Penemuan Spesies Manusia 'Hantu' Tak Dikenal Terdeteksi Komputer

Rabu, 30 November 2022 - 09:26 WIB
loading...
Penemuan Spesies Manusia...
Nenek moyang kuno orang yang tinggal di Afrika Barat tampaknya telah kawin dengan hominin hantu misterius, karakter lain yang hilang dalam perkembangan manusia. Foto/iflscience
A A A
CALIFORNIA - Nenek moyang kuno orang yang tinggal di Afrika Barat tampaknya telah kawin dengan hominin “ hantu ” misterius, karakter lain yang hilang dalam perkembangan manusia . Warisan genetik spesies hominin misterius masih dapat diidentifikasi di beberapa populasi Afrika Barat.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa populasi yang tinggal di Afrika Barat saat ini memiliki jejak spesies hominin kuno yang berkembang di dalam DNA mereka. Seperti bagaimana DNA Neanderthal masih dapat ditemukan di banyak populasi keturunan non-Afrika dan DNA Denisovan hidup pada orang-orang keturunan Asia.

Tidak seperti dua kerabat Homo sapiens ini, tidak ada sisa-sisa fisik dari hominin purba ini yang pernah ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Namun, para ilmuwan dengan menggunakan teknik pemodelan komputer, menemukan antara 2 dan 19 persen keturunan genetik mereka.



Hominin adalah istilah yang dipakai untuk mengacu ke kelompok yang terdiri dari manusia modern, spesies-spesies manusia yang telah punah, dan semua leluhur dekat manusia modern.

Dilaporkan dalam jurnal Science Advances pada tahun 2020, para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas California, Los Angeles mencari segmen nenek moyang kuno ini. Pencarian melalui genom lebih dari 400 orang dari empat populasi Afrika Barat dari Proyek 1.000 Genom, termasuk Yoruba dan populasi Mende.

Para peneliti berpendapat bahwa gen dari hominin yang tidak diketahui memasuki kumpulan gen melalui introgresi, aliran gen yang terjadi ketika anggota dari dua populasi kawin. Kemudian individu hibrida yang dihasilkan berkembang biak dengan anggota populasi induk.

Menurut para peneliti sangat mungkin bahwa hominin yang dimaksud merupakan spesies manusia purba yang sama sekali baru. Kemudian, nenek moyangnya kemungkinan besar terpisah dari pohon keluarga manusia sebelum nenek moyang Neanderthal dan Denisovans.



“Kita tahu manusia bereproduksi secara luas dengan Neanderthal dan Denisovans, dan sejumlah kecil DNA mereka masih dapat ditemukan di sebagian besar populasi Eropa dan Asia Timur,” keterangan para penliti dikutip dari laman iflscience, Rabu (30/11/2022).

Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa sekitar 0,3 persen genom orang Afrika mengandung keturunan Neanderthal. Namun, DNA yang tidak dapat dijelaskan yang ditemukan pada orang yang saat ini tinggal di Afrika Barat tidak cocok dengan Neanderthal atau Denisovan.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5017 seconds (0.1#10.140)