Rusia Kirim Robot Perang ke Ukraina, Bersenjata 4 Rudal Antitank dan Senapan Mesin Kalasnikov
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia mulai mengerahkan teknologi terbaru mesin perangnya dalam konflik dengan Ukraina. Salah satunya, adalah robot otonom Marker atau kendaraan darat tak berawak (unmanned ground vehicle /UGV) buatan perusahaan Androidnaya Technika.
Belum ada konfirmasi resmi dari Kremlin atau Kementerian Pertahanan Federasi Rusia terkait pengiriman robot Marker itu. Namun, kabar pengiriman robot perang ini disampaikan Dmitry Rogozin, kepala kelompok penasihat dan pusat ilmiah dan teknis dari divisi "Serigala Tsarski".
Rogozin melalui akun Telegramnya mengumumkan keputusan yang dibuat di Kremlin bahwa robot Marker akan dikerahkan di Donbas. Dia menyebutkan akan dikirimkan beberapa unit Marker, namun tidak disebutkan jumlahnya.
“Robot tersebut telah diuji beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir,” tulis Rogozin dikutip dari laman Bulgarian Military, Senin (16/1/2023). Bagian dari tes dilakukan di Vostochny Kosnodrome. Robot Marker telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam segi keamanan dan intelijen.
Rogozin menambahkan, setelah robot perang Marker mulai berfungsi di front Donbas, hasilnya akan segera dievaluasi. Tentu ini untuk melakukan penilaian secara detail tentang kinerja robot Marker di medan perang sesungguhnya.
Pengerahan robot Marker oleh Rusia dalam perang melawan Ukraina tentu menjadi salah satu kasus langka. Tentu kehadiran robot Marker di medan perang akan diamati dengan teliti, bukan hanya oleh Moskow tetapi juga oleh Washington dan sekutunya.
Kehadiran robot Marker dalam perang sekaligus jadi penanda bagaimana peran robot menggantikan peran personel militer darat. Apalagi selama ini soal penggunaan robot perang masih dalam tataran wacana dan uji coba terbatas.
Spesifikasi Robot Marker Rusia
Robot Marker adalah sistem kendali penembak otonom. Robot Marker bisa mendeteksi dan mengenai target musuh secara otomatis dalam radius jarak hingga 15 km. Sistem otonom memiliki mode identifikasi teman atau musuh (friend-or-foe mode).
Ini adalah bagian menariknya, bagaimana sistem pendeteksi teman atau musuh bekerja layak disaksikan. Sebab, agar mode ini berfungsi baik Rusia harus mendigitalkan semua personel, peralatan, sistem senjata, dan tanda panggilan dan memasukkannya ke dalam perangkat lunak robor Marker.
Rusia hanya menyebutkan robot Marker dirancang dengan infrastruktur terbuka. Jadi kapan saja pembuatnya dapat menambahkan solusi perangkat lunak atau melakukan pembaruan dengan cara yang sangat mudah.
Robot marker merupakan kendaraan otonom yang dilengkapi sistem pemantauan elektro-optik, kamera termal, dan penunjuk target laser. Perangkat terakhir ini memberikan kemampuan untuk meningkatkan akurasi serangan rudal dan artileri dari sistem senjata Rusia.
Robot Marker dipersenjatai dengan senapan mesin Kalashnikov dan sistem empat rudal antitank. Seluruh sistem ini melakukan pemrosesan data melalui perangkat lunak khusus.
Perangkat lunak tersebut, menurut spesifikasi Rusia, mencakup algoritme jaringan saraf. Jaringan inilah yang membuat koneksi dengan sistem teman-atau-musuh yang otonom. Kemungkinan besar, Rusia tidak akan mampu menggunakan mode robot yang sepenuhnya otonom.
Dengan memiliki sistem peringatan dini, identifikasi, dan pelacakan terintegrasi, memungkinkan operator untuk memverifikasi target sebelum memberikan perintah untuk menembak.
Belum ada konfirmasi resmi dari Kremlin atau Kementerian Pertahanan Federasi Rusia terkait pengiriman robot Marker itu. Namun, kabar pengiriman robot perang ini disampaikan Dmitry Rogozin, kepala kelompok penasihat dan pusat ilmiah dan teknis dari divisi "Serigala Tsarski".
Rogozin melalui akun Telegramnya mengumumkan keputusan yang dibuat di Kremlin bahwa robot Marker akan dikerahkan di Donbas. Dia menyebutkan akan dikirimkan beberapa unit Marker, namun tidak disebutkan jumlahnya.
“Robot tersebut telah diuji beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir,” tulis Rogozin dikutip dari laman Bulgarian Military, Senin (16/1/2023). Bagian dari tes dilakukan di Vostochny Kosnodrome. Robot Marker telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam segi keamanan dan intelijen.
Rogozin menambahkan, setelah robot perang Marker mulai berfungsi di front Donbas, hasilnya akan segera dievaluasi. Tentu ini untuk melakukan penilaian secara detail tentang kinerja robot Marker di medan perang sesungguhnya.
Pengerahan robot Marker oleh Rusia dalam perang melawan Ukraina tentu menjadi salah satu kasus langka. Tentu kehadiran robot Marker di medan perang akan diamati dengan teliti, bukan hanya oleh Moskow tetapi juga oleh Washington dan sekutunya.
Kehadiran robot Marker dalam perang sekaligus jadi penanda bagaimana peran robot menggantikan peran personel militer darat. Apalagi selama ini soal penggunaan robot perang masih dalam tataran wacana dan uji coba terbatas.
Spesifikasi Robot Marker Rusia
Robot Marker adalah sistem kendali penembak otonom. Robot Marker bisa mendeteksi dan mengenai target musuh secara otomatis dalam radius jarak hingga 15 km. Sistem otonom memiliki mode identifikasi teman atau musuh (friend-or-foe mode).
Ini adalah bagian menariknya, bagaimana sistem pendeteksi teman atau musuh bekerja layak disaksikan. Sebab, agar mode ini berfungsi baik Rusia harus mendigitalkan semua personel, peralatan, sistem senjata, dan tanda panggilan dan memasukkannya ke dalam perangkat lunak robor Marker.
Rusia hanya menyebutkan robot Marker dirancang dengan infrastruktur terbuka. Jadi kapan saja pembuatnya dapat menambahkan solusi perangkat lunak atau melakukan pembaruan dengan cara yang sangat mudah.
Robot marker merupakan kendaraan otonom yang dilengkapi sistem pemantauan elektro-optik, kamera termal, dan penunjuk target laser. Perangkat terakhir ini memberikan kemampuan untuk meningkatkan akurasi serangan rudal dan artileri dari sistem senjata Rusia.
Robot Marker dipersenjatai dengan senapan mesin Kalashnikov dan sistem empat rudal antitank. Seluruh sistem ini melakukan pemrosesan data melalui perangkat lunak khusus.
Perangkat lunak tersebut, menurut spesifikasi Rusia, mencakup algoritme jaringan saraf. Jaringan inilah yang membuat koneksi dengan sistem teman-atau-musuh yang otonom. Kemungkinan besar, Rusia tidak akan mampu menggunakan mode robot yang sepenuhnya otonom.
Dengan memiliki sistem peringatan dini, identifikasi, dan pelacakan terintegrasi, memungkinkan operator untuk memverifikasi target sebelum memberikan perintah untuk menembak.
(wib)