Misi Israel Intip Keistimewaan Kakbah dari Bulan Banjir Dukungan
A
A
A
TEL AVIV - Dukungan terhadap rencana Israel untuk pergi ke bulan dengan misi untuk meneliti keistimewaan Kakbah terus mengalir. Kali ini dukungan didapatkan dari miliarder Sylvan Adams menanamkan dana sebesar USD 5 juta atau Rp72,9 miliar
Dilansir dari Jpos, kontribusi Adams membantu terwujudnya ambisi SpaceIL untuk mendaratkan pesawat luar angkasa mereka di bulan dari pada awal 2019 .
Menurut kepala eksekutif kelompok itu, SpaceIL, Ido Anteby, kapal serat karbon bundar berekor empat dan empat kaki diperkirakan akan berangkat pada Desember 2019 dari Florida, AS.
"Pesawat ini ditugaskan mengirim gambar dan video ke Bumi selama dua hari dan mengukur medan magnet bumi (kakbah). Pesawat ruang angkasa kami akan menjadi pendaratan terkecil di Bulan," kata Anteby
Ini bakal menjadikan Israel sebagai negara keempat yang mendaratkan pesawatnya dengan mulus di permukaan bulan.
Bagi sang miliarder, donasi yang ia berikan justru membuatnya senang karena mencerdaskan anak-anak Israel dan menginspirasi untuk belajar STEM (sains, teknologi, engineering, dan matematika), lebih mengenal eksplorasi luar angkasa, dan menunjukkan tiada hal yang tak mungkin.
“Kontribusi ini, yang memperkuat program luar angkasa Israel, dan mendorong pendidikan terbaik & inovasi di antara generasi muda Israel, merupakan hadiah terbaik yang saya dapat minta,” ujar Adams.
Presiden SpaceIL Morris Kahn mengucapkan terima kasih daripada Adams karena keterlibatannya dipercaya bakal membantu SpaceIL untuk menggalang lebih banyak uang.
“Beliau bergabung dengan kelompok donor yang luar biasa dengan visi bersama untuk mendaratkan pesawat luar angkasa pertama Israel di bulan. Kita berada di tahap final, dan saya percaya bergabungnya beliau akan membantu kami menggalang sisa yang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi ambisius kami,” ujar Kahn yang juga merupakan miliarder.
Dilansir dari Jpos, kontribusi Adams membantu terwujudnya ambisi SpaceIL untuk mendaratkan pesawat luar angkasa mereka di bulan dari pada awal 2019 .
Menurut kepala eksekutif kelompok itu, SpaceIL, Ido Anteby, kapal serat karbon bundar berekor empat dan empat kaki diperkirakan akan berangkat pada Desember 2019 dari Florida, AS.
"Pesawat ini ditugaskan mengirim gambar dan video ke Bumi selama dua hari dan mengukur medan magnet bumi (kakbah). Pesawat ruang angkasa kami akan menjadi pendaratan terkecil di Bulan," kata Anteby
Ini bakal menjadikan Israel sebagai negara keempat yang mendaratkan pesawatnya dengan mulus di permukaan bulan.
Bagi sang miliarder, donasi yang ia berikan justru membuatnya senang karena mencerdaskan anak-anak Israel dan menginspirasi untuk belajar STEM (sains, teknologi, engineering, dan matematika), lebih mengenal eksplorasi luar angkasa, dan menunjukkan tiada hal yang tak mungkin.
“Kontribusi ini, yang memperkuat program luar angkasa Israel, dan mendorong pendidikan terbaik & inovasi di antara generasi muda Israel, merupakan hadiah terbaik yang saya dapat minta,” ujar Adams.
Presiden SpaceIL Morris Kahn mengucapkan terima kasih daripada Adams karena keterlibatannya dipercaya bakal membantu SpaceIL untuk menggalang lebih banyak uang.
“Beliau bergabung dengan kelompok donor yang luar biasa dengan visi bersama untuk mendaratkan pesawat luar angkasa pertama Israel di bulan. Kita berada di tahap final, dan saya percaya bergabungnya beliau akan membantu kami menggalang sisa yang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi ambisius kami,” ujar Kahn yang juga merupakan miliarder.
(wbs)