Ancaman Perubahan Iklim Semakin Nyata, Satelit SWOT Diluncurkan

Minggu, 18 Desember 2022 - 20:12 WIB
loading...
Ancaman Perubahan Iklim Semakin Nyata, Satelit SWOT Diluncurkan
Satelit SWOT diluncurkan untuk mengatasi perubahan iklim. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin memprihatinkan, NASA meluncurkan satelit terbaru Surface Water and Ocean Topography (SWOT).


Dikatakan bahwa satelit ini akan bertugas untuk memetakan air Bumi secara akurat di tengah perubahan iklim seperti sekarang ini.

"Izinkan saya memberi tahu Anda, SWOT adalah game changer. SWOT akan bekerja sama dengan satelit lain untuk memberikan konteks berharga tentang air, sementara misi lain berfokus pada area seperti atmosfer atau lapisan es," kata Tahani Amer, seorang eksekutif program di divisi sains Bumi NASA.

Seperti diketahui, NASA dan badan antariksa Prancis (CNES) saat ini tengah bersama-sama memimpin upaya multi-lembaga.

Salah satu aplikasi penting adalah pemahaman yang lebih baik tentang karbon dioksida, gas rumah kaca, dan perannya dalam perubahan iklim.

Katherine Calvin, kepala ilmuwan NASA dan penasihat iklim senior mengatakan bahwa sebagian dari karbon masuk ke laut, sebagian masuk ke daratan yang diserap oleh pepohonan.

Sementara karbon lainnya tetap berada di atmosfer, ketika Bumi menjadi lebih hangat, maka lautan menyerap banyak panas.

Dengan begitu, pemahaman yang lebih baik tentang proses pencampuran lautan akan membantu umat manusia memahami berapa banyak panas dan karbon yang dapat diserap.

Itu sangat penting untuk memahami iklim masa depan, dan bagaimana aktivitas manusia memengaruhi perubahan iklim di masa depan.

Seperti dilansir dari Space, apa yang membuat SWOT berbeda dari misi air sebelumnya adalah tiga hal.

Pertama jangkauan globalnya yang terutama akan membantu menilai sumber daya air tawar dan garis pantai laut.

SWOT memiliki sistem pengukuran baru di kapal bernama KaRIn, yang merupakan singkatan dari Ka-band Radar Interferometer.

Adapun Ka-band adalah bagian dari spektrum gelombang mikro cahaya dan dapat mengumpulkan data pada resolusi tinggi, berkat antena kembar yang ditempatkan terpisah sejauh 10.

KaRin mengirimkan sinyal radar dari salah satu antena yang memantulkan permukaan bumi, dan kemudian kedua antena tersebut bekerja sama untuk menangkap sinyal.

Upaya bersama antena memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan air permukaan dalam dua dimensi.

Untuk mengetahui seberapa tinggi satelit terbang di atas Bumi, penentuan posisi yang tepat disediakan melalui DORIS, Doppler Orbitography and Radiopositioning Integrated by Satellite instrument.

DORIS akan melakukan tugasnya dengan mengumpulkan sinyal dari sebanyak 60 suara radio di darat.

Bersamaan dengan itu, digunakan juga sistem komunikasi radio X-band untuk mengirim data kembali ke ilmuwan.

Seperti radiometer untuk mengoreksi keterlambatan dalam menerima sinyal dari air yang bergerak, altimeter tradisional, dan sistem manajemen termal untuk menjaga satelit tetap stabil dalam keadaan ekstrim.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2846 seconds (0.1#10.140)