Robot Versius Berhasil Lakukan Operasi Tumor dengan Sempurna
loading...
A
A
A
LONDON - Sebuah robot berhasil mengeluarkan tumor dari tenggorokan pria berusia 61 tahun. Hal ini menjadi operasi pertama yang dilakukan robot.
Ahli bedah di Gloucestershire Royal Hospital (GRH) menggunakan robot bernama Versius selama esofagektomi (operasi tenggorokan) untuk mengangkat tumor berukuran 5,8 cm dari pasien Martin Nugent.
Prosedur yang dilakukan oleh robot ini merupakan bentuk operasi dengan akses minimal karena sayatan yang dibuat lebih kecil, selain itu untuk mengurangi komplikasi, bekas luka dan rasa sakit setelah operasi.
“Tahun lalu, saya sangat kesakitan sehingga saya tidak bisa makan malam di Hari Natal. Saya kehilangan 20 kilogram (kg) dengan cepat. Sekarang, saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk menikmati Natal lagi," kata Nugent seperti dilansir dari Daily Mail Senin (5/12/2022).
Robot itu dibangun oleh produsen perangkat medis Inggris CMR Surgical.
“Kombinasi alat dan tangan ahli, serta kombinasi penglihatan HD 3D yang disempurnakan, memberi ahli bedah tingkat presisi yang tinggi saat melakukan prosedur kompleks,''
"Dengan tingkat presisi dan kontrol yang tinggi, ahli bedah dapat melakukan prosedur laparoskopi yang lebih kompleks," kata CMR Surgical di situs webnya.
Alat berat ini memiliki desain yang ringan dan modular yang memungkinkannya dipindahkan dengan mudah antar departemen. Ini juga menggunakan 'teknologi v-wrist' yang dapat digunakan secara virtual di ruang operasi manapun.
Robot tersebut dipasang tahun lalu dan GRH menjadi rumah sakit Layanan Kesehatan Nasional (NHS) pertama di Inggris yang memulai program Bedah Gastrointestinal (GI) menggunakan robot tersebut.
Ahli bedah di Gloucestershire Royal Hospital (GRH) menggunakan robot bernama Versius selama esofagektomi (operasi tenggorokan) untuk mengangkat tumor berukuran 5,8 cm dari pasien Martin Nugent.
Prosedur yang dilakukan oleh robot ini merupakan bentuk operasi dengan akses minimal karena sayatan yang dibuat lebih kecil, selain itu untuk mengurangi komplikasi, bekas luka dan rasa sakit setelah operasi.
“Tahun lalu, saya sangat kesakitan sehingga saya tidak bisa makan malam di Hari Natal. Saya kehilangan 20 kilogram (kg) dengan cepat. Sekarang, saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk menikmati Natal lagi," kata Nugent seperti dilansir dari Daily Mail Senin (5/12/2022).
Robot itu dibangun oleh produsen perangkat medis Inggris CMR Surgical.
“Kombinasi alat dan tangan ahli, serta kombinasi penglihatan HD 3D yang disempurnakan, memberi ahli bedah tingkat presisi yang tinggi saat melakukan prosedur kompleks,''
"Dengan tingkat presisi dan kontrol yang tinggi, ahli bedah dapat melakukan prosedur laparoskopi yang lebih kompleks," kata CMR Surgical di situs webnya.
Alat berat ini memiliki desain yang ringan dan modular yang memungkinkannya dipindahkan dengan mudah antar departemen. Ini juga menggunakan 'teknologi v-wrist' yang dapat digunakan secara virtual di ruang operasi manapun.
Robot tersebut dipasang tahun lalu dan GRH menjadi rumah sakit Layanan Kesehatan Nasional (NHS) pertama di Inggris yang memulai program Bedah Gastrointestinal (GI) menggunakan robot tersebut.
(wbs)