Mahalnya Pembangunan Reaktor Nuklir, Ini Perkiraan Biayanya

Selasa, 04 Januari 2022 - 19:19 WIB
loading...
Mahalnya Pembangunan Reaktor Nuklir, Ini Perkiraan Biayanya
Nuklir adalah teknologi yang telah terbukti menyediakan 11 persen listrik secara global. Hanya kendalanya pembangunan reaktor nuklir memakan biaya besar. Foto/vox.com
A A A
NUKLIR adalah teknologi yang telah terbukti menyediakan 11 persen listrik secara global dan bebas polusi karbon untuk mencegah pemanasan global. Hanya kendalanya pembangunan reaktor nuklir memakan biaya besar, selain persoalan keselamatan dan mengolah limbah nuklir.

Dikutip SINDOnews dari laman vox.com yang diunggah pada Februari 2016, untuk membangun reaktor nuklir modern sangat mahal, mencapai USD5 miliar (Rp71,6 triliun) hingga USD10 miliar. Jadi perlu pertimbangan matang dan penghitungan yang detail agar biaya tidak menjadi membengkak.

Dr Jim Green, juru Kampanye Nuklir Nasional Australia mengungkapkan, pembangunan reaktor nuklir memerlukan biaya yang besar. Dalam kolom yang dimuat laman the sydney morning herald pada 10 Maret 2020, dia menyebutkan dua reaktor nuklir di Amerika Serikat (AS) yang sedang dibangun mengalami pembengkakan biaya menjadi antara USD20,4 miliar (Rp292,5 triliun) dan USD22,6 miliar untuk satu reaktor.

Proyek lain di AS, pembangunan reaktor kembar di Carolina Selatan, ditinggalkan pada 2017 setelah menghabiskan dana setidaknya USD13,4 miliar (Rp192,1 triliun). Di Inggris, pada pertengahan tahun 2000 perkiraan biaya proyek dua reaktor yang sedang dibangun masing-masing menghabiskan anggaran USD25,9 miliar (Rp371,4 triliun).

Sedangkan pembangunan satu-satunya reaktor di Prancis dan Finlandia biayanya hampir empat kali lipat dan sekarang mencapai USD17,7 miliar hingga USD20 miliar (Rp286,9 triliun) per reaktor. Kedua proyek tersebut terlambat 10 tahun dari jadwal. (Baca juga; Jerman Tutup 3 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terakhir )

Dia pun menyebutkan, Pemerintah Jepang mengeluarkan biaya besar untuk memulihkan dan membersihkan pembangkit nuklir Fukushima yang meledak 9 tahun lalu. “Perkiraan biaya pembersihan dan kompensasi pemerintah Jepang adalah lebih dari USD300 miliar, dan terus meningkat,” tulisnya. (Baca juga; Bukan Nuklir dan Konfrontasi, Ini Kebijakan Kim Jong-un di Tahun 2022 )

Meskipun biaya pembangunan reaktor nuklir mahal, Bill Gates melalui perusahaan rintisan TerraPower membangun satu reaktor nuklir skala kecil untuk sumber tenaga listrik di Kemmerer, Wyoming. Pembangunan itu menelan biaya sekitar USD4 miliar (Rp57,3 triliun), setengah berasal dari TerraPower dan setengah lainnya dari Program Reaktor Tingkat Lanjut, Departemen Energi AS.

Pembangkit listrik tenaga nuklir ini direncanakan beroperasi pada tahun 2028 dan diproyeksikan mampu menyediakan listrik selama 60 tahun. “Satu hal penting yang harus disadari adalah pembangunan pertama selalu lebih mahal,” kata CEO TerraPower Chris Levesque dikutip dari laman CNBC, November 2021.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4627 seconds (0.1#10.140)