Astronom Temukan Galaksi Penabrak Bima Sakti Jutaan Tahun Silam
A
A
A
HOUSTON - Galaksi Bima Sakti ternyata pernah ditabrak oleh galaksi lain pada jutaan tahun lalu. Para astronom pun menemukan galaksi mana sebagai "pelakunya".
Sepuluh tahun lalu, ahli astrofisika Sukanya Chakrabarti dan Leo Blitz dari University of California, Berkeley, mengutarakan, riak-riak di cakram gas luar Bima Sakti lebih disebabkan oleh tabrakan dengan galaksi kerdil yang mengguncang gas Milky-Way (nama lain Galaksi Bima Sakti). Digambarkan tabrakan itu seperti kerikil yang jatuh pada sebuah kolam.
Laman sciencenews.org melaporkan, keduanya membuat prediksi untuk seberapa besar dan jauh galaksi itu berada dan kira-kira di mana bisa ditemukan. Tetapi tidak ada galaksi kerdil yang diketahui mengorbit pada Bima Sakti.
Terkait pencarian ini, Chakrabarti mengklaim telah menemukan buruannya. Dia melaporkan pada 12 Juni lali di St. Louis, pada pertemuan American Astronomical Society dan dalam sebuah penelitian yang di-posting di arXiv.org.
Tahun lalu, para astronom yang menggunakan data dari teleskop ruang angkasa Gaia menemukan galaksi kerdil baru bernama Antlia 2. Galaksi ini memiliki begitu sedikit bintang yang terlihat sehingga para penemunya menyebut sebagai raksasa tersembunyi.
Dia memperkirakan massanya dekat dengan sisa dari massa galaksi yang bertabrakan. Dan tabrakan itu bahkan dapat menjelaskan mengapa Antlia 2 memiliki begitu sedikit bintang. Sebab "perjumpaan" dengan Bima Sakti bisa menghilangkan banyak dari mereka.
Untuk memastikan Antlia 2 adalah pelakunya, Chakrabarti dan rekan-rekannya telah memperkirakan di mana bintang-bintangnya akan berada di set data Gaia berikutnya. Diperkirakan data baru itu akan keluar pada 2020 atau 2021.“Jika ini yang diamati setahun dari sekarang, saya akan mengatakan benar-benar tidak dapat disangkal bahwa Antlia 2 adalah galaksi kerdil yang kami prediksi (menabrak Galaksi Bima Sakti),” kata Chakrabarti.
Sepuluh tahun lalu, ahli astrofisika Sukanya Chakrabarti dan Leo Blitz dari University of California, Berkeley, mengutarakan, riak-riak di cakram gas luar Bima Sakti lebih disebabkan oleh tabrakan dengan galaksi kerdil yang mengguncang gas Milky-Way (nama lain Galaksi Bima Sakti). Digambarkan tabrakan itu seperti kerikil yang jatuh pada sebuah kolam.
Laman sciencenews.org melaporkan, keduanya membuat prediksi untuk seberapa besar dan jauh galaksi itu berada dan kira-kira di mana bisa ditemukan. Tetapi tidak ada galaksi kerdil yang diketahui mengorbit pada Bima Sakti.
Terkait pencarian ini, Chakrabarti mengklaim telah menemukan buruannya. Dia melaporkan pada 12 Juni lali di St. Louis, pada pertemuan American Astronomical Society dan dalam sebuah penelitian yang di-posting di arXiv.org.
Tahun lalu, para astronom yang menggunakan data dari teleskop ruang angkasa Gaia menemukan galaksi kerdil baru bernama Antlia 2. Galaksi ini memiliki begitu sedikit bintang yang terlihat sehingga para penemunya menyebut sebagai raksasa tersembunyi.
Dia memperkirakan massanya dekat dengan sisa dari massa galaksi yang bertabrakan. Dan tabrakan itu bahkan dapat menjelaskan mengapa Antlia 2 memiliki begitu sedikit bintang. Sebab "perjumpaan" dengan Bima Sakti bisa menghilangkan banyak dari mereka.
Untuk memastikan Antlia 2 adalah pelakunya, Chakrabarti dan rekan-rekannya telah memperkirakan di mana bintang-bintangnya akan berada di set data Gaia berikutnya. Diperkirakan data baru itu akan keluar pada 2020 atau 2021.“Jika ini yang diamati setahun dari sekarang, saya akan mengatakan benar-benar tidak dapat disangkal bahwa Antlia 2 adalah galaksi kerdil yang kami prediksi (menabrak Galaksi Bima Sakti),” kata Chakrabarti.
(mim)