Rusia Akui Kapal Selam Belgorod Lakukan Uji Coba Peluncuran Torpedo Nuklir Poseidon
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kapal selam Belgorod kelas Oscar II Angkatan Laut Rusia telah melakukan uji coba sistem peluncuran super torpedo nuklir Poseidon. Uji coba tersebut terdiri dari serangkaian tes peluncuran torpedo super nuklir Poseidon.
Dilansir kantor berita TASS yang mengutip sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia, kru Belgorod menguji sistem peluncuran Poseidon di berbagai kedalaman. Namun, kapan dan di mana pengujian dilakukan tidak diungkapkan.
Belgorod adalah kapal selam nuklir dengan tujuan atau misi khusus. Tidak seperti kapal selam lain di dunia, Belgorod tidak memiliki sistem peluncuran rudal jelajah atau anti-kapal. Satu-satunya persenjataan kapal selam Belgorod adalah enam torpedo nuklir Poseidon.
Pada 3 Oktober 2022, kapal selam Belgorod dilaporkan menghilang dari radar NATO. Kemudian beberapa media Eropa, di antaranya La Repubblica Italia, menyebutkan bahwa kapal selam Belgorod kemungkinan melakukan pengujian torpedo Poseidon di kawasan Laut Kara.
Spesifikasi Kapal Selam Belgorod
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Selasa (10/1/2023), Rusia sampai saat ini masih merahasiakan karakteristik dan spesifikasi kapal selam Belgorod. Asumsi tentang kemampuan kapal selam torpedo nuklir itu didasarkan pada berbagai sumber tak resmi Rusia.
Diperkirakan kapal selam Belgorod membawa awak sebanyak 110 personel, melaju dengan kecepatan 32 knot, dan mampu menyelam selama empat bulan berturut-turut. Kapal Selam Belgorod awalnya merupakan bagian dari Proyek 949A Angkatan Laut Rusia, yang dikenal sebagai kapal selam kelas Antey.
Kemudian, sebelum tahun 2012, Belgorod dirancang untuk dipersenjatai dengan empat tabung torpedo 533 mm. Rencana kapal selam termasuk senjata anti-kapal selam RPK-2 Vyuga, yang membawa hulu ledak nuklir 15 knot.
Kapal selam Belgorod memiliki tabung torpedo untuk meluncurkan torpedo RPK-6 Vodopad/RPK-7 Veter, yang membawa hulu ledak nuklir 200 knot. Pada tahun 2012 kapal selam Belgorod mengalami perubahan pada lambungnya, dengan melepas fasilitas peluncur rudal jelajah.
Akibat perubahan desain lambung sebutkan, pembangunan kapal selam Belgorod terlambat setahun. Rencananya, kapal selam itu akan diluncurkan pada 2018, namun mundur menjadi pada tahun 2019. Setelah beberapa tes, kapal selam Belgorod mulai beroperasi pada 8 Juli 2022.
Spesifikasi torpedo super nuklir Poseidon juga masih belum diungkapkan secara detail oleh Rusia. Semua masih diselimuti misteri dan soal kemampuan daya hancurnya masih menjadi jadi bahan spekulasi.
Jepang misalnya, mereka mengklaim bahwa saat ini tidak ada senjata di dunia yang dapat melawan Poseidon. Sebab, torpedo super nuklir Poseidon digunakan bukan untuk menyerang target pantai, tetapi memicu ledakan nuklir yang mampu menciptakan tsunami 57x lebih tinggi dari Empire State Building.
Ledakan hulu ledak nuklir di Poseidon diperkirakan dapat menyebabkan tsunami setinggi setidaknya 500 meter. Salah satu fitur mengesankan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Poseidon.
Para ahli mengatakan bahwa torpedo Poseidon memiliki jangkauan aksi yang tidak terbatas. Di kalangan militer dan media, Poseidon dikenal dengan julukannya "senjata Penghakiman Terakhir".
Menurut sumber Rusia, torpedo nuklir Poseidon merupakan pesawat tak berawak atau senjata otonom. Panjangnya 24 meter dan diameternya 2 meter, sehingga menjadi torpedo terbesar di dunia.
