Bos Huawei Ngaku Lagi Kerjakan Kacamata AR
A
A
A
BEIJING - Huawei dikabarkan sedang mengerjakan perangkat kacamata pintar augmented reality (AR). Hal itu diketahui dalam sesi wawancara dengan CEO Huawei Technologies, Richard Yu.
Dalam wawancara eksklusif terebut, Yu, mengatakan bahwa kacamata AR sedang dalam proses yang dapat membawa pengalaman ke tingkat berikutnya.
"Dengan teknologi ini, Anda dapat memiliki kacamata AR yang bisa digunakan dengan ponsel, Anda dapat menonton lebih banyak di area yang lebih besar lagi berkat pengunaan teknologi AR di kacamata," ujar Yu saat wawancara dilansir CNBC, Kamis (15/11/2018).
Ia merasa bahwa dimasa yang akan datang teknologi AR akan sangat dibutuhkan.
Sebelum benar-benar akan membawa kacamata pintar ini, Huawei akan terlebih dahulu melakukan pendekatan untuk menghadirkan beragam teknologi AR ke smartphone buatannya. Sehingga pengguna akan terbiasa dengan teknologi AR.
Yu menyebutkan bahwa akan membutuhkan waktu dua tahun sampai akhirnya kacamata AR ini bisa dikomersilkan ke publik.
Sebetulnya Huawei bukanlah perusahaan pertama yang mengembangkan kacamata AR ini. Sebelumnya ada Microsoft yang sudah lebih dulu mengembangkan kacamata berbasis AR yang diberi nama HoloLens. Namun produknya kesulitan dijual ke pasar konsumen.
Selain itu Aple juga beberapa bulan lalu mengakuisis perusahaan teknologi Akonia Holographics untuk mendukung pengembangan perangkat berteknologi AR.
Dalam wawancara eksklusif terebut, Yu, mengatakan bahwa kacamata AR sedang dalam proses yang dapat membawa pengalaman ke tingkat berikutnya.
"Dengan teknologi ini, Anda dapat memiliki kacamata AR yang bisa digunakan dengan ponsel, Anda dapat menonton lebih banyak di area yang lebih besar lagi berkat pengunaan teknologi AR di kacamata," ujar Yu saat wawancara dilansir CNBC, Kamis (15/11/2018).
Ia merasa bahwa dimasa yang akan datang teknologi AR akan sangat dibutuhkan.
Sebelum benar-benar akan membawa kacamata pintar ini, Huawei akan terlebih dahulu melakukan pendekatan untuk menghadirkan beragam teknologi AR ke smartphone buatannya. Sehingga pengguna akan terbiasa dengan teknologi AR.
Yu menyebutkan bahwa akan membutuhkan waktu dua tahun sampai akhirnya kacamata AR ini bisa dikomersilkan ke publik.
Sebetulnya Huawei bukanlah perusahaan pertama yang mengembangkan kacamata AR ini. Sebelumnya ada Microsoft yang sudah lebih dulu mengembangkan kacamata berbasis AR yang diberi nama HoloLens. Namun produknya kesulitan dijual ke pasar konsumen.
Selain itu Aple juga beberapa bulan lalu mengakuisis perusahaan teknologi Akonia Holographics untuk mendukung pengembangan perangkat berteknologi AR.
(wbs)