Keluarkan Granat Aktif dari Dada Tentara Ukraina, Tim Dokter Gunakan Teknik Tak Lazim

Rabu, 18 Januari 2023 - 06:55 WIB
loading...
Keluarkan Granat Aktif dari Dada Tentara Ukraina, Tim Dokter Gunakan Teknik Tak Lazim
Dokter militer Ukraina berhasil menyelesaikan operasi yang langka dan berbahaya, mengeluarkan granat aktif dari dada seorang tentara. Foto/Live Science/Hanna Maliar via Facebook
A A A
KIEV - Perang Rusia Ukraina menghadirkan beberapa keajaiban dan kejadian luar biasa dalam dunia medis. Terbaru dokter militer Ukraina berhasil menyelesaikan operasi yang langka dan berbahaya, mengeluarkan granat aktif dari dada seorang tentara.

Para dokter mempertaruhkan nyawa mereka untuk mengeluarkan granat aktif dari dada tentara Ukraina. Para ahli bedah harus menahan diri untuk tidak menggunakan prosedur umum yang dapat memicu ledakkan granat.

Kejadian serupa pernah dilakukan dokter Rusia pada 14 November 2022 ketika melakukan operasi untuk mengangkat peluru yang masih aktif dari dada seorang prajurit yang terluka. Sebuah tim ahli bedah dari Rumah Sakit Klinik Militer Pusat Mandryk Distrik Militer Pusat mengoperasi sersan junior Nikolay Pasenko.



Kejadian terbaru yang dilakukan dokter Ukraina melakukan operasi langka disampaikan Hanna Maliar, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, pada 9 Januari 2023. Dia memposting gambar sinar-X di Facebook yang menunjukkan granat yang tidak meledak bersarang di dalam dada seorang tentara Ukraina.

“Dokter militer melakukan operasi untuk mengeluarkan granat VOG, yang tidak pecah, dari tubuh prajurit itu,” tulisnya dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (18/1/2023).

Maliar menulis bahwa Andrii Verba, salah satu ahli bedah paling berpengalaman di angkatan bersenjata Ukraina, melakukan operasi tersebut. Dia dibantu oleh dua sappers, atau insinyur tempur, untuk melindungi staf medis dan memastikan operasi dilakukan dengan aman.

Bersamaan dengan rontgen pasien, postingan Maliar menunjukkan Verba memegang granat yang berhasil diangkat setelah operasi. Granat VOG memiliki panjang sekitar 4 sentimeter dan dapat ditembakkan dari peluncur granat sejauh 400 meter dari target.



Maliar juga menulis bahwa dokter tidak menggunakan elektrokoagulasi selama operasi, metode umum untuk mengontrol pendarahan. Ini metode umum dengan menggunakan arus listrik untuk membakar tepi pembuluh darah, membakar luka atau sayatan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6493 seconds (0.1#10.140)