NASA Kembangkan Robot Gemulai untuk Terbang ke Planet Mars
A
A
A
WASHINGTON - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang melakukan eksperimen dengan robot. Tapi kali ini mereka mengembangkan robot lunak atau robot gemulai.
Sebab robot yang ada saat ini kebanyakan terbuat dari bahan logam. Padahal bahan logam memiliki risiko bahaya untuk kehidupan di planet lain.
Robot lentur ini terbuat dari bahan yang tahan lama, bisa berumur panjang dan fleksibel. Dengan demikian mengurangi kemungkinan rentan terhadap keausan karena gerakan.
NASA menyatakan, robot fleksibel ini akan memiliki bentuk yang berbeda, tergantung persyaratan aplikasi. Robot yang terbuat dari silikon atau bahan lentur tersebut dapat menjalankan misi dengan kemampuan baru.
"Ketika Anda menggerakkan robot lunak, itu mengubah cara Anda menggunakannya. Sepotong karet berubah dari rata ke bentuk jari, hal itu mengubah bahan menjadi sesuatu yang lain," kata Jack Fitzpatrick, peneliti Langley Research Center NASA, dikutip dari laman BGR, Jumat (10/5/2019).
Sebagian besar prototipe yang ada saat ini cukup berskala kecil dan sederhana. Tetapi itu bisa menjadi bukti bahwa konsep tersebut dapat bekerja dalam praktiknya.
Salah satu aspek yang paling menjanjikan adalah misi berawak ke ruang angkasa, yakni membangun sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan.
Membangun robot logam merupakan upaya yang rumit. Namun membuat robot cetakan 3D yang dapat diisi dengan silikon dan diubah menjadi robot bertenaga udara akan memudahkan robot mencapai lokasi terpencil di Planet Mars.
Sebab robot yang ada saat ini kebanyakan terbuat dari bahan logam. Padahal bahan logam memiliki risiko bahaya untuk kehidupan di planet lain.
Robot lentur ini terbuat dari bahan yang tahan lama, bisa berumur panjang dan fleksibel. Dengan demikian mengurangi kemungkinan rentan terhadap keausan karena gerakan.
NASA menyatakan, robot fleksibel ini akan memiliki bentuk yang berbeda, tergantung persyaratan aplikasi. Robot yang terbuat dari silikon atau bahan lentur tersebut dapat menjalankan misi dengan kemampuan baru.
"Ketika Anda menggerakkan robot lunak, itu mengubah cara Anda menggunakannya. Sepotong karet berubah dari rata ke bentuk jari, hal itu mengubah bahan menjadi sesuatu yang lain," kata Jack Fitzpatrick, peneliti Langley Research Center NASA, dikutip dari laman BGR, Jumat (10/5/2019).
Sebagian besar prototipe yang ada saat ini cukup berskala kecil dan sederhana. Tetapi itu bisa menjadi bukti bahwa konsep tersebut dapat bekerja dalam praktiknya.
Salah satu aspek yang paling menjanjikan adalah misi berawak ke ruang angkasa, yakni membangun sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan.
Membangun robot logam merupakan upaya yang rumit. Namun membuat robot cetakan 3D yang dapat diisi dengan silikon dan diubah menjadi robot bertenaga udara akan memudahkan robot mencapai lokasi terpencil di Planet Mars.
(mim)