Unik, Gurun Pasir di Chili Ini Jadi Tempat Sampah Terbesar Dunia dan Lokasi Penelitian Ilmiah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gurun pasir Atacama di Chili punya keunikan tersendiri karena jadi tempat sampah terbesar di dunia dan juga lokasi penelitian ilmiah untuk hidup di Mars. Sayangnya sampah yang jumlahnya semakin terus bertambah membuat upaya penelitian ilmiah semakin terancam.
Sampah yang dibuang di gurun pasir Atacama memang sangat besar jumlahnya. Setiap tahunnya ada lebih dari 46.000 ton sampah dikirim ke gurun pasir yang ada di antara Andes dan rangkaian pengunungan Chili.
Gurun pasir Atacama jadi tempat sampah terbesar di dunia sejak pemerintah Chili membuka keran impor produk fashion bekas ke negara mereka pada awal 2000-an. Saat itu sebanyak 59.000 ton pakaian dan produk-produk fashion bekas dikirim ke negara tersebut.
Sebanyak 13.000 ton bisa dijual kembali. Sisanya kini teronggok di gurun pasir Atacama. "Wilayah ini bukan hanya tempat sampah untuk masyarakat lokal, tapi juga tempat sampah dunia yang jauh lebih buruk buat kami," ujar Patricio Ferreira, walikota kota gurun Alto Hospicio.
Ironisnya sampah baju dan produk fashion lainnya tidak mudah terurai.Paulin Silva, aktivis lingkungan Chili mengatakan butuh waktu 200 tahun agar tumpukan sampah pakaian itu bisa terurai.
Sebelum hal itu terjadi sampah tersebut akan mencemari tanah, udara, dan air bawah tanah."Sampahnya sangat mudah terbakar dan membuat asap beracun," ujar Paulin Silva.
Kondisi itu justru sangat merugikan bagi penelitian ilmiah yang dilakukan di gurun pasir Atacama. Saat ini gurun pasir tersebut terpilih sebagai lokasi penelitian kehidupan di Mars karena kondisinya yang unik.
Gurun pasir Atacama dikenal sebagai salah satu tempat terkering di dunia. Menariknya di tempat itu ada mikroorganisme yang telah beradaptasi dengan lingkungan yang keras.
Sampah yang dibuang di gurun pasir Atacama memang sangat besar jumlahnya. Setiap tahunnya ada lebih dari 46.000 ton sampah dikirim ke gurun pasir yang ada di antara Andes dan rangkaian pengunungan Chili.
Gurun pasir Atacama jadi tempat sampah terbesar di dunia sejak pemerintah Chili membuka keran impor produk fashion bekas ke negara mereka pada awal 2000-an. Saat itu sebanyak 59.000 ton pakaian dan produk-produk fashion bekas dikirim ke negara tersebut.
Sebanyak 13.000 ton bisa dijual kembali. Sisanya kini teronggok di gurun pasir Atacama. "Wilayah ini bukan hanya tempat sampah untuk masyarakat lokal, tapi juga tempat sampah dunia yang jauh lebih buruk buat kami," ujar Patricio Ferreira, walikota kota gurun Alto Hospicio.
Ironisnya sampah baju dan produk fashion lainnya tidak mudah terurai.Paulin Silva, aktivis lingkungan Chili mengatakan butuh waktu 200 tahun agar tumpukan sampah pakaian itu bisa terurai.
Sebelum hal itu terjadi sampah tersebut akan mencemari tanah, udara, dan air bawah tanah."Sampahnya sangat mudah terbakar dan membuat asap beracun," ujar Paulin Silva.
Kondisi itu justru sangat merugikan bagi penelitian ilmiah yang dilakukan di gurun pasir Atacama. Saat ini gurun pasir tersebut terpilih sebagai lokasi penelitian kehidupan di Mars karena kondisinya yang unik.
Gurun pasir Atacama dikenal sebagai salah satu tempat terkering di dunia. Menariknya di tempat itu ada mikroorganisme yang telah beradaptasi dengan lingkungan yang keras.