan menengah. Rudal SM-3 Blok IIA ditembakkan dari Kapal Perusak JS Maya berhasil mengenai target rudal balistik jarak menengah T4-E.
Kapal perusak JS Maya dilengkapi pelacak Aegis dan menghancurkan target di atas Samudra Pasifik. Ini untuk pertama kali kapal perusak kelas Maya melakukan uji penembakkan rudal SM-3.
Latihan penembakan berikutnya menggunakan rudal SM-3 Blok IB dan rudal SM-2 Blok IIIB dari Kapal Perusak JS Haguro. Penembakan berhasil menghancurkan target rudal balistik jarak pendek dan drone BQM-177.
Nikkei Asia melaporkan pengujian itu juga melibatkan Cooperative Engagement Capability yang dipasang di kedua kapal perusak. Kapal JS Maya mendeteksi dan melacak target rudal, kemudian kapal JS Haguro menembak jatuh target menggunakan data dari kapal JS Maya.
MDA mengatakan bahwa pengujian ini adalah tonggak penting dalam kerja sama antara Jepang dan AS membangun pertahanan rudal. Kerja sama ini untuk mendukung modernisasi pertahanan rudal balistik JMSDF dan sertifikasi Baseline Sistem Senjata Aegis Jepang kelas J7 dan Maya.
Rudal pencegat SM-3 blok IIA adalah proyek pengembangan bersama antara Raytheon dan Mitsubishi Heavy Industries. Rudal pencegat ini berdiameter lebih besar dan dapat bermanuver, dengan sistem pelacak canggih yang ditingkatkan serta membawa hulu ledak kinetik.
Jepang memiliki delapan kapal perusak Aegis yang diperlengkapi untuk pertahanan udara dan rudal. Jepang juga berencana membangun dua kapal pertahanan rudal khusus yang berpusat di sekitar radar Lockheed-Martin SPY-7(V)1 yang telah dialokasikan untuk dua rudal darat Aegis Ashore fasilitas pertahanan.
Namun proyek Aegis Ashore ditinggalkan karena kesulitan teknis. Kemudian diputuskan Jepang akan membangun dua Kapal yang dilengkapi Sistem Aegis untuk menggantikan fasilitas berbasis darat. Kapal-kapal itu akan memiliki panjang 210 meter dengan lebar 40 meter dan bobot sekitar 20.000 ton.
Setiap kapal akan memiliki 110 awak dan juga akan membawa rudal SM-6 untuk pertahanan udara dan rudal anti-kapal Tipe 12 buatan dalam negeri. Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan bahwa kapal direncanakan akan ditugaskan pada awal 2028 dan 2029.
Radar SPY-7(V)1 menggunakan peralatan canggih dan perangkat lunak yang berasal dari Radar Diskriminasi Jarak Jauh canggih MDA yang berlokasi di Clear, Alaska. MDA mengumumkan pada bulan Agustus bahwa mereka telah berhasil mendemonstrasikan pembuatan perangkat lunak Rilis 3 dari perangkat lunak Aegis Baseline J7.B bersama dengan radar SPY-7(V)1 untuk program ASEV.
(wib)