Keberadaan Planet Nibiru Ditutup Rapat-Rapat

Minggu, 23 Juli 2017 - 18:00 WIB
Keberadaan Planet Nibiru Ditutup Rapat-Rapat
Keberadaan Planet Nibiru Ditutup Rapat-Rapat
A A A
NEW YORK - Sebelum para ahli geologi memprediksi akan terjadi mega tsunami yang diklaim terjadi Agustus 2017. Kabar Planet Nibiru yang akan jatuh dan menghancurkan Bumi pada bulan Oktober 2017, muncul di awal tahun ini

Planet ini sebelumnya diprediksi akan hancur bumi pada 2015, 2012 dan 2003.
Namun awal 2017 lalu, Dalam video yang diunggah di Youtube tersebut tampak sebuah benda angkasa yang mirip bulan berwarna merah darah mulai mendekati Bumi.

Banyak pihak mengklaim benda itu merupakan planet X atau planet Nibiru. Warna merah disebabkan pantulan cahaya dari matahari.

Narator dalam video itu mengatakan planet itu akan menabrak Bumi pada Oktober 2017. Pemerintah selama ini mengetahui soal prediksi tersebut namun sengaja menyembunyikannya agar publik tidak panik.

“Nibiru sudah ada di hadapan kita dan tidak tahu berapa lama lagi waktu yang tersisa. Kita harus segera bersiap menghadapi (kehancuran),” kata narator seperti dikutip dari The Sun

David Meade, penulis buku Planet X: The 2017 Arrival. Dalam bukunya, mengatakan akibat tubrukan antara Bumi dan planet Nibiru, bencana alam yang dahsyat akan terjadi dimana-mana. Gempa bumi, matahari menjadi redup, dan peristiwa menyeramkan lainnya.

Konspirasi tentang kiamat atau akhir dunia bukanlah kali pertama terjadi. Teori konspirasi yang paling dikenang publik adalah klaim ramalan suku Maya yang mengatakan dunia akan kiamat pada Desember 2012. Kejadian tersebut sempat membuat banyak orang panik meski akhirnya tak terbukti.

Bahkan NASA dalam artikelnya Beyond 2012 menuliskan informasi mengenai Nibiru dan planet yang akan menabrak Bumi hanyalah hoax yang sengaja disebarkan di internet.

Namun tak lama setelah artikel tersebut dubuat, dengan tegas NASA, mengungkap bahwa mereka telah menemukan planet baru pada konstelasi sabuk kuiper, lebih lanjut menurut para ilmuwan planet yang diberi nama "planet sembilan" ini memiliki massa sekitar 10 kali lebih berat dari Bumi dan mengorbit 20 kali lebih jauh dari matahari dan Neptunus.

Itu artinya, planet ini membutuhkan 10 ribu tahun untuk sekali berputar mengelilingi matahari.

Dengan bantuan matematika dan simulasi pemodelan komputer mereka bisa menyimpulkan bahwa planet ini mengerahkan gravitasi yang diperlukan untuk membentuk orbit ini.

Salah satu ilmuwan bahkan percaya diri Planet Sembilan ini cukup besar untuk menyingkirkan perdebatan tentang apakah itu sebuah planet yang benar - tidak seperti Pluto yang hengkang dari sistem tata surya kita.

Secara garis besar penemuan planet kesembilan ini merupakan lompatan besar dalam bidang antariksa, setelah pada tahun 2006 badan antariksa dunia menurunkan planet pluto menjadi planet kerdil, sehingga secara resmi planet di tata surya tinggal berjumlah 8.

Sumber lain yang membahas soal planet Nibiru adalah Zecharia Sitchin, penulis Amerika Serikat kelahiran Soviet. Menurut Zecharia dalam buku The 12th Planet yang terbit pada 1975, Nibiru adalah salah satu dari 12 planet yang dihuni oleh alien bernama Annunaki.

Pendapat itu berbeda dengan Nigel Watson, seorang pengamat aktvitas UFO yang menjelaskan planet Nibiru sebagai asal muasal Bumi. Nibiru berada di antara Mars dan Jupiter. Ratusan juta tahun lalu ia bertabrakan dengan planet Tiamat dan menghasilkan serbuk asteroid serta Bumi.

Namun hingga kini, kabar planet misterius ini justru semakin membuka tabir ke arah planet terlarang atau biasa disebut dengan planet nibiru yang keberadaannya ditutup rapat oleh beberapa badan antariksa dunia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7408 seconds (0.1#10.140)