3 Reaktor Nuklir di Indonesia yang Bisa Digunakan untuk Riset dan Bom Atom
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat tiga reaktor nuklir di Indonesia yang masih aktif hingga saat ini. Reaktor tersebut digunakan untuk riset yang berguna bagi berbagai bidang kehidupan maupun menunjang kekuatan pertahanan negara .
Menurut setkab.go.id, pemanfaatan tenaga nuklir terkait dengan penyediaan radioisotop dan radiofarmaka ini bermanfaat untuk bidang pangan, bidang kesehatan dan juga bidang industri.
Kemudian baru-baru ini rencana untuk menciptakan tenaga listrik dari nuklir kembali muncul yang tercantum dalam PP No. 52 tahun 2022.
Baca juga : Mahalnya Pembangunan Reaktor Nuklir, Ini Perkiraan Biayanya
Pada tahun 1964 silam, Presiden Soekarno sempat mengirim ahli nuklir dan petinggi militer Indonesia ke Tiongkok karena saat itu China meraih keberhasilan dalam uji coba bom atomnya.
Rencana pengembangan bom atom di Indonesia meredup seiring jatuhnya Soekarno pada 1965. Namun bukan hal mustahil bila rencana itu akan berlangsung kembali.
Beriut tiga reaktor nuklir yang masih beroperasi yaitu :
1. Reaktor TRIGA 2000
Dilansir dari batan.go.id, reaktor yang berada di Bandung, Jawa Barat ini sempat berhenti beroperasi pada 2011 hingga 2013 karena alasan keselamatan. Namun pada akhirnya Reaktor TRIGA 2000 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jangka waktu 10 tahun kedepan.
Meskipun usia reaktor TRIGA 2000 kini telah mencapai 53 tahun, namun tetap beroperasi dengan normal.
Saat ini Reaktor TRIGA dilengkapi dengan batang kendali yang sudah dimodifikasi oleh para peneliti Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) dan PSTNT BATAN.
Baca juga : Ini Dampak Mengerikan Jika Reaktor Nuklir Chernobyl Dibom
2. Rektor Kartini
Reaktor Kartini terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini mulai dibangun pada tahun 1974 dan pertama kali beroperasi pada tahun 1979. Keberadaan Rektor ini tak lepas dari jasa reaktor TRIGA 2000.
Reaktor Kartini merupakan reaktor riset jenis TRIGA (Training Research Isotope production/Irradiation General Atomic) dengan desain sebagai reaktor tipe kolam 250 kW dengan daya operasi 100 kW.
Reaktor Kartini dimanfaatkan untuk tujuan Penelitian, Iradiasi, Pendidikan dan Pelatihan.
3. Reaktor G.A. Siwabessy
Reaktor yang berada di Serpong ini merupakan reaktor riset terbesar di Asia Tenggara. Reaktor Serba Guna tersebut didesain dan dibangun oleh Interatom GMBH dari Republik Federasi jerman pada tahun 1983 hingga 1992.
Dalam operasionalnya sehari-hari RSG GA Siwabessy dijalankan dengan besar kapasitas 15 Mw untuk efisiensi. kapasitas itu sudah cukup untuk kegiatan penelitian, produksi isotop untuk bidang industri hingga kesehatan, tes maupun uji material, percobaan ilmu pengetahuan, dan lainnya.
Menurut setkab.go.id, pemanfaatan tenaga nuklir terkait dengan penyediaan radioisotop dan radiofarmaka ini bermanfaat untuk bidang pangan, bidang kesehatan dan juga bidang industri.
Kemudian baru-baru ini rencana untuk menciptakan tenaga listrik dari nuklir kembali muncul yang tercantum dalam PP No. 52 tahun 2022.
Baca juga : Mahalnya Pembangunan Reaktor Nuklir, Ini Perkiraan Biayanya
Pada tahun 1964 silam, Presiden Soekarno sempat mengirim ahli nuklir dan petinggi militer Indonesia ke Tiongkok karena saat itu China meraih keberhasilan dalam uji coba bom atomnya.
Rencana pengembangan bom atom di Indonesia meredup seiring jatuhnya Soekarno pada 1965. Namun bukan hal mustahil bila rencana itu akan berlangsung kembali.
Beriut tiga reaktor nuklir yang masih beroperasi yaitu :
1. Reaktor TRIGA 2000
Dilansir dari batan.go.id, reaktor yang berada di Bandung, Jawa Barat ini sempat berhenti beroperasi pada 2011 hingga 2013 karena alasan keselamatan. Namun pada akhirnya Reaktor TRIGA 2000 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jangka waktu 10 tahun kedepan.
Meskipun usia reaktor TRIGA 2000 kini telah mencapai 53 tahun, namun tetap beroperasi dengan normal.
Saat ini Reaktor TRIGA dilengkapi dengan batang kendali yang sudah dimodifikasi oleh para peneliti Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) dan PSTNT BATAN.
Baca juga : Ini Dampak Mengerikan Jika Reaktor Nuklir Chernobyl Dibom
2. Rektor Kartini
Reaktor Kartini terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini mulai dibangun pada tahun 1974 dan pertama kali beroperasi pada tahun 1979. Keberadaan Rektor ini tak lepas dari jasa reaktor TRIGA 2000.
Reaktor Kartini merupakan reaktor riset jenis TRIGA (Training Research Isotope production/Irradiation General Atomic) dengan desain sebagai reaktor tipe kolam 250 kW dengan daya operasi 100 kW.
Reaktor Kartini dimanfaatkan untuk tujuan Penelitian, Iradiasi, Pendidikan dan Pelatihan.
3. Reaktor G.A. Siwabessy
Reaktor yang berada di Serpong ini merupakan reaktor riset terbesar di Asia Tenggara. Reaktor Serba Guna tersebut didesain dan dibangun oleh Interatom GMBH dari Republik Federasi jerman pada tahun 1983 hingga 1992.
Dalam operasionalnya sehari-hari RSG GA Siwabessy dijalankan dengan besar kapasitas 15 Mw untuk efisiensi. kapasitas itu sudah cukup untuk kegiatan penelitian, produksi isotop untuk bidang industri hingga kesehatan, tes maupun uji material, percobaan ilmu pengetahuan, dan lainnya.
(bim)