Iklim Bumi Kian Panas, Laser Canggih Jadi Harapan Manusia
A
A
A
NEW YORK - Ratusan miliaran ton es mencair dan langsung mengalir ke lautan setiap tahun. Ini dampak dari naiknya permukaan laut dan merupakan suatu pertanda iklim di Bumi sedang bergeser semakin panas.
Tak ingin tinggal diam, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dijadwalkan dalam beberapa pekan ke depan akan meluncurkan NASA Ice, Cloud, and Elevation (ICESat-2). ICESat-2 merupakan ruang instrumen laser paling canggih yang dirancang untuk mengukur secara rinci mengenai perubahan yang terjadi pada Bumi, khususnya es yang ada di Greenland dan Antartika. Laser ini menjadi harapan manusia guna mengantisipasi perubahan iklim yang drastis.
"Teknologi observasi terbaru ICESat-2 merupakan rekomendasi utama dari komunitas ilmiah dalam survei ilmiah ilmu bumi pertama NASA. ICESat-2 akan membuka pengetahuan kita tentang bagaimana lapisan es Greenland dan Antartika berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut," kata Michael Freilich, Direktur Divisi Ilmu Bumi di Direktorat Misi Sains NASA dalam laman resmi NASA, Sabtu (25/8/2018).
Data ICESat-2 yang mendokumentasikan perubahan tinggi lapisan es yang ada akan membantu para peneliti mempersempit kisaran ketidakpastian dalam perkiraan kenaikan permukaan laut di masa yang akan datang. Sekaligus menghubungkan perubahan tersebut dengan penggerak iklim.
Tak hanya "memotret" bagian kutub, ICESat-2 juga mengukur ketinggian permukaan laut dan tanah, termasuk hutan. Peneliti juga menyelidiki data ketinggian yang dikumpulkan pada gelombang laut, tingkat waduk, dan daerah perkotaan.
Sebagai contoh, pengukuran ICESat-2 terhadap ketinggian salju dan sungai dapat membantu daerah merencanakan antisipasi banjir dan kekeringan. Ketinggian hutan menunjukkan kerapatan dan struktur pohon dapat meningkatkan model komputer yang digunakan petugas pemadam kebakaran guna meramalkan perilaku kebakaran hutan.
Salah satu ilmuwan dalam proyek ICESat-2, Thorsten Markus, mengatakan, peluang untuk eksplorasi soal apa yang terjadi di Bumi dengan ICESat-2 sangat besar. "Karena ICESat-2 akan memberikan pengukuran presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan cakupan global, itu akan menghasilkan tidak hanya wawasan baru ke wilayah kutub, tetapi juga temuan tak terduga di seluruh dunia," ujarnya.
Tak ingin tinggal diam, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dijadwalkan dalam beberapa pekan ke depan akan meluncurkan NASA Ice, Cloud, and Elevation (ICESat-2). ICESat-2 merupakan ruang instrumen laser paling canggih yang dirancang untuk mengukur secara rinci mengenai perubahan yang terjadi pada Bumi, khususnya es yang ada di Greenland dan Antartika. Laser ini menjadi harapan manusia guna mengantisipasi perubahan iklim yang drastis.
"Teknologi observasi terbaru ICESat-2 merupakan rekomendasi utama dari komunitas ilmiah dalam survei ilmiah ilmu bumi pertama NASA. ICESat-2 akan membuka pengetahuan kita tentang bagaimana lapisan es Greenland dan Antartika berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut," kata Michael Freilich, Direktur Divisi Ilmu Bumi di Direktorat Misi Sains NASA dalam laman resmi NASA, Sabtu (25/8/2018).
Data ICESat-2 yang mendokumentasikan perubahan tinggi lapisan es yang ada akan membantu para peneliti mempersempit kisaran ketidakpastian dalam perkiraan kenaikan permukaan laut di masa yang akan datang. Sekaligus menghubungkan perubahan tersebut dengan penggerak iklim.
Tak hanya "memotret" bagian kutub, ICESat-2 juga mengukur ketinggian permukaan laut dan tanah, termasuk hutan. Peneliti juga menyelidiki data ketinggian yang dikumpulkan pada gelombang laut, tingkat waduk, dan daerah perkotaan.
Sebagai contoh, pengukuran ICESat-2 terhadap ketinggian salju dan sungai dapat membantu daerah merencanakan antisipasi banjir dan kekeringan. Ketinggian hutan menunjukkan kerapatan dan struktur pohon dapat meningkatkan model komputer yang digunakan petugas pemadam kebakaran guna meramalkan perilaku kebakaran hutan.
Salah satu ilmuwan dalam proyek ICESat-2, Thorsten Markus, mengatakan, peluang untuk eksplorasi soal apa yang terjadi di Bumi dengan ICESat-2 sangat besar. "Karena ICESat-2 akan memberikan pengukuran presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan cakupan global, itu akan menghasilkan tidak hanya wawasan baru ke wilayah kutub, tetapi juga temuan tak terduga di seluruh dunia," ujarnya.
(mim)