Mungkinkah Kita Bisa Menyentuh Benda Padat dalam Realitas Virtual?

Minggu, 10 Mei 2020 - 06:24 WIB
loading...
Mungkinkah Kita Bisa Menyentuh Benda Padat dalam Realitas Virtual?
Universitas Carnegie Mellon mengembangkan teknologi dengan beberapa string yang melekat pada tangan dan jari untuk mensimulasikan rasa hambatan dan benda berat di dalam realitas virtual. Foto/Universitas Carnegie Mellon
A A A
JAKARTA - Pernahkah anda membayangkan benda dalam sistem Realitas Virtual (Virtual Reality/VR) dapat kita sentuh seperti yang ada di kehidupan nyata?

Mimpi itu seakan menuju kenyataan dengan sedikit sentuhan teknologi yang dikembangkan di Universitas Carnegie Mellon (CMU).

Seperti diketahui bersama, sistem Realitas Virtual dapat menciptakan pengalaman visual secara mendalam. Setiap orang dapat memiliki dunia fantasi sesuai dengan keinginannya.

Pengguna sistem virtual sangat senang dengan hadirnya teknologi ini tapi mereka hanya bisa melihatnya. Mereka tidak bisa merasakan sentuhan benda-benda yang ada di dalamnya, seperti dinding, peralatan bahkan furniture.

Banyak pengguna VR menginginkan tambahan sentuhan dalam dunia fantasi mereka. Bahkan jika memungkinkan, mereka juga ingin dapat berkomunikasi dengan makhluk yang mereka temui dalam VR tersebut.

Sekarang, para peneliti di Universitas Carnegie Mellon telah menambahkan teknologi sentuhan dalam dunia fantasi itu. Perangkat yang baru dikembangkan ini menggunakan banyak string yang melekat pada tangan dan jari untuk mensimulasikan rasa hambatan dan benda berat.

String merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membatasi jumlah gerakan tangan dan menjadikannya seperti menyentuh benda yang ditemui dalam VR. String akan dikunci ketika tangan pengguna berada di dekat benda virtual. Misalnya, perangkat mensimulasikan rasa menyentuh dinding, patung atau meja.

Bukan hanya benda datar, mekanisme string juga memungkinkan orang untuk merasakan kontur patung virtual. Mereka dapat merasakan resistensi ketika mendorong sebuah furnitur atau bahkan memberikan pengalaman lima karakter virtual tertinggi.

"Elemen-elemen seperti dinding, furnitur, dan karakter virtual adalah kunci untuk membangun dunia virtual imersif, namun sistem VR kontemporer tidak lebih dari pengontrol tangan yang bergetar," kata Chris Harrison, asisten profesor di Human-Computer Interaction Institute (HCII) CMU, dikutip dari Techxplore.

Rekan Harrison, Cathy Fang, insinyur Institut Robotika Matthew Dworman dan mahasiswa doktoral HCII Yang Zhang, mengungkapkan bahwa teknologi ini memiliki sifat yang unik. Hasil evaluasi menggunakan perangkat multistring yang mereka temukan adalah teknologi ini lebih realistis daripada teknik haptic lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)