Indonesia Kena Sanksi dan Terbukti Tidak Membayar Sewa Satelit
A
A
A
WASHINGTON - Indonesia terbukti melakukan kecurangan dengan tidak membayar sewa orbit satelit komunikasi di angkasa. Avanti Communications, operator satelit asal Inggris mengumumkan bahwa Indonesia harus denda USD20 juta atau Rp 277 miliar.
Kementerian Pertahanan Indonesia dinilai Avanti merupakan pihak yang bertanggung jawab atas belum terbayarnya satelit komunikasi yang dipinjam.
Indonesia meminjam satelit Artemis pada tahun 2016 lalu demi mencegah hilangnya hak spectrum L-band pada 123 derajat bujur timur orbit.
Orbit yang sama sebelumnya ditempati Garuda-1, satelit milik Indonesia yang berusia 15 tahun, namun sudah tak beroperasi lagi sejak tahun 2015.
Dikutip melalui Spacenews (12/6/2018) Indonesia siap membayar USD20 juta ke Avanti, untuk biaya relokasi dan sewa satelit. Namun Indonesia berhenti membayar ke Avanti pada nilai USD13,2 juta.
Lantaran tak ada kejelasan, Agustus tahun lalu Avanti menggugat Indoensia ke arbitrase. Pada November tahun lalu, kemudia satelit Artemis dimatikan.
Kementerian Pertahanan Indonesia dinilai Avanti merupakan pihak yang bertanggung jawab atas belum terbayarnya satelit komunikasi yang dipinjam.
Indonesia meminjam satelit Artemis pada tahun 2016 lalu demi mencegah hilangnya hak spectrum L-band pada 123 derajat bujur timur orbit.
Orbit yang sama sebelumnya ditempati Garuda-1, satelit milik Indonesia yang berusia 15 tahun, namun sudah tak beroperasi lagi sejak tahun 2015.
Dikutip melalui Spacenews (12/6/2018) Indonesia siap membayar USD20 juta ke Avanti, untuk biaya relokasi dan sewa satelit. Namun Indonesia berhenti membayar ke Avanti pada nilai USD13,2 juta.
Lantaran tak ada kejelasan, Agustus tahun lalu Avanti menggugat Indoensia ke arbitrase. Pada November tahun lalu, kemudia satelit Artemis dimatikan.
(wbs)