Pengembangan Robot Pembunuh Bisa Menjadi Akhir dari Kehidupan

Rabu, 31 Januari 2018 - 18:03 WIB
Pengembangan Robot Pembunuh...
Pengembangan Robot Pembunuh Bisa Menjadi Akhir dari Kehidupan
A A A
NEW YORK - Robot pembunuh atau Lethal Autonomous Weapons (LAWS) bukanlah hal yang aneh dalam sebuah film. Banyak film menggambarkan bila di masa depan robot dapat menjadi pemimpin dalam medan perang.

Dan kenyataannya teknologi tersebut ternyata tengah dikembangkan oleh negara-negara maju di dunia. Noel Sharkey, Profesor Emeritus Kecerdasan Buatan dan Robotika di The University of Sheffield menyatakan, gejala ini harus diperhatikan dengan seksama. Bahkan kalau perlu program robot pembunuh harus dilawan.

"Rusia memiliki tank paling maju di dunia yang disebut Armata T14 dan penasihat militer AS mengatakan, setidaknya 10 tahun ke depan ada hal lain di planet ini," kata Sharkey dilansir dari New York Times, Rabu (31/1/2018).

Dijelaskan Sharkey, mereka mencoba membuat robot otonom secepat mungkin. Bahkan para insinyur militer membenamkan jaringan syaraf tiruan ke dalamnya.

Dia menyebutkan, China masih dalam pembangunan dan Israel telah mengumumkan bahwa dalam waktu lima tahun mereka menginginkan sistem koordinat, udara dan laut yang terkoordinasi dan dapat berperang sepenuhnya tanpa campur tangan manusia.

"Secara khusus, saya khawatir penyalahgunaan teknologi memiliki bahaya. Dan pelaksana militer mempunyai tanggung jawab moral di mana tanggung jawab itu sangat dibutuhkan," katanya mengingatkan.

Mungkin robot membantu mengurangi kematian, baik personil militer maupun warga sipil. Namun apakah kehidupan bisa diselamatkan ini adalah akhir dari teknologi bagi kemanusiaan.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)