Gempa Cianjur, Ilmuwan Minta Lempeng dan Sesar Ini Diwaspadai

Kamis, 24 November 2022 - 07:34 WIB
loading...
Gempa Cianjur, Ilmuwan...
Wilayah Cianjur terletak di atas lempeng Sunda yang merupakan serangkaian dari lempeng kerak besar planet Australia. FOTO/ IST
A A A
CIANJUR - Gempa bumi di Cianjur pada Senin (21/11/2022) merupakan petanda kemungkinan bencana besar yang mengancam wilayah Indonesia.



Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan jika gempa di Cianjur terjadi di zona subduksi, di mana dalam waktu 15 tahun telah terjadi 4 kali gempa di zona subduksi yang berjarak 241 kilometer dari titik gempa Cianjur.

Seperti dilansir dari The New York Times, survei tersebut mengungkapkan jika pada 2007 gempa yang berkekuatan 7,5 SR melepaskan 700 kali energi dibandingkan gempa Cianjur.

Namun gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan parah ketimbang gempa yang terjadi di Cianjur.

Hal ini mengakibatkan kawasan Indonesia menjadi rawan bencana besar. Pasalnya Kabupaten Cianjur menjadi salah satu daerah paling berbahaya di Indonesia.

Daerahnya sering mengalami banjir, tanah longsor dan kekeringan serta gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Dan semuanya muncul di Indeks Risiko Bencana Indonesia.

Penyebabnya adalah, wilayah Cianjur terletak di atas lempeng Sunda yang merupakan serangkaian dari lempeng kerak besar planet Australia, lempeng kerak yang harus diwaspadai.

Kedua lempeng bergerak satu sama lain dengan kecepatan dua inci per tahun. Gerakan ini menimbulkan tekanan gesekan antara dua lempeng yang sering mengakibatkan gempa bumi.

BMKG sejauh ini menduga bahwa sumber gempa berasal dari bagian sistem sesar Cimandiri.

Sesar Cimandiri adalah sesar aktif yang membentang sekitar 100 kilometer dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cianjur, hingga Padalarang.

Sejarah gempa bumi yang tercatat terjadi di sesar ini pun cukup banyak.

“Itu masih dugaan, kami masih akan terus melakukan monitoring pengukuran di lapangan atau bisa dimungkinkan juga dari sesar Padalarang. Jadi antara keduanya tersebut,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Cianjur.

Sejumlah pakar, termasuk Irwan, juga meyakini bahwa gempa Cianjur “bersumber dari zona sesar Cimandiri”.

Tetapi pusat gempa kemudian diketahui terletak pada jarak sekitar 9 kilometer ke arah barat dari bidang yang sebelumnya didefinisikan sebagai sesar Cimandiri.

Temuan itu memicu diskusi di antara para pakar, apakah sumbernya benar-benar dari Cimandiri atau ada sesar baru lainnya yang selama ini belum teridentifikasi.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2628 seconds (0.1#10.140)