Pertamina Hulu Mahakam Hemat Jutaan Dolar dengan Teknologi GIS
A
A
A
JAKARTA - Solusi teknologi real-time yang inovatif membantu perusahaan migas raksasa, Pertamina Hulu Mahakam, berhemat hingga jutaan dolar AS setiap tahunnya dan baru saja diakui sebagai praktik terbaik di lingkup global saat konferensi migas di Houston.
Pertamina Hulu Mahakam, salah satu anak usaha BUMN migas, Pertamina Group, menggunakan teknologi geospasial untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional, meningkatkan jaminan keselamatan pekerjanya, serta mendukung program-program lingkungan dan keterlibatan masyarakat yang dijalankan perusahaan.
Pertamina Hulu Mahakam diundang untuk mempresentasikan solusi mumpuni mereka di hadapan lebih dari 500 pemimpin industri migas dari berbagai penjuru dunia saat acara Esri Petroleum Conference, sebuah event yang menampilkan inovasi terkini dan terbaik di bidang teknologi Geographic Information System (GIS) untuk sektor migas.
Novandy Ritung, Kepala Data Management and Mapping Services Pertamina Hulu Mahakam, mewakili perusahaan untuk memberikan presentasi dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
“Fasilitas produksi lapangan di Blok Mahakam terdiri dari sekitar 860 sumur onshore dan offshore, jalur pipa dengan panjang lebih dari 2.000 kilometer dan 41 Gathering Testing Satellites, yang semuanya dikendalikan melalui enam pusat pemrosesan,” jelas Novandy dalam keterangan persnya di Jakarta.
“Selain itu, alat pengebor minyak dan tongkang kami mengebor hingga 10 sumur setiap tahun. Kami juga mengkoordinir sekitar 300 buah kapal.
“Dengan kegiatan operasional yang begitu kompleks dan volume data yang begitu besar, tantangan terbesar yang kami hadapi adalah bagaimana mengelola semua aset yang ada secara efektif dan memastikan semua kegiatan perusahaan selalu produktif dan aman.
“Sangat penting untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai kegiatan operasional yang harus kami lakukan. Ini untuk menjamin kegiatan operasional yang efektif setiap harinya, dan untuk memastikan kami siap terhadap, dan dapat merespon, situasi darurat, misalnya kejadian kebocoran dan tumpahan minyak.
“Teknologi GIS menghadirkan cara yang terbaik untuk mengelola tantangan-tantangan ini. Teknologi GIS mengintegrasikan, memetakan dan menganalisis sumber-sumber data yang ada dan menghasilkan suatu tampilan yang akurat mengenai keseluruhan kegiatan operasional kami.
“Portal tunggal yang menjadi ‘one-stop-shop’ untuk semua data spasial perusahaan ini dapat diakses oleh para pengambil keputusan di seluruh unit usaha. Dengan memiliki akses ke informasi yang dibutuhkan maka kegiatan operasional dapat dioptimalkan.
Pertamina Hulu Mahakam, salah satu anak usaha BUMN migas, Pertamina Group, menggunakan teknologi geospasial untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional, meningkatkan jaminan keselamatan pekerjanya, serta mendukung program-program lingkungan dan keterlibatan masyarakat yang dijalankan perusahaan.
Pertamina Hulu Mahakam diundang untuk mempresentasikan solusi mumpuni mereka di hadapan lebih dari 500 pemimpin industri migas dari berbagai penjuru dunia saat acara Esri Petroleum Conference, sebuah event yang menampilkan inovasi terkini dan terbaik di bidang teknologi Geographic Information System (GIS) untuk sektor migas.
Novandy Ritung, Kepala Data Management and Mapping Services Pertamina Hulu Mahakam, mewakili perusahaan untuk memberikan presentasi dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
“Fasilitas produksi lapangan di Blok Mahakam terdiri dari sekitar 860 sumur onshore dan offshore, jalur pipa dengan panjang lebih dari 2.000 kilometer dan 41 Gathering Testing Satellites, yang semuanya dikendalikan melalui enam pusat pemrosesan,” jelas Novandy dalam keterangan persnya di Jakarta.
“Selain itu, alat pengebor minyak dan tongkang kami mengebor hingga 10 sumur setiap tahun. Kami juga mengkoordinir sekitar 300 buah kapal.
“Dengan kegiatan operasional yang begitu kompleks dan volume data yang begitu besar, tantangan terbesar yang kami hadapi adalah bagaimana mengelola semua aset yang ada secara efektif dan memastikan semua kegiatan perusahaan selalu produktif dan aman.
“Sangat penting untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai kegiatan operasional yang harus kami lakukan. Ini untuk menjamin kegiatan operasional yang efektif setiap harinya, dan untuk memastikan kami siap terhadap, dan dapat merespon, situasi darurat, misalnya kejadian kebocoran dan tumpahan minyak.
“Teknologi GIS menghadirkan cara yang terbaik untuk mengelola tantangan-tantangan ini. Teknologi GIS mengintegrasikan, memetakan dan menganalisis sumber-sumber data yang ada dan menghasilkan suatu tampilan yang akurat mengenai keseluruhan kegiatan operasional kami.
“Portal tunggal yang menjadi ‘one-stop-shop’ untuk semua data spasial perusahaan ini dapat diakses oleh para pengambil keputusan di seluruh unit usaha. Dengan memiliki akses ke informasi yang dibutuhkan maka kegiatan operasional dapat dioptimalkan.
(wbs)