Ilmuwan Temukan Pondasi Jalan ke Atlantis di Dasar Laut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekspedisi yang dilakukan di Kepulauan Hawaii utara mengungkap penemuan di dasar jurang yang tampak seperti jalan bata kuning yang diduga bekas reruntuhan Atlantis.
Seperti di Science Alert, Jumat (23/12/2022), penemuan tersebut dilakukan oleh kapal eksplorasi Nautilus awal tahun ini saat melakukan survei Puncak Liliʻuokalani di Monumen Nasional Laut Papahanaumokuakea (PMNM).
PMNM adalah salah satu kawasan konservasi laut terbesar di dunia, lebih besar dari gabungan semua taman nasional di Amerika Serikat (AS) dan para ilmuwan baru menjelajahi sekitar 3 persen dasar lautnya.
Para peneliti di Ocean Exploration Trust mempelajari batas-batas hutan belantara yang terletak lebih dari 3.000 meter di bawah laut.
Cuplikan ekspedisi tersebut dipublikasikan di YouTube April lalu yang mengabadikan momen para peneliti mengoperasikan kendaraan laut dalam sebelum menghantam jalan.
"Ini jalan ke Atlantis," kata seorang peneliti di radio.
"Jalan bata kuning?" suara lain menjawab.
"Ini aneh," tambah anggota tim lainnya.
Tim tersebut menyatakan bahwa bagian tersebut tampak hampir seperti 'kerak panggang' yang dapat dikupas.
Di satu bagian kecil, batuan vulkanik telah retak sedemikian rupa sehingga terlihat sangat mirip dengan batu bata.
"Retakan miring 90 derajat mungkin terkait dengan tekanan pemanasan dan pendinginan dari berbagai letusan di daerah ini," kata keterangan video tersebut.
Sekilas, celah itu bisa dengan mudah disalahartikan sebagai jalan masuk ke dunia baru yang menakjubkan.
Seperti di Science Alert, Jumat (23/12/2022), penemuan tersebut dilakukan oleh kapal eksplorasi Nautilus awal tahun ini saat melakukan survei Puncak Liliʻuokalani di Monumen Nasional Laut Papahanaumokuakea (PMNM).
PMNM adalah salah satu kawasan konservasi laut terbesar di dunia, lebih besar dari gabungan semua taman nasional di Amerika Serikat (AS) dan para ilmuwan baru menjelajahi sekitar 3 persen dasar lautnya.
Para peneliti di Ocean Exploration Trust mempelajari batas-batas hutan belantara yang terletak lebih dari 3.000 meter di bawah laut.
Cuplikan ekspedisi tersebut dipublikasikan di YouTube April lalu yang mengabadikan momen para peneliti mengoperasikan kendaraan laut dalam sebelum menghantam jalan.
"Ini jalan ke Atlantis," kata seorang peneliti di radio.
"Jalan bata kuning?" suara lain menjawab.
"Ini aneh," tambah anggota tim lainnya.
Tim tersebut menyatakan bahwa bagian tersebut tampak hampir seperti 'kerak panggang' yang dapat dikupas.
Di satu bagian kecil, batuan vulkanik telah retak sedemikian rupa sehingga terlihat sangat mirip dengan batu bata.
"Retakan miring 90 derajat mungkin terkait dengan tekanan pemanasan dan pendinginan dari berbagai letusan di daerah ini," kata keterangan video tersebut.
Sekilas, celah itu bisa dengan mudah disalahartikan sebagai jalan masuk ke dunia baru yang menakjubkan.
(wbs)