T-Rex Diduga Punya Otak Cerdas Melebihi Dugaan Manusia, Bisa Bangun Kebudayaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinosaurus T-Rex ternyata memiliki otak yang sangat cukup untuk membuat peralatan, menyelesaikan masalah, hingga membangun kebudayaan. Jadi seandainya asteroid yang menabrak bumi dan memusnahkan dinosaurus tidak terjadi bisa saja T-Rex telah membuat sejarah kebudayaan yang panjang.
Kemampuan itu menurut Suzana Herculano-Houzel, peneliti dari Vanderbilt University, terbentuk karena otak dari T-Rex memiliki jumlah neuron yang sangat besar di cerebrum atau otak besar. Dia memperkirakan jumlah neuron yang ada di cerebrum teropoda sama dengan jumlah neuron yang ada di cerebrum monyet.
Diperkirakan teropoda seperti Alioramus memiliki sebanyak satu miliar neuron di cerebrum. Angka yang sangat besar justru dimiliki T-Rex dengan total tiga miliar neuron yang ada di cerebrum.
Menurut Suzana Herculano-Houzel jika jumlah neuron itu mencerminkan kepintaran makan hewan prasejarah itu tidak hanya memiliki ukuran raksasa saja tapi juga dapat berumur panjang dan memiliki kognisi yang fleksibel. Artinya T-Rex akan jadi predator yang lebih hebat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Karnivora seukuran gajah tapi lincah yang diberkahi dengan kognisi seperti kera atau babon pasti merupakan predator yang sangat kompeten," terangnya.
Penghitungan jumlah neuron di cerebrum itu menurut Suzana Herculano-Houzel dilakukan dengan melakukan penghitungan neuron pada burung. Menurutnya burung-burung yang ada saat ini adalah keturunan terakhir dari dinosaurus.
"Burung-burung adalah keturunan dari dinosaurus yang hidup lebih lama. Burung-burung masih bisa dikatakan sebagai dinosaurus," jelasnya.
Dia melanjutkan saat ini konsep penghitungan neuron otak cenderung salah kaprah karena banyak yang menganggap semua dinosarus sama. Padahal dinosaurus berbeda satu sama lain. "Seperti halnya mamalia yang tidak semuanya sama. T-Rex dan beberapa dinosaurus lainnya ternyata memiliki ukuran otak yang sama dengan burung. Artinya itu bisa dihitung," jelasnya.
Dari situlah kemudian Suzana Herculano-Houzel melakukan penghitungan yakni dengan menggunakan ukuran burung. Hasilnya jumlah neuron otak yang dimiliki T-Rex sama dengan jumlah neuron otak di primata.
"Karnivora seukuran gajah tapi lincah berkaki dua yang diberkahi dengan kognisi seperti kera atau babon pasti merupakan predator yang sangat kompeten," tegasnya.
Kemampuan itu menurut Suzana Herculano-Houzel, peneliti dari Vanderbilt University, terbentuk karena otak dari T-Rex memiliki jumlah neuron yang sangat besar di cerebrum atau otak besar. Dia memperkirakan jumlah neuron yang ada di cerebrum teropoda sama dengan jumlah neuron yang ada di cerebrum monyet.
Diperkirakan teropoda seperti Alioramus memiliki sebanyak satu miliar neuron di cerebrum. Angka yang sangat besar justru dimiliki T-Rex dengan total tiga miliar neuron yang ada di cerebrum.
Menurut Suzana Herculano-Houzel jika jumlah neuron itu mencerminkan kepintaran makan hewan prasejarah itu tidak hanya memiliki ukuran raksasa saja tapi juga dapat berumur panjang dan memiliki kognisi yang fleksibel. Artinya T-Rex akan jadi predator yang lebih hebat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Karnivora seukuran gajah tapi lincah yang diberkahi dengan kognisi seperti kera atau babon pasti merupakan predator yang sangat kompeten," terangnya.
Penghitungan jumlah neuron di cerebrum itu menurut Suzana Herculano-Houzel dilakukan dengan melakukan penghitungan neuron pada burung. Menurutnya burung-burung yang ada saat ini adalah keturunan terakhir dari dinosaurus.
"Burung-burung adalah keturunan dari dinosaurus yang hidup lebih lama. Burung-burung masih bisa dikatakan sebagai dinosaurus," jelasnya.
Dia melanjutkan saat ini konsep penghitungan neuron otak cenderung salah kaprah karena banyak yang menganggap semua dinosarus sama. Padahal dinosaurus berbeda satu sama lain. "Seperti halnya mamalia yang tidak semuanya sama. T-Rex dan beberapa dinosaurus lainnya ternyata memiliki ukuran otak yang sama dengan burung. Artinya itu bisa dihitung," jelasnya.
Dari situlah kemudian Suzana Herculano-Houzel melakukan penghitungan yakni dengan menggunakan ukuran burung. Hasilnya jumlah neuron otak yang dimiliki T-Rex sama dengan jumlah neuron otak di primata.
"Karnivora seukuran gajah tapi lincah berkaki dua yang diberkahi dengan kognisi seperti kera atau babon pasti merupakan predator yang sangat kompeten," tegasnya.
(wsb)