Teror Fentanil Jadikan Los Angeles seperti Dikepung Zombie
loading...
A
A
A
LOS ANGELES - Jagat maya kembali digegerkan dengan tayangan video beberapa orang seperti zombie , karena mengalami efek mengerikan setelah mengkonsumsi narkoba jenis Fentanil atau Flakka.
Dalam tayangan video mengerikan itu, orang yang mengkonsumsi Flakka akan mengalami seperti halnya zombie. Sementara itu, penyebaran Flakka diperkirakan sudah beredar di Amerika dan Eropa sejak 2017.
Seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (29/12/2022), Fentanil digunakan untuk tujuan kesenangan, yang kadang dicampur dengan heroin, kokain, atau metamfetamin, dan tindakan ini berpotensi menyebabkan overdosis mematikan.
Fentanil bekerja cepat dan biasanya bertahan kurang dari dua jam.
Berdasarkan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) hampir 2.000 tunawisma meninggal di Los Angeles dari April 2020 hingga Maret 2021, meningkat 56 persen dari tahun sebelumnya.
Overdosis menjadi penyebab utama kematian yang menewaskan lebih dari 700 orang.
Fentanil dikembangkan untuk mengobati rasa sakit yang hebat akibat penyakit seperti kanker. Penggunaan fentanil, sebuah opioid sintetik kuat yang murah untuk diproduksi dan sering dijual apa adanya atau dicampur dengan obat lain, telah meledak.
Karena 50 kali lebih kuat dari heroin, penggunaan fentanil dalam dosis kecil pun dapat berakibat fatal.
Fentanil dengan cepat menjadi obat paling mematikan di AS, menurut Badan Penegakan Narkotika AS. Dua pertiga dari 107.000 kematian akibat overdosis pada tahun 2021 disebabkan oleh opioid sintetik seperti fentanil, kata Pusat CDC.
Pecandu Fentanil berkeliaran seperti zombie berkeliaran di sekitar stasiun kereta bawah tanah dekat Taman MacArthur.
Penyalahgunaan narkoba dapat menjadi penyebab atau gejala tunawisma. Keduanya juga bisa bersinggungan dengan gangguan mental.
Sebuah laporan tahun 2019 oleh Otoritas Layanan Tunawisma Los Angeles menemukan sekitar seperempat dari semua orang dewasa tunawisma di Los Angeles County memiliki penyakit mental dan 14 persen di antaranya memiliki gangguan penyalahgunaan obat.
Dalam konteks yang lebih luas pada data yang sama, Los Angeles Times menemukan sekitar 51 persen dari kelompok tunawisma memiliki gangguan mental dan sekitar 46 persen memiliki gangguan penggunaan zat.
Miliaran dolar telah dihabiskan untuk mengurangi tunawisma di California, tetapi pengobatan tidak selalu didanai.
Tetapi RUU tersebut mengatur bahwa mereka perlu didiagnosis dengan kelainan tertentu seperti skizofrenia, dan alasan kecanduan saja tidak cukup bagi para tunawisma itu untuk mendapatkan perawatan.
Bantuan memang tersedia tetapi jumlahnya kalah oleh besarnya kesulitan yang dialami oleh para tunawisma di jalanan.
Dalam tayangan video mengerikan itu, orang yang mengkonsumsi Flakka akan mengalami seperti halnya zombie. Sementara itu, penyebaran Flakka diperkirakan sudah beredar di Amerika dan Eropa sejak 2017.
Seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (29/12/2022), Fentanil digunakan untuk tujuan kesenangan, yang kadang dicampur dengan heroin, kokain, atau metamfetamin, dan tindakan ini berpotensi menyebabkan overdosis mematikan.
Fentanil bekerja cepat dan biasanya bertahan kurang dari dua jam.
Berdasarkan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) hampir 2.000 tunawisma meninggal di Los Angeles dari April 2020 hingga Maret 2021, meningkat 56 persen dari tahun sebelumnya.
Overdosis menjadi penyebab utama kematian yang menewaskan lebih dari 700 orang.
Fentanil dikembangkan untuk mengobati rasa sakit yang hebat akibat penyakit seperti kanker. Penggunaan fentanil, sebuah opioid sintetik kuat yang murah untuk diproduksi dan sering dijual apa adanya atau dicampur dengan obat lain, telah meledak.
Karena 50 kali lebih kuat dari heroin, penggunaan fentanil dalam dosis kecil pun dapat berakibat fatal.
Fentanil dengan cepat menjadi obat paling mematikan di AS, menurut Badan Penegakan Narkotika AS. Dua pertiga dari 107.000 kematian akibat overdosis pada tahun 2021 disebabkan oleh opioid sintetik seperti fentanil, kata Pusat CDC.
Pecandu Fentanil berkeliaran seperti zombie berkeliaran di sekitar stasiun kereta bawah tanah dekat Taman MacArthur.
Penyalahgunaan narkoba dapat menjadi penyebab atau gejala tunawisma. Keduanya juga bisa bersinggungan dengan gangguan mental.
Sebuah laporan tahun 2019 oleh Otoritas Layanan Tunawisma Los Angeles menemukan sekitar seperempat dari semua orang dewasa tunawisma di Los Angeles County memiliki penyakit mental dan 14 persen di antaranya memiliki gangguan penyalahgunaan obat.
Dalam konteks yang lebih luas pada data yang sama, Los Angeles Times menemukan sekitar 51 persen dari kelompok tunawisma memiliki gangguan mental dan sekitar 46 persen memiliki gangguan penggunaan zat.
Miliaran dolar telah dihabiskan untuk mengurangi tunawisma di California, tetapi pengobatan tidak selalu didanai.
Tetapi RUU tersebut mengatur bahwa mereka perlu didiagnosis dengan kelainan tertentu seperti skizofrenia, dan alasan kecanduan saja tidak cukup bagi para tunawisma itu untuk mendapatkan perawatan.
Bantuan memang tersedia tetapi jumlahnya kalah oleh besarnya kesulitan yang dialami oleh para tunawisma di jalanan.
(wbs)