5 Jet Tempur Rusia Peninggalan Uni Soviet, Nomor Terakhir Paling Ditakuti Ukraina

Kamis, 15 Desember 2022 - 23:23 WIB
loading...
5 Jet Tempur Rusia Peninggalan Uni Soviet, Nomor Terakhir Paling Ditakuti Ukraina
Sejak Uni Soviet bubar pada tahun 1991, negara paling banyak mewarisi jet tempur terbaik adalah Rusia. Foto/Aerocorner
A A A
MOSKOW - Sejak Uni Soviet bubar pada tahun 1991, negara paling banyak mewarisi jet tempur terbaik adalah Rusia . Kebetulan dua perusahaan aeronautika Uni Soviet yang paling banyak memproduksi jet tempur , yaitu Sukhoi dan Mikoyan-Gurevich MiG, dilanjutkan Rusia.

Hebatnya, sudah lebih dari 30 tahun, jet tempur peninggalan Uni Soviet masih menjadi tulang punggung Angkatan Udara Rusia. Bahkan dalam konflik terbaru, perang dengan Ukraina, jet tempur peninggalan Uni Soviet yang digunakan Rusia begitu ditakuti.

Ini belum termasuk jenis pesawat pengebom, pesawat tanker, dan helikopter serbu. Berikut 5 jet tempur Rusia peninggalan era Uni Soviet yang masih digunakan Rusia dirangkum dari laman Aerocorner, Kamis (15/12/2022).

1. Sukhoi Su-24
5 Jet Tempur Rusia Peninggalan Uni Soviet, Nomor Terakhir Paling Ditakuti Ukraina


Jet tempur Su-24 dirancang sebagai jet supersonik yang dapat digunakan di segala kondisi cuaca. Pertama kali diperkenalkan ke Angkatan Udara Soviet pada tahun 1974.



Jet tempur Su-24 menggunakan desain sayap ayun (variable-sweep wing) yang bisa disesuaikan dengan kecepatan yang ingin dicapai. Teknologi ini persis dengan jet tempur andalan Angkatan Laut AS, F-14 Tomcat, kebetulan mulai masuk dinas layanan pada tahun yang sama 1974.

Jet tempur Su-24 yang menggunakan mesin ganda punya keunikan lain, berkursi ganda dengan posisi kedua pilot berdampingan. Rusia tetap mengoperasikan sampai saat ini, termasuk Ukraina dan Azerbaijan.

2. Sukhoi Su-27
5 Jet Tempur Rusia Peninggalan Uni Soviet, Nomor Terakhir Paling Ditakuti Ukraina


Jet tempur Su-27 pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985 dan tetap dioperasikan Rusia sampai saat ini. Ukraina juga mewarisi jet tempur Su-27 setelah runtuhnya Uni Soviet, namun tidak mampu memodernisasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2145 seconds (0.1#10.140)