5 Jet Tempur Rusia Peninggalan Uni Soviet, Nomor Terakhir Paling Ditakuti Ukraina

Kamis, 15 Desember 2022 - 23:23 WIB
loading...
A A A
Jet tempur Su-30, mungkin persembahan terakhir Sukhoi pada masa akhir menjelang Uni Soviet bubar, pertama kali diperkenalkan pada akhir 1980-an. Jet tempur Su-30 mulai beroperasi setelah pembubaran Uni Soviet dan masuk layanan Angkatan Udara Rusia.

Pada tahun 1997, sebuah varian, Su-30MKK diproduksi untuk penggunaan China di Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat. Varian lain, Su-MKM, diproduksi untuk Malaysia, sementara yang lain, Su-30KI, dikembangkan untuk digunakan oleh Angkatan Udara India.

Rusia terus menggunakan jet tempur Su-30 dalam penggunaan aktif militer. Terutama pada tahun 2015 selama Perang Saudara Suriah.



4. Mikoyan MiG-29
5 Jet Tempur Rusia Peninggalan Uni Soviet, Nomor Terakhir Paling Ditakuti Ukraina


Mikoyan-Gurevich atau MiG, nama ini sudah sangat melekat dan dikenal sebagai produsen jet tempur legendaris Uni Soviet. Salah satu jet tempur legendari yang masih digunakan Angkatan Udara Rusia adalah MiG-29.

Jet tempur MiG-29 awalnya dikembangkan pada akhir tahun 70-an dan diperkenalkan pada tahun 1982 sebagai tandingan F-16 Falcon buatan AS. Namun, Angkatan Udara Soviet mengadaptasinya sebagai pesawat tempur multiperan yang juga dapat digunakan untuk melakukan berbagai misi militer.

Ukraina juga mewarisi lusinan jet tempur MiG-29 setelah Uni Soviet bubar. Selama perang di Donbass, beberapa MiG-29 Ukraina ditembak jatuh dalam pertempuran.



5. Mikoyan MiG-31
5 Jet Tempur Rusia Peninggalan Uni Soviet, Nomor Terakhir Paling Ditakuti Ukraina


Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1981, MiG-31 memiliki peluang untuk menjadi salah satu jet tempur paling tahan lama di dunia. Mengingat militer Rusia menyatakan akan tetap menggunakannya hingga tahun 2030-an.

MiG-31 memiliki beberapa keunggulan, termasuk laporan bahwa itu adalah salah satu jet tempur tercepat di dunia. Termasuk satu-satunya jet tempur yang mampu menembakkan rudal udara-ke-udara jarak jauh.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1066 seconds (0.1#10.140)