Wind Motion 70T Berlayar Tanpa Batas

Minggu, 09 Desember 2018 - 11:20 WIB
Wind Motion 70T Berlayar...
Wind Motion 70T Berlayar Tanpa Batas
A A A
Seorang desainer, Mathis Ruhl, telah merancang kapal superyacht ramah lingkungan yang didukung oleh turbin angin.

Penggunaan turbin angin menjadikan Anda tidak harus kembali ke daratan untuk mengisi bahan bakar.Ruhl telah merancang superyacht selama 15 tahun terakhir. Proyek terbarunya ditujukan kepada orang superkaya di dunia yang ingin berlayar tanpa batas, selama mereka mau.

Desainer yang tinggal di Nice, Prancis, mengatakan bahwa satusatunya alasan Anda untuk kembali ke pelabuhan adalah jika Anda tidak menikmati laut lagi, dikutip dari dailymail . Turbin angin pada kapal adalah 100% mandiri.

Artinya, pemilik kapal dapat tinggal di laut selamanya, asalkan memiliki cukup makanan dan air. Kapal ini dijuluki sebagai Wind Motion 70 Trimaran atau Wind Motion 70T.

Sebagian besar pelayaran memanfaatkan angin, baik sebagai pendorong kapal maupun pengisian baterai. Ada 8 turbin angin hidrolik yang dipasang, dengan diameter sebesar 10 meter pada setiap turbin.

Dalam mode pengisian mesin dan baterai kapal, seluruh turbin angin dari layar aluminium harus dibuka. “Turbin angin bertindak sebagai pengisi daya untuk baterai dan menggunakan mesin propulsi hibrida dari tenaga listrik agar kapal yacht tetap bersih,” kata pria 40 tahun itu.

Dengan kondisi yang optimal, pemilik kapal dapat menggunakannya secara mandiri. Pengoperasian dan perawatan yang cukup mudah, membuat pemilik kapal membutuhkan anak buah kapal (ABK) yang relatif sedikit. Superyacht ini adalah jenis kerajinan yang benar-benar baru.

Di dunia ini, tidak ada sistem kapal lain yang menyerupai Superyacht jenis Wind Motion T70. Sistem pertama kapal menggunakan tipe khusus talitemali. Kapal ini mampu berjalan dengan kecepatan jelajah 20 knot.

Menangkap dan mengubah energi angin menjadi kekuatan pendorong dapat dilakukan melalui berbagai jenis rig (sayap). Masing-masing rig cocok untuk situasi yang berbeda, dengan pro dan kontra pergerakan angin.

Pada sistem operasi rig , akan diotomatiskan dalam dua fase. Rig akan memberikan lebih banyak stabilitas dan pengurangan pergerakan saat kapal ditambatkan dan saat angin kencang.

Pertama, pisau turbin angin berhenti dalam posisi vertikal sehingga mereka benar-benar menghilang dalam ketebalan tiang.

Kedua, tudung yang bisa dibuka akan digunakan untuk menutup kompartemen sekrup dan membuat kembali bagian tiang.

Untuk kriteria rig kapal mengikuti pergerakan utama dalam kondisi angin sedang. Otomatisasi penuh dan manuver yang aman mampu melepaskan kapal dari keadaan darurat. Efisiensi aerodinamis untuk semua program, mampu mengendalikan angin kencang.

Pada akhirnya, rig siap untuk konfigurasi pelayaran. Kapal ramah lingkungan ini memiliki panjang 70 meter, hampir sebesar lapangan sepak bola. Kapal dapat menampung 36 orang, yang beranggotakan 12 tamu dan 14 ABK, untuk pelayaran standar.

Superyacht memiliki fasilitas spa dan kolam renang sendiri. Tujuannya agar penumpang tidak cepat bosan dengan suasana laut. “Turbin angin adalah salah satu dari banyaknya yacht ramah lingkungan yang akan mengguncang industri (kapal) dalam waktu dekat,” ungkap desainer Wind Motion 70T.

Sebelumnya, kapal pesiar SolarImpact listrik telah diresmikan pada September lalu. Kapal itu didesain berdasarkan panel surya yang cukup untuk menutupi lapangan tenis ukuran penuh.

Tujuan panel surya adalah mengurangi kebisingan pada mesin dan ramah lingkungan. Tidak akan ada polusi di laut, seperti penggunaan bahan bakar untuk mesin. SolarImpact memiliki panjang melebihi ikan paus biru.

Ketinggian kapal ini pun mencapai 24 meter. Kapal dilengkapi dengan kecerdasan buatan yang memungkinkan dikendalikan oleh satu orang. Besarnya area kapal dapat digunakan untuk tidur oleh 10 orang dan 1 kru.

Kapal pesiar ini adalah hasil dari lima tahun penelitian oleh SolarImpact Yacht AG dari Zurich. Namun, pengembang belum memastikan harga yang pasti untuk rilis perdananya nanti. Selain kapal tersebut, superyacht lain juga memiliki tenaga dari turbin angin dan solar panel.

Jika tidak ada matahari, maka penggunaan turbin angin menjadi fungsi utama pelayaran. The Green Epedition adalah nama untuk kapal yacht ini. Dia dapat menarik gelombang dan menggunakan rig layang-layang untuk menggerakkan kapal.

Hampir secara menyeluruh, bagian terbuka dari kapal ini ditutupi oleh panel surya. Kurang lebih 200 meter persegi panel surya dipasang. Dengan harga sekitar USD102 juta, kapal ini di desain senyaman mungkin untuk penumpang kapal.

Green Expedition mampu bertahan di laut selama lebih dari 60 hari. Kapasitas penumpang kapal ini adalah 32 orang, dengan skema 12 tamu dan maksimal 20 ABK. Kapal juga dilengkapi dengan helikopter sendiri dan kapal selam mini yang dapat menyelam hingga kedalaman 300 meter.

“Inspirasi saya adalah untuk menciptakan semacam kapal hijau yang dapat melakukan perjalanan ke tujuan yang sangat jauh, seperti Antartika dan tidak merusak lingkungan sekitarnya,” kata perancang Swedia Dennis Ingemansson. (Fandy)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0599 seconds (0.1#10.140)