China Sebut Semua Sensor 737 Max Series Bermasalah
A
A
A
SUDAN - Kecelakaan pesawat Ethiopian Airlinessetelah lepas landas dari Bandara Internasional Bole di Addis Ababa, ibukota Ethiopia, membuat China angkat suara.
Dilaporkan 157 orang, termasuk 149 penumpang dan delapan anggota awak, laporkan tewas. Ketika pembuat pesawat AS Boeing berada di bawah pengawasan, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan semua maskapai penerbangan China harus menangguhkan penggunaan 737 MAX 8 mereka.
Maskapai penerbangan China sendiri mengoperasikan 97.777 Jenis Boeing MAX 8 series versi terbaru.
CAAC mengatakan akan memberi tahu perusahaan penerbangan kapan mereka bisa melanjutkan menerbangkan jet setelah menghubungi Boeing dan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) untuk memastikan keamanan penerbangan.
"Mengingat bahwa dua kecelakaan melibatkan pesawat Boeing 737-8 yang baru dikirim dan terjadi selama fase tinggal landas, mereka memiliki beberapa tingkat kesamaan," kata CAAC seperti dilansir dari DailyStar, Senin (11/3/2019).
Terkait hal tersebut, pengamat penerbangan Alvie Lie menerangkan pihaknya sudah berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai pesawat Boeing Co 737 MAX. Sambung dia mengutarakan sudah meminta agar maskapai penerbangan Indonesia yang masih memakai Boeing Co 737 MAX agar diberhentikan.
"Kemarin berdiskusi ke dirjen perhubungan udara agar pemerintah mencermati penyelidikan mengenai maskapai penerbangan Ethopia kalau indikasinya mirip seperti di Lion Air PK-LQP yang jatuh di Laut Jawa, Oktober 2018. Bila ada cacat fisik, maka harus dihentikan operasionalnya," ujar Alvie Lie saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (11/3/2019).
Lebih lanjut, terang dia pemberhentian operasioanal perlu dilakukan sampai pihak maskapai perusahaan Boeing melakukan perbaikan terhadap jenis pesawat Boeing Co 737 MAX yang dibuatnya. "Jadi berhentikan operasionalnya sampai Boeing melakukan perbaikan mendasar pada pesawat tersebut apalagi China sudah menarik pesawat itu walaupun masih baru," katanya.
Sebagai informasi Boeing 737 Max merupakan jenis yang dipakai Lion Air dan sempat mengalami kecelakaan, Oktober 2018 lalu. Akibat kecelakaan tersebut, Kemenhub melalui Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara sempat menginstruksikan untuk segera dilakukan pemeriksaan khusus aspek kelaikudaraan pada seluruh Boeing 737-8 MAX yang beroperasi di Indonesia.
Dilaporkan 157 orang, termasuk 149 penumpang dan delapan anggota awak, laporkan tewas. Ketika pembuat pesawat AS Boeing berada di bawah pengawasan, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan semua maskapai penerbangan China harus menangguhkan penggunaan 737 MAX 8 mereka.
Maskapai penerbangan China sendiri mengoperasikan 97.777 Jenis Boeing MAX 8 series versi terbaru.
CAAC mengatakan akan memberi tahu perusahaan penerbangan kapan mereka bisa melanjutkan menerbangkan jet setelah menghubungi Boeing dan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) untuk memastikan keamanan penerbangan.
"Mengingat bahwa dua kecelakaan melibatkan pesawat Boeing 737-8 yang baru dikirim dan terjadi selama fase tinggal landas, mereka memiliki beberapa tingkat kesamaan," kata CAAC seperti dilansir dari DailyStar, Senin (11/3/2019).
Terkait hal tersebut, pengamat penerbangan Alvie Lie menerangkan pihaknya sudah berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai pesawat Boeing Co 737 MAX. Sambung dia mengutarakan sudah meminta agar maskapai penerbangan Indonesia yang masih memakai Boeing Co 737 MAX agar diberhentikan.
"Kemarin berdiskusi ke dirjen perhubungan udara agar pemerintah mencermati penyelidikan mengenai maskapai penerbangan Ethopia kalau indikasinya mirip seperti di Lion Air PK-LQP yang jatuh di Laut Jawa, Oktober 2018. Bila ada cacat fisik, maka harus dihentikan operasionalnya," ujar Alvie Lie saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (11/3/2019).
Lebih lanjut, terang dia pemberhentian operasioanal perlu dilakukan sampai pihak maskapai perusahaan Boeing melakukan perbaikan terhadap jenis pesawat Boeing Co 737 MAX yang dibuatnya. "Jadi berhentikan operasionalnya sampai Boeing melakukan perbaikan mendasar pada pesawat tersebut apalagi China sudah menarik pesawat itu walaupun masih baru," katanya.
Sebagai informasi Boeing 737 Max merupakan jenis yang dipakai Lion Air dan sempat mengalami kecelakaan, Oktober 2018 lalu. Akibat kecelakaan tersebut, Kemenhub melalui Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara sempat menginstruksikan untuk segera dilakukan pemeriksaan khusus aspek kelaikudaraan pada seluruh Boeing 737-8 MAX yang beroperasi di Indonesia.
(wbs)