Kecepatan di bawah airnya sekitar 70 knot atau sama dengan 130 km/jam. Menurut beberapa laporan, torpedo membawa hulu ledak nuklir setara dengan 2 megaton.
Dilansir kantor berita TASS yang mengutip sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia, kru Belgorod menguji sistem peluncuran Poseidon di berbagai kedalaman. Namun, kapan dan di mana pengujian dilakukan tidak diungkapkan.
Belgorod adalah kapal selam nuklir dengan tujuan atau misi khusus. Tidak seperti kapal selam lain di dunia, Belgorod tidak memiliki sistem peluncuran rudal jelajah atau anti-kapal. Satu-satunya persenjataan kapal selam Belgorod adalah enam torpedo nuklir Poseidon.
Pada 3 Oktober 2022, kapal selam Belgorod dilaporkan menghilang dari radar NATO. Kemudian beberapa media Eropa, di antaranya La Repubblica Italia, menyebutkan bahwa kapal selam Belgorod kemungkinan melakukan pengujian torpedo Poseidon di kawasan Laut Kara.
Spesifikasi Kapal Selam Belgorod
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Selasa (10/1/2023), Rusia sampai saat ini masih merahasiakan karakteristik dan spesifikasi kapal selam Belgorod. Asumsi tentang kemampuan kapal selam torpedo nuklir itu didasarkan pada berbagai sumber tak resmi Rusia.
Diperkirakan kapal selam Belgorod membawa awak sebanyak 110 personel, melaju dengan kecepatan 32 knot, dan mampu menyelam selama empat bulan berturut-turut. Kapal Selam Belgorod awalnya merupakan bagian dari Proyek 949A Angkatan Laut Rusia, yang dikenal sebagai kapal selam kelas Antey.
Kemudian, sebelum tahun 2012, Belgorod dirancang untuk dipersenjatai dengan empat tabung torpedo 533 mm. Rencana kapal selam termasuk senjata anti-kapal selam RPK-2 Vyuga, yang membawa hulu ledak nuklir 15 knot.
Kapal selam Belgorod memiliki tabung torpedo untuk meluncurkan torpedo RPK-6 Vodopad/RPK-7 Veter, yang membawa hulu ledak nuklir 200 knot. Pada tahun 2012 kapal selam Belgorod mengalami perubahan pada lambungnya, dengan melepas fasilitas peluncur rudal jelajah.
Akibat perubahan desain lambung sebutkan, pembangunan kapal selam Belgorod terlambat setahun. Rencananya, kapal selam itu akan diluncurkan pada 2018, namun mundur menjadi pada tahun 2019. Setelah beberapa tes, kapal selam Belgorod mulai beroperasi pada 8 Juli 2022.
Spesifikasi torpedo super nuklir Poseidon juga masih belum diungkapkan secara detail oleh Rusia. Semua masih diselimuti misteri dan soal kemampuan daya hancurnya masih menjadi jadi bahan spekulasi.
Jepang misalnya, mereka mengklaim bahwa saat ini tidak ada senjata di dunia yang dapat melawan Poseidon. Sebab, torpedo super nuklir Poseidon digunakan bukan untuk menyerang target pantai, tetapi memicu ledakan nuklir yang mampu menciptakan tsunami 57x lebih tinggi dari Empire State Building.
Ledakan hulu ledak nuklir di Poseidon diperkirakan dapat menyebabkan tsunami setinggi setidaknya 500 meter. Salah satu fitur mengesankan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Poseidon.
Para ahli mengatakan bahwa torpedo Poseidon memiliki jangkauan aksi yang tidak terbatas. Di kalangan militer dan media, Poseidon dikenal dengan julukannya "senjata Penghakiman Terakhir".
Menurut sumber Rusia, torpedo nuklir Poseidon merupakan pesawat tak berawak atau senjata otonom. Panjangnya 24 meter dan diameternya 2 meter, sehingga menjadi torpedo terbesar di dunia.
Kecepatan di bawah airnya sekitar 70 knot atau sama dengan 130 km/jam. Menurut beberapa laporan, torpedo membawa hulu ledak nuklir setara dengan 2 megaton.
(wib)